Menyentuh Awan ( 2 )

853 120 40
                                    

sebulan setelah pernikahan arthit, seorang tamu yang duduk di teras rumah nya membuat arthit sedikit terkejut..


"Swadikap tante" sapa arthit dengan hormat.


Wanita itu tidak menjawab arthit tapi langsung memeluk nya..


"tante harus bagaimana tentang mu?" kata wanita itu pada arthit.



"ada apa dengan saya? Saya baik-baik saja tan...mari masuk" jawab arthit.




Arthit dan wanita itu berjalan bersama menuju ruang tamu dan langkah wanita itu terhenti di dinding yang terpampang sebuah figura foto seorang pria yang memakai pakaian wisuda dan tertawa bahagia.




"terlalu cepat kamu pergi nak" kata wanita itu sambil menyentuh pelan figura foto itu.




"Ayo duduk dulu tante..Saya buatkan minum ya" kata arthit berusaha alihkan pandangan nya dari figura foto itu.






"Dimana istri mu? Kenapa tidak ada foto pernikahan kalian?" tanya wanita itu.






"Dia bertugas di chiang mai tante dan saya disini, jadi dia harus kembali, foto pernikahan kami semua nya di rumah dia, disini toh tidak akan ada yang datang melihat" kata arthit sambil memasak air.



"Jadi bagaimana makan mu?" tanya wanita itu.



"Makan di kantor tante, kadang saya bawa pulang buah untuk dimakan malam" jawab arthit.



Wanita itu menarik nafas dan memandang arthit yang menyeduh teh dan menghampiri wanita itu.



"Tante darimana? Ini sudah sore" tanya arthit sambil duduk di samping wanita itu.




"Tadi pagi tante dari makam kongpob lalu ke pengacara dan menemui beberapa orang dan kemari" jawab wanita itu.



"Tante ikut berduka untuk kepergian mae ya" kata wanita itu.




"Terimakasih..tante sehat?" tanya arthit.




"Se sehat apalah wanita yang harus ditinggal duluan oleh anak nya" jawab wanita itu.




Arthit hanya tersenyum mendengar itu..




"Tante mau peluk kamu..sini" kata wanita itu sambil membuka lebar lengan nya.




Arthit pun bergerak dan memeluk wanita itu..


Menutup mata membayangkan sedang memeluk kongpob karena hanya lewat wanita itu sajalah hal terdekat dari kongpob yang tersisa..




"Terima kasih kamu sering jiarah, hatimu lebih kuat dari hati tante yang hanya mampu datang sekali setahun" kata wanita itu sambil memeluk arthit.



"saya hanya ingin bersihkan rumah nya tante, kongpob itu pembersih, dia tidak suka hal yang tidak rapi..tapi tante tau darimana saya sering jiarah?" kata arthit.




"Penjaga makam yang beritahu, saat tante coba hidupkan dupa untuk sembahyangi kongpob..dupa-dupa itu tidak mau hidup seakan ada yang menahan nya terbakar, saat itulah penjaga makam tiba-tiba hampiri tante" kata wanita itu sambil memegang tangan arthit.


Arthit hanya diam sambil terus memandang wanita itu..


"Arthit percaya pada Roh manusia yang tidak bisa berenkarnasi akan bergentayangan?" tanya wanita itu.




Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang