VASTATRIX 3

1.3K 75 0
                                    

klik bintang kecilnya 🌟⭐ gampang kok

Anjoy and happy reading 😙

Untuk info, follow ig :
@ zeer0_jellybean

Bahkan jika ini hari terakhir kita, setidaknya ucapkan salam perpisahan yang benar
~Vastatrix~

***

Sebuah jip terparkir di depan rumah. Arllete yang tengah sibuk menyirami tanaman membuang selangnya asal sebelum berlari menuju mereka.

"Bibi kenapa tidak mengajak ku ke villa nenek Rosse, aku di tinggal bersama si beruang Mike" ganti Arllete mengadu pada pamannya "Paman juga harus tau betapa aku tersiksanya aku di suruh ini itu, aku sudah menjadi upik abu sejati sekarang. Pagi-pagi buta dia menyeret ku ke dapur membuat sarapan, mencuci piring dan sekarang menyiram tanaman"

Margaret tertawa sebagai respon "kemarin kau ada kuliah, mana mungkin kami mengajak mu jadi nikmati saja waktu mu bersama Mike"

"Ahh, bibi setidaknya beri tahu aku kalau mau pergi" rengeknya bergelayut di lengan Margaret

"Maaf kami lupa, lagi pula setelah mengunjungi nenek Rosse kami tidak ketempat lain"

"Ck, lain kali ajak aku kalau ke sana"

"Baiklah" Margaret mengelus surai Arllete, menatapnya hangat.

"Paman punya hadiah untuk gadis perajuk"

"Hadiah?!" Girangnya menuju paman Arthur

Sebuah papper bag Arllete terima. Tanpa di bungkus di dalamnya ada sebuah kotak. Seketika membuat jeritan Arllete melengking.

"Pamaan....."

"Happy birthday 22 tahun gadis perajuknya paman" seru Arthur mengimbangi lengkingan Arllete.

Seraya membuka kotak itu mata Arllete penuh antusisasme dan binaran, begitu elegan botol kaca bening berbentuk kotak dengan cairan hijau di dalamnya "parfum yang di bintangi Nick Bateman. Ya lord..." dua semprotan menempel di bajunya "ah.. wangi Nick Bateman" wajahnya begitu menikmati setiap aroma yang masuk ke dalam penciumannya seolah idolanya itu nyata di depan mata.

"Itu parfum pria agak kurang cocok di pakai oleh mu" usul Arthur

"Aku hanya akan memakainya ketika tidur, supaya dia datang ke mimpi ku" Arllete cekikikan

"Terserah kau saja" Arthur menggeleng tidak habis fikir, ia paham betapa Arllete mengagumi apapun tentang Nick. Arthur tahu ketika melihat Arllete yang kegirangan menonton iklan idolanya tentang parfum itu, namun karena harganya yang cukup mahal Arthur rela menyisihkan sedikit uangnya dan mencari keberadaan parfum itu.

"Biar ku bantu Bi" Arllete berlih mengangkat kotak di tangan Margaret yang di keluarkanya dari mobil "ini rasa terima kasih ku" gadis pirang bernetra biru itu mencium pipi Margaret dan Arthur bergantain sebelum berlari ke rumah menyimpan kotaknya. Langkah gadis itu begitu ringan dan bahagia, membuat paman dan bibinya tersenyum haru.

"Dia sungguh manis" Arthur bergumam "padahal beberapa tahun lalu dia menjadi gadis murung yang kehilangan harapan hidup akibat kematian ibunya"

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang