12

6.8K 664 10
                                    

Setelah tiga hari dirawat, Aku sudah diperbolehkan pulang. Aku pulang ke rumah Ibu karena keadaanku masih lemas.

Setelah kepergian Mas Abi dengan ibunya tempo hari Aku tidak melihat Mas Abi lagi, mungkin sedang sibuk, pikirku.

Tidak munafik. Aku memang berharap Mas Abi menjemput ku saat Aku keluar dari rumah sakit, tapi kenyataannya tidak.

Dengan waktu tempuh lima jam kami Sampai di rumah Ibu. Karena Aku Anak tunggal, Ibu hanya tinggal sendiri setelah Ayah meninggal.

Dulu Aku sering pulang kalau libur kuliah. Namun saat sudah menjadi Dosen Aku sudah jarang pulang.

Masuk ke kamar yang pernah kutempati lima belas tahun lebih mengukir kembali ingatanku saat masih remaja dan kenangan bersama teman seusiaku yang sedang usil-usilnya kala itu, Aku tersenyum membayangkan masa indah itu.

Ibu masuk dengan segelas susu ditangannya. "Sudah telepon Suamimu, kadang sudah aktif nomornya."

Semenjak di rumah sakit Aku menghubungi Mas Abi, namun nomornya tidak aktif. Jadi hanya mengirimnya pesan kalau Aku pulang ke rumah Ibu.

"Belum Bu, Nanti Risa telepon."

"Ini susumu, masih anget enak diminum."

Aku meminum susu buatan Ibu, namun baru setengah Aku berlari kekamar mandi. Bau Vanilla menyengat hidungku.

Hanya lendir liur yang keluar, Karena semenjak keluar dari rumah sakit, perutku tidak terisi.

"Ibu buatkan bubur saja__" Aku menggeleng. "nggak usah bu, Risa nggak mau bubur."

"kalau nggak mau bubur, makan nasi sedikit."

"Nanti."

"Kamu bukan lagi sendiri sekarang, ada nyawa lain di perutmu, kalau kamu lupa." Ibu keluar tanpa menutup pintu kamarku.

Tidak berselang lama Ibu masuk lagi dan membawa sepiring Nasi dengan lauk rempeyek udang dan acar timun.

"Ibu suapin?"

"Biar Risa sendiri, Bu."

Aku mengambil piring ditangan Ibu dan mulai menyendok nasi.

Alhamdulillah, Aku menghabiskan nasi dengan lauk acar timun sedikit pedas dan menyisakan rempeyek udang.

"Enak Bu, acarnya." Ucapku sambil meletakkan piring di nakas samping tempat tidur.

"Dikasih Bu darmini, barusan."

"Bu Darmini, Ibunya maya kan Bu?"

"Iya."

"Maya sekarang dimana Bu?"

Ibu membuka kliping obat kapsul dan Vitamin menyerahkan padaku. "Ikut suaminya ke bangka."

"O...."

"Ibu mau sholat asar dulu, kalau ada apa- apa panggilin." Katanya beranjak keluar.

Teringat kembali perkataan Ibu tadi untuk menghubungi Mas Abi, Aku mengambil ponselku dan mendial nomornya.

Tidak aktif.

Sudah terlanjur kecewa, Aku tidak mengulang panggilan.

Ada beberapa chatt yang masuk saat Aku melihat ponselku.

(Dewi)

lo masuk rumah sakit?

Sya.....

Sakit apa lo?

Sya kenapa ngga lo bales!

sya, Suami lo sudah ngurus cuti, emang lo mau cuti berapa lama?

Dasar sya sya 😭

SEKATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang