Hari kedua di Busan, Jimin mengajak Hanwoo mengunjungi Taejongdae Beach. Tebing batu yang memiliki puncak setinggi 250 mdpl ini salah satu pantai favorite orang-orang di Busan. Dari atas tebing bisa melihat keindahan laut Taejongdae yang sangat indah dan menawan.
"Aku sangat suka pantai ini." Ujar Jimin. Mereka melangkah menaiki jalanan menanjak. Hanwoo terlihat sudah lelah. Napasnya tersengal-sengal.
"Mana pantainya, Jimin? Apa jalannya memang seperti ini?"
"Tunggulah. Kau harus melewati jalanan menanjak ini kemudian menuruni anak tangga. Apa kau lelah?"
"Ne.."
"Nanti kita naik Danubi Train."
Danubi Train membawa mereka berkeliling Taejongdae yang akan menurunkan mereka pada spot-spot Taejongdae. Hanwoo dan Jimin duduk di kursi paling belakang diantara penumpang lainnya.
Akhirnya Hanwoo bisa tersenyum lepas menikmati moment indahnya bersama Jimin tanpa harus bersusah payah berjalan kaki melewati jalan tanjakan.
Jimin mengambil handphone — menekan layar kamera hendak melakukan selfie bersama Hanwoo. Dia mengambil banyak foto bersama dengan beragam gaya yang lucu-lucu.
Mereka turun tepat di depan patung ibu menggendong anak. Jimin menarik Hanwoo mengajaknya mendekati patung itu.
"Disini tempat orang-orang Busan bunuh diri." Mendengar itu Hanwoo terkejut. "kau bisa membacanya, buat kalian yang mau bunuh diri dengan melompat dari tebing ini, ingatlah kasih sayang ibu yang telah membesarkan kalian." Jimin membaca tulisan yang tertera di patung itu. Perasaan Hanwoo mulai tidak enak. Entah kenapa tiba-tiba saja dia merasa suasananya berubah mencekam.
"Jimin aku takut."
Jimin tertawa mendengarnya. "Gwenchana. Disini ramai pengunjung." Jimin melirik ke beberapa pengunjung patung Ibu dan Anak. Hanwoo merasa sedikit lega melihat pengunjung yang ada di tempat ini.
Setelah itu mereka lanjut menaiki Danubi Train ke spot yang lain. Spot selanjutnya adalah Mercu Suar. Bangunan putih yang menjulang tinggi itu memiliki banyak anak tangga berbentuk melingkar untuk sampai ke atas Mercu Suar. Tapi Hanwoo tidak sanggup naik ke atas. Mereka sempat mengambil foto di tangga melingkar Mercu Suar yang terlihat sangat keren ketika di foto.
Jimin mengajak Hanwoo keluar dari bangunan putih itu — berjalan menuruni anak tangga hingga mereka sampai di tepi tebing. Disini bisa melihat laut lebih lepas, merasakan angin yang berhembus sepoi-sepoi. Jimin memeluk punggung Hanwoo — menempelkan dagunya di pundak wanitanya. Mereka terdiam untuk beberapa saat.
"Chogiyo (Permisi) !" teriak seseorang membuat mereka menoleh ke orang tersebut.
"Ne?"
"Bisa fotokan kami ?"
Dalam hati Jimin merutuk kesal kepada dua pasangan yang mengganggu moment indahnya bersama Hanwoo.
Hanwoo memperhatikan Jimin sambil tertawa. Mau tidak mau Jimin mengambil gambarnya. Hanwoo menertawakan dirinya yang merasa malu karena sepeasang kekasih merusak moment indahnya bersama Jimin hanya untuk sebuah foto.
Sebagai gantinya mereka dengan baik hati menawarkan diri untuk mengambil foto Jimin dan Hanwoo berdua. Mereka berpose membelakangi lautan.
"Hana .. Dul .. Set !"
Ckrek!
🌊🌊🌊
Sepulang dari Taejongdae mereka berjalan untuk mencari tempat makan. Perutnya terasa lapar. Jimin tiba-tiba berjongkok.
"Naiklah." Pinta Jimin menepuk punggungnya agar Hanwoo naik ke punggungnya.
"Shireo! Aku berat." tolak Hanwoo.
"Palli.." pinta Jimin.
Pria itu tau Hanwoo sedang lelah makanya ingin menggendongnya. Tapi Hanwoo merasa kasihan jika Jimin menggendongnya.
Jimin berhasil membujuk Hanwoo. Dia menggendong Hanwoo berjalan di pinggir jalan.
"Saranghae Jimin. Gomawoyo, Aku merasa sangat bahagia."
"Nado"
Setelah lama berjalan Jimin menunduk menyuruh Hanwoo untuk turun. Mereka sampai pada kedai makan yang menjual makanan seafood. Jimin memesan satu mangkuk jjampong dan dua mangkuk nasi untuk dirinya dan Hanwoo.
Makanan ini sangat enak. Mie yang dicampur dengan berbagai seafood seperti kerang, gurita, cumi, udang yang disiram dengan kuah pedas. Hanwoo sangat menyukai rasa kuah pedas juga rasa segar yang ditimbulkan dari seafoodnya.
Mereka menghabiskannya dengan lahap sampai kekenyangan karena menambah satu mangkok jjampong lagi."Aku kenyang." Jimin mengelus-elus perutnya.
"Aku tidak akan melupakan tempat ini."
"Seleraku memang tidak buruk."
"Tentu saja. Maka dari itu kau memilihku."
Jimin tertawa mendengar ucapan Hanwoo yang terlalu percaya diri. Tapi apa yang dikatakan Hanwoo memang benar adanya. Seleranya sangat tinggi karena dia tidak akan menemukan seseorang yang langka seperti Lee Hanwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Love You 2 [COMPLETE]
Fanfiction"I Fall in Love With You More times in a Day Than My Heart Beats.." -Jimin X Hanwoo Daily - Halo.. Ini Season 2 dari Just Let Me Love You sebelumnya. Kalian bisa mampir ke season 1 dulu baru baca yang Season 2 nya ya. Jangan lupa kritik dan sarann...