VASTATRIX 48

590 43 7
                                    

Nahkan gue double up, mana panjang-panjang lagi 😇 untuk menebus dosa-dosa gue hihi..

Anjoy and happy reading 💚

Tekan bintang ya... jangan lupa tinggalkan jejak.

***

Edrick dengan tenang duduk bersandar pada kap mobil seraya bersidekap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edrick dengan tenang duduk bersandar pada kap mobil seraya bersidekap. Matanya tak lepas dari kontainer-kontainer yang tengah di derek untuk disusun diatas kapal tanker, semilir angin kerap kali mengacak-ngacak tatanan rambutnya tanpa bisa diprotes. Edrick sangat suka terjun langsung seperti ini dibanding menyuruh orang lain melakukan segalanya. Seperti Hugo yang suka tumpang kaki dibalik meja menunggu kematian seraya menikmati martini, maklum saja dia si tua ambisius. Dia hanya dipecundangi anak buahnya karena tanpa diketahui sebagian besar hartanya dikorupsi anak buahnya sendiri, yah kriminal memang sulit dipercaya. Jika tak jeli dia bisa merugi, maka dari itu Edrick memilih Leonel untuk menyusun pembukuannya dan melakukan pengawalan sendiri secara ketat. Dia selalu menerapkan sistem ini bertahun-tahun lalu. Maka dari itu meski gelarnya anak bos kartel, dia tidak bersenandung ria diatas lautan harta orang tuanya.

Gerungan suara motor sport berhenti disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerungan suara motor sport berhenti disebelahnya. Jay membuka helmnya nampak rambutnya sedikit berantakan, agak canggung reflek menggaruk tengkuknya "apa semua berjalan lancar? Bagaimana kabar kontainer itu sekarang?"

Dagunya mengedik kearah kapal tanker yang berlabuh, terlihat derek darat sibuk menata tumpukan kontainer "sudah diangkut semua kedalam kapal"

"Oh baguslah"

Edrick tersenyum tipis sekilas tak lama merubah wajahnya kembali datar, dia masuk kedalam mobil tak banyak basa basi.

"Edd, mulai sekarang aku akan berhenti" Jay mencari perhatian.

Edrick menoleh pada kaca mobil yang terbuka, tersenyum "aku tahu"

Edrick memarkirkan mobilnya bersiap pergi, sedangkan Jay masih belum beranjak dari posisinya. Matanya menunjuk tanah, dia menunduk menunggu Edrick mengatakan sesuatu, setidaknya marahi atau pukul lagi, paling tidak katakan sesuatu yang lebih panjang agar kedatangannya kemari masih dianggap. Jay takut hubungan mereka sudah berakhir. Bahkan saat roda-roda mobil itu melewatinya seperti waktu kesengsaraannya melambat, Jay menantikan Edrick bicara sesuatu padanya.

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang