Ketakutan Terbesar

3.4K 269 66
                                    

Apapun yang dilakukan arthit pada kongpob sepertinya selalu diterima kongpob dengan iklas dan anteng saja, dia tidak pernah keberatan, bersuara tinggi saja kongpob tidak pernah jika sedang dengan arthit.





Para senior sahabat arthit saja sering dibuat bingung dengan kongpob yang sperti bantal yang empuk setiap dengan arthit namun berubah 180 derajat bila tidak bersama arthit, tapi itu karena kongpob selalu sembunyikan banyak emosi dihatinya, bukan emosi yang marah tapi entahlah...segala tentang arthit selalu buat kacau seorang kongpob.










Setelah kelas selesai, sperti biasa kongpob dan arthit bertemu di kantin bersama para sahabat mereka, dan sperti biasa juga, smuanya saling ledek dan mengganggu.








"Aku bosan" kata tootah tiba²

"Aku ngantuk" kali ini oak yang berbicara.



"Aku lapar" kata prem



"aku benaran bosan" tootah tiba² menjerit.

"Bubar yuk, aku mw main game dengan kongpob saja dikamar" kata arthit sambil mulai bangkit.


"Kong, sekali saja, coba tolak permintaan arthit" kata bright.




Arthit lalu melemparkan botol kosong sambil berkata "jangan racuni otak nya bright"


"Aku? Aku racuni otak nya? Kamu lah yang racuni dia arthit, setiap dengan mu, dia sperti marmut yang imut tapi begitu kamu pergi, dia menjadi singa lapar, tak percaya? Tanya saja ke junior yang kena semprot dia semalam sampai nangis" jawab bright



Arthit memandang kongpob yang asik mendengarkan lagu via headset, arthit tiba² tersenyum dan tiba² bangkit berdiri meninggalkan semua orang sambil berkata "aku haus, mending beli nomyen daripada dengar curhatmu bright"






Tentu saja kongpob ingin menyusul tapi dilarang oleh arthit dari jauh dan sperti biasa, kongpob patuh pada arthit dan semua orang hanya gelengkan kepala melihat sikap kongpob itu.



Tiba² ada seorang junior mendatangi meja mereka dengan nafas terburu sambil berkata "p kong, p arthit berantam disana"





Tanpa aba² kongpob langsung berdiri dan berlari bersama junior yang melapor tadi, knott dan yang lain tidak ketinggalan berlari.





Dari kejauhan kongpob bisa melihat arthit yang sedang dikeroyok beberapa lelaki dan langkah kongpob pun semakin cepat dan segera menendang seorang pria yang baru saja menendang perut arthit.




Kongpob gelap mata begitu melihat tubuh arthit tergeletak dengan wajah berdarah, kongpob menendang dan memukul satu persatu pria yang keroyok arthit tadi, kongpob bahkan tidak perduli saat EM berusaha menghentikan nya dari menendang perut seorang pria secara terus menerus.

Knott dan bright ikut menghajar pria yang lain sementara ditengah kesakitan dan setengah sadar, arthit melihat EM yang sedang berusaha menghentikan kongpob menendang perut salah satu orang yang tadi menghajarnya.



Menahan sakit, arthit berlari menuju kongpob yang kesetanan, arthit takut kongpob bisa membunuh orang itu.





Kongpob yang sperti kesetanan itu baru sadar setelah mendengar suara knott yang berteriak memanggil nama arthit, ternyata kongpob tanpa sengaja dan tanpa disadari mendorong arthit sampai terjatuh.





Kongpob yang terkejut dan baru sadar dengan keadaan yang terjadi tiba² membeku tidak bisa bergerak menyusul knott dan yang lain membawa arthit ke klinik, dia baru sadar saat petugas keamanan kampus menarik tangan nya.




Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang