27. How long are you going to ignore me?

64 5 0
                                    

Jimin's POV
———————
"TAEHYUNG !" Teriakku — bangkit dari dudukku — memegang bahu Taehyung saat di tempat kerja. Taehyung menoleh menatapku.

"Kamjagiya ! Igemwoya, Park Jimin ?! Kau mengagetkan saja.. aaisssh." Kesalnya.

"Aku baru buka instagram ternyata dia menyukai postinganku yang lama. Itu artinya dia sedang merindukanku.."

"Nuguya ?" Tanya Taehyung yang tidak mengerti siapa yang kumaksud. Aku terduduk lemas menaruh handphoneku di atas meja

"Nae yeojachingu, Hanwoo Nuna."

"Ne?"

"Aku bertengkar dengannya."

"Lagi?"

"Ne. Mungkin sekarang parah. Kami tidak ada saling berhubungan sedikitpun. Aku tinggal di rumah Jungkook karena dia marah besar. Dan lagi pula, aku tidak tahu ada seorang pria bernama Kim Namjoon belakangan ini selalu berada di dekatnya."

Taehyung ternganga. Dia menghela napasnya frustasi mendengar ceritaku. Wajar saja dia tidak tahu. Karena dia sibuk dengan persiapan pernikahannya yang tinggal menghitung hari. Aku menceritakan masalahku padanya mengenai kemarahannya karena Seulgi dan juga kecemburuanku terhadap Namjoon.

"Kau mengajak Kang Seulgi untuk tidur di kamar kalian? Jelas saja dia marah."

"Ne, aku tahu aku salah. Tapi aku tidak ada pilihan lain Tae. Aku mau mengajaknya ke tempat Jiran tapi sepertinya kalian sangat sibuk. Aku tidak ingin menganggu. Dia tidak mau mendengar penjelasanku."

"Baiklah, kau ada benarnya juga. Aku dan Jiran sangat sibuk belakangan ini, tidak sempat mengurus urusanmu dan Seulgi. Jadi, kalian pergi berdua tanpa Hanwoo nuna?"

"Ne. Waeyo? Apa itu masalah? Menurutku tidak masalah, dia hanya hoobaeku. Aku menolongnya karena dia mabuk dan tidak tahu password rumahnya. Apa yang harus kulakukan jika kau jadi aku?"

"Jimin, kau sungguh lugu sekali. Bahkan kau tidak bisa melihat siapa saja yang menaruh perasaan padamu."

"Jadi menurutmu Seulgi menyukaiku?"

"Sepertinya begitu."

Aku terdiam — memutar kedua bola mataku. "Sepertinya tidak mungkin."

"Mollayo." Ujarnya. "Bagaimanapun juga kalian harus sudah baikan ketika ada di pernikahanku."

"Bagaimana caranya Tae? Dia itu sangat keras kepala, kepalanya seperti terbuat dari batu." Kesalku.

"Jangan sampai dia direbut pria yang kau sebut tadi, Jimin."

"Yak, kau jangan menakut-nakutiku. Itu tidak mungkin, buktinya dia melihat instagramku lagi."

"Ya sudah, lalu apa yang kau tunggu? Jangan terlalu lama mendiamkannya, Jimin. Aku sudah sering mengingatkanmu."

"Kenapa kau selalu ada dipihaknya ? Aigo.."

"Aku berada di tengah-tengah. Kau hanya tidak sadar aku ada di pihakmu juga, bukan berada di pihak pria yang kau sebut tadi."

Aku terdiam mencerna kata-katanya. "Jadi, aku harus mencarinya ? Apa dia masih marah? Setiap merindukannya aku selalu menangis di kamar mandi."

Taehyung tertawa. Dia mengelus pundakku. "Jangan sedih." Ujarnya sambil memainkan handphonenya.

"Jangan meledekku."

"Lihatlah ! Apa kau sudah melihat postingan terbaru Nuna?" Taehyung memberikan handphonenya padaku. Aku melirik sebuah foto yang di upload Nuna.

Just Let Me Love You 2 [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang