Go Follow my acount Arnesius makasih yang udah follow, saranghe 😙 makasih juga yang udah jadi penyemangat disini 💜
Kaliat sumber kekuatan buat nulis hehe.. lebay #tabok ✋
***
Hugo tersenyum pada Edrick "jangan khawatir aku akan pergi sekarang, tidak perlu waktu lama untuk menghapal kalian" Hugo melihat Percy di kursinya, dia melambai "hey nak kau disini juga" dia menghampiri Percy yang kini berdiri geram. Tangan Hugo bergerak membenarkan dasi Percy "pakailah dasi dengan benar dan gunakan warna yang selaras dengan jas mu, kau mengingatkanku saat aku masih muda. Kau mirip sekali denganku"Oscar berbisik "apa yang dia lakukan?"
"Apa kau belum tahu, Percy itu anaknya. Tapi memilih bergabung dengan Edrick. Itu mungkin salah satu alasan orang berbelok mengikuti Edrick karena Percy yang anaknya sendiripun tidak mau bergabung dengan ayahnya" Damian menyahut.
Mulutnya membentuk bulatan "kurasa aku semakin memahami suasana tegang ini"
Percy menepis lengannya "jauhkan tangan kotormu, pergilah tidak ada satupun orang disini yang mengharapkanmu datang!"
"Tentu saja aku akan pergi" Hugo berbisik "apa kau sudah menerima map dariku? Pikirkanlah mana yang terbaik untuk mu"
Raut Percy memucat. Sebelum pergi Hugo menepuk pundaknya. Sebelum melewati pintu keluar Hugo melihat Avilla Garcia duduk tenang seraya menyesap sampanye di gelasnya, dia tidak terprovokasi oleh kedatangan Hugo meski sampai Hugo keluar dia terus memperhatikannya.
Setelah Hugo pergi suara orang mulai riuh membicarakannya di belakang. Sedangkan Percy masih berdiri mematung. Theo menggaruk pelipisnya bingung, telinganya sangat tajam sehingga bisikan Hugo bisa dia dengar.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Theo
Percy tersadar "aku baik-baik saja, aku ke toilet sebentar"
Setelah Percy pergi Theo semakin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Itu biasa dia lakukan saat memikirkan sesuatu yang berat. Theo mendengar tentang map, seingatnya Percy pernah menerima map coklat di toko buku waktu itu tapi katanya itu untuk Leonel. Lantas map mana yang dimaksud dan apa isinya.
Theo langsung berdiri dan mencari Leonel, dimana dia duduk. Saat menemukannya Theo langsung duduk di sebelahnya "aku ingin tanya, apa kau menerima map coklat dari Percy?"
Leonel yang ditanya tiba-tiba mengernyit "map apa, seingatku tidak pernah"
"Kau yakin? Coba ingat-ingat"
"Aku belum pikun Theo" ucapnya datar.
"Oke baiklah, aku hanya bertanya"
"Memangnya kenapa kau tanyakan itu"
"Bukan apa-apa, ingat jangan kau tanyakan map itu pada Percy. Mungkin aku salah dengar mungkin bukan untukmu. Kau tahu telingaku pernah terbentur saat jatuh dari motor kadang sulit mendengar jelas" alibinya.
"Hey kau harus memeriksakan telingamu Theo"
"Akan kulakukan"
Jadi Percy berbohong? Lalu jika itu benar map dari Hugo apa isinya? Theo ingat waktu itu wajah Percy pucat setelah melihatnya padahal sebelumnya dia baik-baik saja. Ada yang Percy sembunyikan tapi Theo tidak mungkin bertanya langsung. Percy bisa saja beralibi lain. Theo harus menemukan dimana map coklat itu, jika Percy tidak membakarnya tentunya.
***
Malam harinya setelah semua acara ini selesai, Arllete sudah mengganti pakaiannya. Dia juga terlihat habis mandi dan masih segar, jejak air masih tertinggal di sebagian rambutnya yang digelung asal. Menghempaskan tubuhnya diatas kasur, Arllete memilih memejamkan mata lelah, satu tangannya diletakan diatas kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
VASTATRIX Cartel (Complete)
Action#Seri ke 1 di VASTATRIX series (mandiri) (CERITA LENGKAP) BERHENTILAH DI SINOPSIS JIKA KAMU TIDAK INGIN KECANDUAN. *Action romance* ⚠🔞Adult content Vastatrix adalah kartel narkoba yang hampir menguasai setengah daratan meksiko. Atas kekuasaan besar...