Kocheng Oren

2.4K 263 111
                                    

"P arthit di bus yang mana?" tanya kongpob sambil bawakan tas arthit.







"Ributnya kamu kong...sini tas ku! Ingat! jangan ikuti aku! Ikuti rombongan hazer! Kamu ketua tahun ini! Apaan sih!" jawab arthit kesal sambil mengambil tas nya.







Kongpob mendadak cemberut dan kesal entah kenapa dia tidak teliti saat tanda tangani persetujuan soal akomodasi acara liburan anak baru tahun ini.









Hazing telah selesai beberapa bulan lalu dan sekarang mahasiswa baru dan para tim hazer akan liburan bersama untuk semakin akrabkan diri.









Dan arthit beserta gerombolan nya diminta dekan fakultas mereka mengikuti dan mengawasi kegiatan disana.









Saat tau arthit akan ikut, dengan semangat kongpob mengatur semuanya agar dekat dengan dia mulai dari kamar sampai nomer antrian makan..tapi kongpob lupa soal akomodasi karena ternyata mereka PISAH bus dan itu buat kongpob kesal.







Dengan kesal kongpob berjalan ke bus dia dan memandang oak dengan tajam karena urusan oak lah soal akomodasi.







Perjalanan selama 3 jam bagi kongpob itu terasa 12 jam karena diotaknya hanya ada arthit apalagi arthit cukup dikenal oleh mahasiswa baru dan kongpob selalu saja cemburu kalau melihat arthitnya tertawa didepan orang lain.






Setiba nya di villa, kongpob langsung mengarahkan para mahasiswa baru untuk sedikit pengumuman dan pembagian kamar.








Arthit memandangi kongpob yang sangat fokus dengan tugas nya dan tersenyum.







Arthit bukan tidak suka kongpob menempel dengan nya...tapi arthit sadar mereka di dunia itu tidak hanya berdua jadi arthit juga harus mau "membagi" kongpob nya untuk hal lain.







Kongpob yang sudah selesai berikan pengumuman pun menghampiri rombongan arthit dan para senior yang lain untuk pembagian kamar.








Satu persatu kunci diserahkan dan saat giliran arthit, kongpob melewatinya dengan senyum picik yang membuat arthit hanya gelengkan kepala nya.







Arthit sudah menebak, dia akan sekamar dengan kongpob..itu hal yang tidak bisa diganggu gugat untuk kongpob.






Semua sudah menuju kamar masing² termasuk arthit dan kongpob.








Arthit yang sedang bereskan isi kopernya tiba² merasakan dua tangan melingkar di pinggang ya.






"Sana kong, aku mau bereskan bawaan kita" kata arthit.







"Nanti saja, aku mau peluk p dulu" jawab kongpob.







Arthit hanya mampu gelengkan kepala dan biarkan kongpob memeluknya sebentar.








"Kamu tidak kumpul dengan tim mu untuk acara malam ini?" tanya arthit.







"Iya.." jawab kongpob lemas lalu melepaskan pelukan nya dan jatuh ke atas tempat tidur.







"Badan ku sakit semua p" kata kongpob yang berbicara ditutupi bantal.








Arthit hentikan kegiatan nya lalu memegang tangan dan dahi kongpob.







Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang