Tawar mati!!

3K 273 77
                                    

Para sahabat kongpob dan arthit tau jika kongpob memang sangat sayang pada arthit, itu fakta yang tidak bisa diganggu gugat oleh kondisi apapun atau manusia manapun.

Kongpob merasa dia mengenal sosok senior yang menjadi kekasihnya itu sampai kesudut paling dalam, kongpob belum pernah saja melihat atau menemani arthit belanja.


Akhir pekan ini, para sahabat kongpob dan arthit punya rencana sedikit BBQ untuk rayakan tootah pindah dari asrama untuk sebulan saja plus mereka baru selesai ujian yang menyita tenaga dan pikiran




Jika dihitung para sahabat kongpob dan arthit lebih dari 10 orang jadi mereka sedang berunding tentang makanan dan biaya yang akan mereka bagi rata.




Arthit lah yang paling semangat menyusun daftar makanan bahkan mengetahui harga bahan makanan tersebut,dia juga yang paling tidak setuju dengan angka yang disebut knott untuk dibagi rata,dimana kongpob?





Kongpob duduk disebelah arthit yang sibuk protes dan menulis atau mencoret, kongpob tidak terlalu mengerti soal yang mereka bicarakan, dia serahkan ke arthit padahal sperti biasa, kongpob pasti akan membayar porsi nya dan arthit, tapi yah memang arthit menyukai perdebatan itu jadi kongpob hanya membiarkan nya sambil membaca buku dan tangan yang satu lagi mengelus punggung arthit yang terus protes.





"Kong,dompet mu" minta arthit dengan mengulurkan tangan nya.





Kongpob mengambil dompet dari saku belakang dan menyerahkan bulat² ke arthit lalu kembali membaca..tanpa perduli apa yang dilakukan arthit pada dompet nya.




Semua orang disana hanya geleng kepala dan terdiam melihat arthit yang bebas membuka dompet kongpob dan keluarkan beberapa lembar uang sambil berkata "ini dariku dan kongpob"






"Dari mu arthit? Pacarmu memang orang kaya tak perlu kamu pamerkan begitu, sini aku mau lihat dompet nya juga" kata bright sambil berusaha merebut dompet kongpob.





"Lihat dompet pacarmu bright! Jangan lihat punya pacarku!" kata arthit sambil memasuk kan dompet kongpob kedalam kemeja nya lalu cuek saja melihat tatapan smua orang.





Kongpob memang tidak pernah perhitungan dengan arthit,dan arthit hanya berusaha menikmati itu karena dia tau, jikapun dia menolak, kongpob tetap akan diam² membayarkan bagian arthit, jadi apa gunanya keberatan? Sekalian saja nikmati.






Kongpob percaya ke arthit, meskipun arthit sering memegang dompet nya, kongpob tau kekasihnya itu selalu bisa dipercaya.





Terkadang arthit akan usil dan menyelipkan barang² aneh didalam dompet kongpob, ada bungkus permen atau bungkus roti atau hanya foto arthit masa kecil, hal² kecil yang selalu buat kongpob merasakan hangat.





Bagaimana dengan dompet arthit?kongpob memang bebas memegang dompet arthit tapi yang empunya tidak ijinkan kongpob ganggu gugat isi dompet karena kejadian dimana arthit terkejut ada beberapa lembar uang yang berlebih di dalam dompet yang merupakan ulah kongpob.





Kembali ke masa arthit dan para sahabatnya masih juga meributkan soal bahan makanan, akhirnya mereka menyerah dan menyuruh arthit saja yang belanja semua nya dan dengan cepat arthit iya kan lalu tersenyum lebar pada kongpob dan tentu saja kongpob tau makna tersembunyi dari senyum itu lalu anggukan kepala nya sambil mengelus punggung senior nya ini.





"Aku akan buat kalian semua tidak  sanggup makan yang kubelikan nanti" kata arthit dengan semangat.





"Ingat arthit,harus dalam budget kita, aku mau lihat seberapa hebatnya kamu kelola budget itu sampai bisa dapat banyak" kata knott dengan sarkas.






Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang