VASTATRIX 38

790 59 66
                                    

Ditunggu follownya Arnesius

Jangan lupa Vote dan komen.
Kalian terbaiiikk pokonya 😙

Go Follow ig : lika.28_11_98

Puaaanjang reeek, jangan bosen  ya.

***

I like your shirt, I like your fingers, love the way that you smell
Aku suka bajumu, aku suka jarimu, begitu juga aroma tubuhmu

To be your favorite jacket, just so I could always be near
Aku ingin jadi jaket favoritmu agar aku bisa terus dekat denganmu

I loved you for so long, sometimes it's hard to bear
Aku sudah lama mencintaimu, terkadang sulit menanggungnya

But after all this time, I hope you wait and see
Namun setelah sekian lama, ku harap kau menunggu dan melihatku

Ysabelle Cuevas ~ I Like You So Much, You'll Know It
*

**

Merasa diawasi Arllete terbangun tiba-tiba. Di pintu kamarnya ia melihat bahu pria bersandar di kusen pintu dengan tangan menyilang di dada. Semakin lama semakin jelas bahwa siluet itu adalah sosok Edrick yang mengawasinya. Arllete mengerjapkan mata berkali-kali untuk meyakinkan penglihatannya.

"Hanya mimpi buruk" ujar suara serak itu, kakinya menutup pintu.

"Kenapa datang ke kamarku?" Suaranya terlampau serak, karena sungguh kantuk begitu menguasainya.

Edrick masuk kedalam selimbutnya, membaringkan tubuh atletisnya mengisi sisi yang kosong. Arllete langsung sadar dari kantuknya "wait, kenapa kau tidur disini?!"

Tangannya melingkari perut Arllete, menariknya mendekat "mencari ketenangan dari mimpi buruku ku, kini aku tahu obatnya" kepalanya menelusup kedalam leher Arllete "parfum apa yang kau pakai"

"Aku tidak memakai parfum apapun" ucapnya gugup setengah mati.

"Harum ini membuatku tenang Mazza. Jika harum ini bisa membuatku tenang aku akan  membelinya berapapun tapi jika ini hanya ada padamu aku harus apa, Tetaplah seperti ini sampai aku tertidur" gumamnya.

Arllete menggeleng "tidak, kembali ke kamarmu Edrick!"

"Kau punya ibu?" Edrick bertanya pelan.

"Tentu saja, tapi dia sudah meninggal"

"Masih beruntung, aku tidak pernah punya. Wajahnyapun aku tidak tahu, entah suaranya seperti apa. Ayahku tidak pernah menceritakannya dan aku tidak pernah bertanya"

Arllete merasa terenyuh tiba-tiba, Edrick terasa sangat rapuh sekarang. Tidak pernah sekalipun ia terlihat selemah ini layaknya manusia normal yang butuh kasih sayang. Ditempa kehidupan keras membuatnya lupa diri bahwa dia memang manusia. Tidak bisa hatinya selalu sekeras baja siang dan malam.

"tapi memelukmu membuatku merasakan sosoknya, bahkan aku tidak pernah mengingatnya seperti sekarang. Pedulipun aku tidak pernah. Mungkin benar yang dikatakan orang-orang, mempunyai ibu memang sehangat ini" tangannya mengerat di tubuh Arllete.

Arllete berbalik, kini wajah mereka berhadapan, netra mereka saling mengunci "kau sering merasa sendiri dan kesepian bukan? Aku merasakannya setelah ibuku meninggal. Kadang kita fikir ibu tidak sepenting itu tapi setelah meninggal bahkan aku merasa hidup ibuku lebih penting daripada hidupku sendiri" jarinya mengelus pipi Edrick perlahan, tatapannya hangat.

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang