Tekan bintang yo 🔥
***
"Yang kau lakukan ini hal sia-sia Gael, sungguh tidak akan ada gunanya untuk mu. Membunuh anaknya Bruce? memang apa yang bisa kau dapat selain aku tahu kau tidak punya kerjaan"
"Memang tidak ada gunananya, lagi pula Bruce sudah membayar dengan nyawanya tapi...." Gael tersenyum miring
"Melihat mu tertarik melindungi dia membuat ku ingin sedikit bermain dan itu berhasil membuat mu terpancing kemari. Aku sudah menduganya Bruce akan menitipkan putrinya pada mu"
"Cara mu berlebihan. Bruce hanya menggores lengan mu dengan pelurunya dan kau melampiaskan amarah mu pada keluarganya, kau kekanak-kanakan"
"Dalam pertempuran hal apapun yang dilakukan di legalkan tidak ada aturan baku"
"Sepertinya kau senang mencari masalah dengan ku Gael, jangan sampai kau menyesal"
"Tidak sampai dendam kakak ku terbalas"
Edrick memutar bola matanya "bukan dia tapi kau yang dendam, orang mati mana bisa dendam. Jangan bodoh Gael, kejadian itu sudah lama dan bahkan hanya menjadi kotoran di telinga ku" cebiknya
Gael memecut udara kosong "gara-gara kau Geovani mati, jika mau kau bisa menyelamatkannya. Tidak ada kata terlambat hanya kau yang tidak mau repot"
"Ck, si bodoh! Aku tidak akan mencari pembelaan karena apa yang aku lakukan sudah benar, beruntunglah kau yang masih hidup sampai sekarang. Tapi karena kau sudah melakukan ini maka..... Ingat mata di balas mata, gigi di balas gigi dan darah di balas darah. Aku hargai usaha sia-sia mu tapi Gael kau sudah kalah sekarang"
Pintu dari luar terbuka lebar akibat di tendang cahaya masuk menyilaukan. Seonggok mayat terlempar kearah mereka. Gael membulatkan mata, mafia yang bekerja sama dengannya terkapar mengenaskan. Tapi bukankah ada beberapa mafia lain yang mengawasi di luar dan bagaimana dengan sisanya?
"Akh... leher ku agak sakit" Percy membatek lehernya. Menendang tubuh mayat itu Percy berkata "si Gila ini mencekik ku. Tapi aku berhasil melawannya dengan batu sebesar kepala jadi maaf saja jika bentuk tengkoraknya agak koyak. Gael ini salam pertemuan ku"
"Percy Kau..." Gael menggeram marah. Jadi Edrick sudah merencanakan ini semua? Atau dia sudah tahu sebelumnya. Menanggapi itu Gael segera berlari kearah Edrick untuk melakukan serangan langsung dengan pecutnya.
Semuanya akan terjadi sempurna jika Percy tidak lebih dulu menembak pahanya. Erangan kesakitan menyeruak.
"You loser. Matilah sekarang, lalu kau akan menemukan Geovani dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi" Edrick menodongkan Glock padanya.
Gael tertawa menggema, bercampur antara tawa puas dan rasa sakit di pahanya "yakin aku kalah? Jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama. Ingat?"
Mengerut kening membuat alis tebal Edrick menukik tajam. Jadi maksud Gael apakah dia mempunyai rencana lain. Mungkin jawabannya ya ketika sebuah jip berlapis baja anti peluru menerobos masuk pintu dan tembok yang tersusun atas papan berlapis hancur.
Berhasil menggendong Arllete lebih dulu menjauh Edrick bisa menghindari peluru yang berasal dari mobil tersebut. Jip hitam itu berputar, pintunya terbuka sebelum Gael masuk dengan cara meloncat.
Nick. Edrick yakin mereka pasti bekerja sama.
Decitan roda di rem tajam agar berputar dan gerungan mesinnya membuat Percy siaga memberondong peluru dengan senapan serbu meski pelurunya berkaliber besar namun sayang hanya memantul karena kuatnya bahan dari mobil yang sudah di modifikasi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
VASTATRIX Cartel (Complete)
Action#Seri ke 1 di VASTATRIX series (mandiri) (CERITA LENGKAP) BERHENTILAH DI SINOPSIS JIKA KAMU TIDAK INGIN KECANDUAN. *Action romance* ⚠🔞Adult content Vastatrix adalah kartel narkoba yang hampir menguasai setengah daratan meksiko. Atas kekuasaan besar...