VASTATRIX 44

766 61 46
                                    

Happy reading jangan lupa vote dan coment 💚

Follow my acount Arnesius

***
Sebuah taxi tiba di depan gerbang mansion, sopir taksi berusia matang itu melihat keluar jendela, menilai rupa kemegahan mansion yang ditilik dari luar pun terlihat menjulang mewah "anda tinggal disini?"

"Tidak, ini tempatku bekerja" Yoseline membayar ongkos taksinya "terimakasih"

Sopir taksi itu mengangguk "kudengar orang yang tinggal di mansion ini tidak diketahui identitasnya banyak rumor yang mengatakan dia itu mafia, entah dari kartel mana"

Yoseline tersenyum tipis "anda lebih seperti detektif dari pada sopir taksi, anda yakin tidak sedang menyamar?"

"Err... mana mungkin, aku saja tidak lulus sekolah dasar. Mau jadi detektif bagaimana" kekehnya.

"Anda ingin tahu pemilik mansion ini?"

Dia terlihat berfikir "kurasa tidak, itu tidaklah penting. Semoga harimu menyenangkan"

Yoseline harus lebih hati-hati, entah bagaimana rumor itu bisa tersebar sedangkan disekitar sini tidak ada rumah. Mansion ini lebih seperti kastil di dataran tinggi. Cukup aneh sopir taksi itu tahu rumor yang beredar.

Seorang penjaga membuka gerbang untuknya "selamat siang Yoseline, kulihat akhir-akhir ini kau sering datang kemari. Bagaimana dengan kuliahmu"

"Aku mengambil cuti, Kaleb kau butuh camilan? Biar aku ambilkan di dalam"

Kaleb mengusap perutnya "kau memang pengertian, aku memang lapar. Katakan itu pada Aaron"

"Itu karena kau menyapaku biasanya tidak, jika sudah begitu ada maunya"

Pria gahar itu tertawa keras, salah satu ciri khasnya "ayolah, minggu depan aku akan mengajukan lamaran pada Miguel"

Yoseline memutar bola matanya "tiga minggu lalu kau sudah mengatakannya"

Kaleb tertawa bodoh, dia lupa candaan itu sudah basi.

"Aku masuk ya, bye"

"Jangan lupa camilan ku"

Tanpa berbalik Yoseline memberi tanda oke.

Tangannya hendak membuka pintu tiba-tiba Jay Park mengejutkan muncul dari baliknya. "Kau sudah datang?"

Yoseline mengangguk.

"Bagus, kau punya tugas. Ini tugasnya" Jay menyerahkan kertas berisi rincian belanjaan dan sebuah black card.

Yosline mengernyit "bukannya ini tugas ibuku, biasanya dia yang berbelanja"

"Dia sedang sibuk makanya memintamu melakukannya, tugas dia sudah banyak masa membantu inipun kau tidak mau"

"Emm.. bukan seperti itu"

"Ayo pergi"

"Aku baru saja datang, setidaknya biarkan aku masuk dulu"

Jay menutup pintunya "tidak perlu, jangan membuang waktu"

Yoseline menghembuskan nafas "setidaknya aku harus mengambil beberapa camilan dulu"

"Kau bisa membelinya nanti" Jay menyeret tangannya "beruntunglah aku sedang senggang, jadi aku bisa mengantarmu"

Yoseline nampak menyeimbangkan jalannya, sulit sekali berjalan cepat kakinya jadi tersered-sered. "Aku bisa pergi sendiri"

"Jangan begitu, aku sudah rela membuang waktu berharga untuk membantumu. Aku tidak menerima penolakan"

Kaleb membuka gerbangnya, menganga melihat Yoseline ada dibalik sportcar hitam itu saat lewat. Lantas ia mengelus perutnya merana.

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang