10

7.8K 708 11
                                    

Acara syukuran dirumah orang tuanya Mas Abi dihadiri oleh hampir seluruh kerabat dan saudaranya.

Aku sendiri tidak tau dalam rangka apa syukuran ini.

Setelah pengajian saudara saudaranya Mas Abi masih berkumpul diruang keluarga.

"Ris, " Mas Abi menghampiriku.

"Iya Mas ,"

" Tante ingin kenalan "

Akhirnya yang dari tadi ku takut kan terjadi. Cepat atau lambat Aku pasti akan ada pada posisi seperti ini.

Tanpa menunggu jawabanku Mas Abi menarik lenganku dan membawaku keruang keluarga dimana semua saudaranya berkumpul.

"Ini yang namanya Risa?" Seorang perempuan paruh baya menelisikku.

Aku mengangguk dan tersenyum simpul.

"Kenalkan saya Mila, Adik dari Ayahnya Abi" Perempuan yang menyapaku tadi rupanya Tantenya Mas Abi.

Aku menyalami Tante Mila "Risa, Tante,"

Kemudian berlanjut kepada Saudara-saudara Mas Abi yang lain.

Sepertinya keluarga Mas Abi tidak ambil pusing dengan statusku. Aku sempat bingung, respon mereka tidak seperti dugaanku sebelumnya, sampai Aku uring-uringan saat Mas Abi mengajakku kerumah orang tuanya.

" Kami sudah banyak mendengar tentang pernikahan kalian__" Ucap salah seorang Tante Mas Abi.

Aku menunggu kelanjutan kalimatnya, kebiasaan berprasangka burukku kutepis sejauh mungkin.

" Adakalanya Suami membutuhkan Istrinya saat Ia butuh dukungan, pun perhatian " Lanjut Tente yang baru Kuingat namanya Tante Linda.

Aku mengangguk.

" Kami juga tidak menyalahkan Farah__"

Farah ?

Kenapa nama Mba Farah Dibawa-bawa?

Tante Linda menghela nafas berat sebelum melanjutkan.

"Karena sebelum menikah, Abi sudah tau kesibukan Farah seharusnya Dia bisa menerima itu, tapi lihat sekarang, hampir dua puluh enam tahun pernikahannya Dia malah menyerah___"

" Aku tidak menyerah!" potong Mas Abi cepat.

"Apa kau akan mengatakan karena keadaan yang memaksamu melakukan ini? Oh ayolah Bi, Tante sangat
Tau kamu "

Suhu ruangan seakan panas saat Tante Linda terus menerus berbicara tentang rumah tangga Mas Abi dan Mbak Farah.

"Bukankah Farah sudah mengatakan sebelumnya, konsekuensi kamu yang berani menikahinya ya siap ditinggalkan kapan saja saat dia ada kontrak, toh dulu kamu setuju saja kan!!"

Mas Abi malah menatapku tanpa mau mendebat lagi, Aku seketika menunduk.

Tante Linda memandang lurus Mas Abi.

"Kami menghargai keputusanmu, namun disamping itu, kamu juga harus siap menghadapi resiko sosial dalam masyarakat kita"

" Dan kami juga berharap, hubunganmu dengan Farah baik begitu juga Risa"

Ibu Mas Abi muncul dari pintu depan dan menatap tajam Mas Abi.

" Kamu nggak pulang Abi?"

Aku tersentak mendengar pertanyaan Ibu Mas Abi.

Bapak yang juga baru masuk menegur Ibu.

"Bu! "

Ibu tidak menggubris.

SEKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang