Alasan ku

3.7K 283 38
                                    


Libur semester tidak buat arthit bisa santai karena dia harus buat lamaran magang di beberapa perusahaan,mau tidak mau dia harus melakukan nya meskipun sedang musim hujan.

Sperti pagi ini, arthit terbangun duluan daripada kongpob, ya kongpob sedang menginap dikamar arthit untuk membantu arthit mengerjakan lamaran magang nya sekaligus menulis rencana kerja untuk hazing jika kongpob terpilih sebagai ketua hazer baru.





Arthit memaksakan dirinya bangun dan bergerak pelan tanpa membangunkan kongpob, tapi sebelum dia bangkit, dia memandang kongpob dengan senyum,meneliti detail wajah tidur kekasihnya ini yang membuat arthit takjub ada lelaki sebaik kongpob yang mampu bertahan dengan sikap dan mood arthit.




Arthit bukan tidak bersyukur jadi orang yang dicintai kongpob, hanya saja sampai detik ini,dia masih sperti mimpi bahwa junior nya nya sangat mencintainya dan dia hanya takutkan satu hal, terbangun dari mimpi tersebut dan kongpob ternyata menghilang.






Memikirkan itu tiba² arthit menggigit bibir bawahnya dan merasa sedih, berkata dalam hatinya "benarkah kamu hanya mimpi Kong?"
sambil membetulkan letak poni rambut kongpob.






Lamunan arthit tiba² terhenti saat kongpob membuka mata menatap arthit lalu memegang pipi arthit berkata "selamat pagi matahari" sambil membelai pipi favorite nya.







"P pikirkan apa?kenapa matahari ku berwajah mendung?jangan cemberut P nanti hujan,kita masih banyak kegiatan hari ini, hujan nya nanti malam saja, biar aku bisa peluk P" kata kongpob sambil meletakan tangan nya ke punggung arthit dan mengelus nya.







"Bodoh,mesum saja otak mu, lepaskan aku mau mandi, aku harus antar dokumen magang" kata arthit yang berusaha lepaskan diri dari tangan kongpob.









Arthit bukan tidak punya tenaga untuk lepaskan diri, dia hanya sedang menikmati kongpob nya dengan caranya sendiri.






Saat arthit bangkit, kongpob juga bangkit, arthit menuju kamar mandi dan kongpob menuju kulkas.







Kongpob panaskan sisa bubur yang mereka makan tadi malam dioven sambil menunggu arthit selesai dan saat arthit selesai, gantian kongpob yang mandi dan arthit yang menata sarapan mereka.







Mereka dua sudah rapi dan duduk untuk sarapan, sambil bercanda tertawa arthit dan kongpob saling bagi rencana mereka dihari ini.





"Aku akan kekampus nanti Kong, kita pulang sama saja" kata arthit.







"P yakin?apa tidak repot P kesana kemari antar lamaran magang dan ke kampus?" Jawab kongpob





"Tenang saja, sudah kuatur di otak ku, aku juga mau jumpa knott dan bright,mereka ikut rapat dengan dekan untuk tim hazing kan?" Kata arthit lagi.





"Baik P, nanti hubungi saja jika p sudah dikampus, aku ada praktek mesin nanti" jawab kongpob





"Mmm..ok, hati2 nanti." kata arthit sambil meneruskan sarapan mereka dan bersiap brangkat.





Kongpob yang ikut rapat dengan dekan jurusan mereka duduk disebelah Knott yang tampak serius bicara dengan dekan karena dia mewakilkan gear tahun mereka calon kan kongpob, rencana demi rencana yang disusun kongpob pun mulai di jelaskan satu persatu oleh knott sampai akhirnya kongpob harus permisi ijin untuk mengikuti mata kuliah praktek mesin.






"Nanti aku ke ruangan praktek mu kong, kita harus siapkan program lain" kata Knott pada kongpob.

"Baik p, terima kasih sudah membantu" jawab kongpob memberikan hormat.






Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang