Dahulu dan Sekarang

2.8K 253 38
                                    

Arthit yang baru tiba di asrama nya setelah dari kampung beberapa hari langsung menghubungi kongpob bertanya keberadaan nya.


begitu tau kongpob sedang dengan knott dan yang lain di kafe kecil dekat kampus mereka, arthit langsung menuju kesana, dan dengan mengatur nafas arthit langsung ambil lengan kiri kongpob dan berusaha mencari sesuatu dan saat menemukan nya, arthit menghela nafas lalu duduk.

semua di meja itu terdiam, arthit yg tiba² datang tanpa sampaikan halo langsung memeriksa sesuatu di lengan kongpob dan langsung murung, bright dengan iseng melemparkan sedotan ke arah arthit yang membuat arthit menatap nya tajam sperti biasa lalu mengambil piring kongpob dengan makanan masih tersisa dan makan dari piring itu, sebuah tindakan yang baru kali ini dia lakukan yang membuat semua heran termasuk kongpob.



beberapa hari setelah kejadian itu, arthit kembali melakukan hal aneh, dia mengajak kongpob pergi ke pasar dan meminta kongpob memilih sendiri beberapa jenis buah dan tidak boleh dimakan karena akan dia berikan sebagai sedekah tanpa sepengetahuan kongpob


tingkah arthit yang aneh membuat semua orang bingung dan heran karena ada saja tingkah arthit yang tidak biasa sperti hari ini di kantin

arthit yang sedang tertawa dengan bright terlihat sedang mengerjakan sesuatu terbuat dari benang dan saat kongpob datang lalu duduk disebelah nya, arthit tiba² meminta kongpob menghembus benang yang sedang dia pegang lalu tiba² memakaikan ke lengan kiri kongpob.

arthit yang sedang tertawa dengan bright terlihat sedang mengerjakan sesuatu terbuat dari benang dan saat kongpob datang lalu duduk disebelah nya, arthit tiba² meminta kongpob menghembus benang yang sedang dia pegang lalu tiba² memakaikan ke lenga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tumben arthit?kamu sakit?" tanya bright sambil mengukur suhu badan arthit dengan meletak kan tangan nya ke dahi arthit.

kongpob yang melihat itu dengan sopan menghalau tangan bright dari dahi arthit, tapi arthit hanya senyum diam, beda dengan biasanya yang pasti akan mengamuk pada bright.

sudah beberapa hari ini arthit memang mengontrol emosi nya, tidak boleh terlalu senang dan tidak boleh terlalu sedih atau pun marah, dia harus benar² menjaga emosi tetap stabil setidak nya sampai ritual itu berakhir.

ritual apa?

flash back

ini malam terakhir arthit di kampung halaman nya jadi dia ingin berjalan jalan dengan mae nya ke pasar malam.

"Ayo mae, kita naik itu" arthit menunjuk pada bianglala dan mae arthit dengan tersenyum mengangguk, mereka naik dan menikmati pemandangan dari bianglala yang perlahan naik ke atas.

"bagaimana kabar kongpob?kenapa dia tidak ikut pulang dengan mu?" tanya mae nya arthit.

"dia harus selesaikan tugas dari dosen nya mae, dia seperti biasa masih suka mengganggu hidup ku" jawab arthit tersenyum.

"arthit..kapan kamu akan kenalkan dia ke kami?" tanya mae arthit sambil mengelus rambut arthit.

"mae dan po sudah kenal kongpob, ngapain ku kenalkan lagi? dia junior dan teman ku" jawab arthit yang mulai manja dengan meletak kan kepalanya ke pundak mae nya.

Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang