Bodyguard Dadakan

4.5K 348 33
                                    

Saat ini didalam kamar asrama milik kongpob, ada seorang manusia imut yang tersenyum sampai telinga nya merah karena pemandangan indah didepan nya.








Pemandangan apa yang bisa buat arthit tersenyum begitu?apalagi jika bukan karena kongpob yang baru saja keluar dari kamar mandi tidak menggunakan pakaian, hanya boxer dan handuk yang kongpob bawa keluar dari kamar mandi lalu berhenti sebentar di depan kaca.






Kongpob terlalu sibuk berkaca sampai tidak menyadari kekasihnya sedang menahan liur nya sambil tersenyum.





Arthit memang orang yang tidak peduli pada badan siapapun kecuali badan milik kongpob, banyak diluar sana yang badan nya mungkin saja sangat atletis melebihi junior merangkap kekasihnya ini, tapi yang jadi hak milik arthit itu hanya tubuh nya kongpob.






Setahun sudah mereka menjadi kekasihnya tapi arthit tetap saja merasakan debaran yang sama tiap kongpob tidak memakai baju alias telanjang dada, ya..arthit diam² adalah fans berat tubuh kongpob bahkan seandainya dia punya kepribadian ganda, dia dan kepribadian nya akan membentuk sebuah klub bernama HBC Hot Body Club untuk gambarkan kongpob dipikiran arthit.









Kongpob yang sedang berkaca, tiba² berbalik dan buat arthit salah tingkah sampai tiba² membuka pintu balkon kamarnya dengan alasan mau angkat baju.








Kongpob sudah berganti baju ke seragam hazing nya,menyisir rambutnya dan setiap tindakan nya tetap dipantau arthit secara diam² melirik tapi terpesona









"Ayo P, kita brangkat,nanti P terlambat" ajak kongpob pada senior nya karena arthit harus masuk kuliah pagi dan kongpob harus memantau anak mahasiswa baru dengan kegiatan mereka hari ini,membersihkan sekeliling kampus mereka.







Arthit yang masih dengan wajah memerah lalu ambil tas nya dan menyuruh kongpob untuk berjalan duluan tapi langkah kongpob terhenti saat tiba² kongpob menunjuk pipi nya sambil senyum pada arthit dan arthit yang tahu maksud kongpob dengan cepat mengecup singkat pipi junior nya ini.





"Kenapa wajah P masih saja merah padahal setiap pagi P cium pipiku, itu kan P yang mau" kata kongpob lembut sambil mereka berdua menuruni tangga asrama mereka menuju kampus.






"Si...siaaa...siapa bilang wajahku merah,cuacanya panas ya benar ini karena cuaca" jawab arthit terputus-putus pada kongpob yang masih saja tersenyum 







Arthit percepat langkahnya begitu mereka di area kampus, jarak antara kongpob dan arthit semakin besar dan ini dimaklumi oleh kongpob, dia sudah lama berdamai dengan tingkah kekasihnya ini jika mereka sudah didepan umum.






Jarak mereka yang lumayan jauh tidak membuat arthit lantas kehilangan jejak kongpob,buktinya dia tiba² berhenti saat melihat kongpob bicara dengan seniornya, arthit menunggu nya dalam keadaan diam lalu lanjut berjalan saat kongpob mulai berjalan.







Entah berapa kali langkah arthit terhenti karena menunggu kongpob yang selalu menyapa siapa saja dengan sopan, tapi perhentian kali ini buat arthit memasang wajah datar karena saat ini arthit sedang melihat kongpob yang membantu 3 orang mahasiswi membawa kotak² berat menuju suatu daerah.






"Dia senyum,kenapa rajin sekali senyum?" kata arthit dalam hati nya saat melihat kongpob tersenyum lebar saat menerima sebuah botol minuman dari mahasiswi yang dia tolong tadi.






Arthit percepat langkahnya lalu berhenti sebentar melihat kongpob yang kemudian memberikan senyum sambil melambaikan tangan nya,mereka pun berpisah menuju kegiatan masing² tapi bukan berarti arthit berhenti kepoin kegiatan kongpob,melalui forum group para hazer, arthit bisa ikuti gerak gerik kongpob yang sedang mengarahkan sambil sesekali membantu para mahasiswa baru yang sedang melaksanakan proyek pembersihan kampus.










Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang