Bersyukur

2.4K 250 47
                                    

Arthit dan kongpob sedang berada disebuah bar bersama rombongan mereka masing² seperti biasa.




Ada yang berbeda karena semua datang membawa pasangan masing² entah pasangan sungguhan atau hanya pasangan halu alias pasangan pura²






Semua tiba dan duduk dimeja yang mereka pesan kecuali bright.Entah kenapa mahluk yang satu ini tumben sekali terlambat padahal biasanya dia paling duluan.





"Mana bright?hubungi dulu knott" kata arthit.





"Ahh malas, biarkan sajalah, mungkin dia sedang datang bulan" jawab knott.








Meskipun arthit terlihat selalu cuek, tapi dia selalu sadar jika tingkah salah satu sahabatnya berbeda sperti bright malam itu.





Karena knott dan yang lain tidak mau menghubungi bright, arthit putuskan keluar bar untuk hubungi dia tapi langkahnya terhenti saat melihat bright ternyata sedang duduk diluar bar.









"Woi...ngapain disini,kami tunggu di dalam dari tadi" kata arthit sambil menepuk kuat punggung bright.







Arthit sadar sahabatnya itu sedang ada masalah, biasanya bright akan berteriak memaki arthit karena kesakitan tapi kali ini bright hanya diam tersenyum pada arthit.








Arthit yang sadar keadaan pun memilih kirim pesan ke kongpob kabarkan ttg bright dan dia yang duduk sebentar diluar lalu duduk disamping bright.









Keduanya hanya diam untuk beberapa menit, beberapa kali terdengar suara tarikan nafas bright.








"Arthit... Kamu dan kongpob sudah berapa lama?" Tanya bright.








"Bulan depan sudah 2 tahun, kenapa?" jawab arthit.






"Kamu pernah bosan dengan hubungan kalian?" tanya bright.





"Aku? Sering hahaha" jawab arthit.




"Aku dihubungi Mae ku, aku disuruh pulang, papa sakit dan kamu tau artinya itu?" kata bright.







"Artinya ya papamu mungkin rindu, pulanglah" jawab arthit.








"Bukan thit..itu artinya aku harus menikah, karena dari dulu keluargaku sibuk menjodohkan aku" jawab bright.



"Bukannya kamu dengan p gun serius?" tanya arthit.




"Serius? Entahlah.. Dia selalu manja ke aku, tapi saat aku bahas masalah keluarga ku, dia selalu alihkan omongan kami" jawab bright.






"Kamu blm katakan ke keluargamu tentang mu dan p gun?" tanya arthit.







"Jika saja gun siap, aku akan bawa dia ke rumah dan kenalkan ke orangtuaku" jawab bright.








Bright menarik nafas melanjutkan kata²nya " gun umurnya lebih tua tapi kenapa aku yang capek dengan status kami"








Arthit terlihat terkejut dengan kehadiran seseorang yang berdiri tidak jauh dari posisi mereka duduk tapi arthit tetap tenang berkata pada bright "bro..p gun pasti punya alasan nya sendiri, bersabarlah"







"Apa gun sebenarnya tidak mencintai ku ya thit? Kenapa dia selalu menghindar jika aku bahas masa depan? Bukan kah itu seharusnya kami bahas bersama?" Kata bright dengan sendu.






Just Another Ordinary Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang