25. Confessions

59 6 2
                                    

Author's POV
———————-
Seulgi keluar dari convenience store setelah membayar belanjaannya ke kasir. Dia membawa tas belanjaannya berjalan menelusuri jalanan Hongdae.

Sehampirnya sampai di apartemen dia tidak sengaja melihat Hanwoo duduk bersama seorang pria di taman dekat Apartemennya. Seulgi memelankan langkahnya.

Dia teringat dengan kejadian tadi siang — menyadari bahwa pria ini adalah pria yang sama dengan pria yang bersama Hanwoo tadi siang. Seulgi mulai penasaran. Bahkan dia menghentikan langkahnya menperhatikan gerak-gerik Hanwoo dan pria itu.

Pria itu memberikan satu headsetnya dan memakaikannya di telinga Hanwoo — satunya dia pasangkan di telinganya. Mereka sempat berbicara , entah apa yang sedang mereka bicarakan. Pria itu diam-diam memandang Hanwoo yang sedang memejamkan matanya. Seulgi mulai berpikir yang tidak-tidak. Tangannya refleks menutup mulutnya karena terkejut melihat jarak mereka sangat dekat ketika Hanwoo membuka matanya.

Hanwoo melihat Seulgi. Mereka saling bertatapan. Seulgi kemudian pergi tidak lupa memberi salam — menundukkan kepalanya pamit pada Hanwoo.

"Nuguseyo?" Tanya Namjoon.

"Wanita itu yang tidur di kamar kami dalam keadaan mabuk."

"Eung?" Namjoon melirik Seulgi lagi.

Malampun semakin larut dan cuaca semakin malam semakin dingin. Hanwoo dan Namjoon memutuskan kembali ke Apartemen masing-masing. Hanwoo membuka pintu apartemen hendak masuk ke dalam — bersamaan dengan itu pintu sebelah terbuka, Seulgi terlihat keluar dari dalam.

"Onnie." Panggil Seulgi.

"Oh, hai. Bagaimana kau bisa tahu aku disini? Apa kau sedang menungguku pulang?" Tanya Hanwoo merasa Seulgi sedang menunggunya. Karena dia menyadari dari cara menatapnya tadi, ada sesuatu yang ingin ia cari tahu.

"Apa kau bertengkar dengan Jimin Sunbae ?"

"Apa kami terlihat seperti sedang bertengkar? Kami baik-baik saja."

"Benarkah? Mungkin kau merasa baik-baik saja, tapi tidak dengan Sunbae. Bagaimana kau bisa seperti ini?"

Hanwoo terdiam mendengar ucapan Seulgi yang sedikit berani padanya.

"Kau tidak usah ikut campur."

"Percayalah pada Jimin Sunbae. Kami tidak mempunyai hubungan apa-apa. Jimin Sunbae sangat baik padaku. Dia baik pada semua orang. Dia selalu menolongku, bahkan ketika mabuk kemarin dia membawaku untuk tidur di kamarnya agar aku merasa aman. Setelah itu dia pergi meninggalkanku. Aku hanya tidak bisa melihatnya sedih seperti ini."

"Kenapa kau tidak bisa melihatnya sedih? Biarkan saja dia, tidak usah ikut campur dengan masalah kami."

"Aku tidak ikut campur. Aku hanya ingin kau tahu keadaan waktu itu dari ucapanku sendiri."

Hanwoo tersenyum sinis — melipat kedua tangannya di dada. "Kang Seulgi, kau menyukai Jimin kan?"

Seulgi terdiam. Dia tidak menjawab ucapan Hanwoo. Hanya saja dia berpikir, bagaimana Hanwoo bisa tahu mengenai perasaannya.

Flashback Story

Beberapa bulan yang lalu setelah Hanwoo dan Jimin pulang dari berliburnya. Hujan salju masih mengguyuri Kota Hongdae waktu itu. Seulgi di dalam tokonya sedang merangkai sebuah vas bunga yang agak besar untuk diberikan kepada pelanggan yang memesan.

Handphonenya berbunyi. Dia melirik handphonenya  — melihat nama Kim Taehyung tertera di layar handphonenya. Hanwoo mengangkatnya.

"Anyeong, Nuna."

"Taehyung! Ada apa menelponku? Tumben sekali."

"Haha. Ada yang ingin kubahas denganmu."

"Masalah apa?"

"Aku hanya memberitahu, ada anak baru yang sepertinya menyukai Jimin.." mendengar hal itu, Hanwoo terkejut. "Nuna, tenanglah dulu."

"A-aku tenang Taehyung."

"Ne, jangan panas dulu. Ini hanya perasaanku saja karena aku memperhatikan gerak-geriknya. Anak baru itu kudengar tinggal disebelah apartemenmu. Namanya Kang Seulgi."

"K-kang Seulgi?"

Benarkah? Apa benar wanita itu menyukai Jimin? Berbagai pertanyaan yang ada dipikiran Hanwoo saat ini.

"Jimin tidak menyadarinya, Jiran juga tidak menyadari gelagat itu."

"Bagaimana kau bisa tahu dia menyukai Jimin, Taehyung? Jangan berbicara yang aneh-aneh kau ini."

"Mmm.. tatapannya beda. Tidak seperti Jiran menatap Jimin, tidak seperti wanita lainnya ketika menatap Jimin. Aku bisa mengetahuinya. Ini keahlianku, apa kau lupa ketika aku mengatakan Kim Jun dari PR Department yang selalu menatap Park Hasol dari Customer Service dengan tatapan yang berbeda dan hanya aku yang bisa melihatnya, besoknya mereka benar-benar jadian. Dan ketika kau dan Jimin masih dalam tahap pendekatan, aku sempat bertanya pada Jimin dihadapanmu, 'Jimin perhatikan tatapanmu ketika melihat Hanwoo Nuna, aku bisa mengetahuinya' dan benar yang ku bilang. Aku juga bisa melihat itu pada Seulgi juga gerak-geriknya ketika selalu berada di dekat Jimin. Bahkan aku selalu menangkap basah Seulgi ketika Jimin tidak ada, seperti memandang meja Jimin, selalu melirik ke arah officeku, dan dia selalu memilih duduk di meja Jimin. Ah kenapa aku seperti ini? Aku bukan bermaksud untuk ikut campur urusan kalian. Kau dan Jimin adalah teman baikku. Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan kalian. Kau harus menjaga Jimin dengan baik." Ujar Taehyung panjang lebar. "Ah Noona, lagi satu, selidiki dulu dan jangan bilang ke Jimin mengenai hal ini."

Awalnya Hanwoo ragu-ragu dengan ucapan Taehyung. Menurutnya tidak masuk akal walau Taehyung memang sering menebak seseorang dari tatapannya. Bagaimana jika kali ini Ucapan Taehyung salah? Dia hanya tidak ingin berprasangka buruk.

Tapi jika di perhatikan lagi, mungkin ada benarnya karena dia memperhatikan gerak-gerik Seulgi ketika berpapasan dengan Jimin sewaktu di Apartemen. Dia juga sempat memberikan Jap Chae untuk dirinya dan Jimin, entah itu untuknya juga atau dia hanya bermodus-ria yang sebenarnya hanya memberikannya pada Jimin saja. Tapi waktu itu tetap tidak ingin memiliki prasangka buruk terhadap Seulgi. Bahkan pernah dia melihat Seulgi ada di depan toko bunganya saat Jimin menjemputnya sewaktu pulang bekerja.

Sampai pada hari kepulangannya ke Sokcho, dia benar-benar tidak bisa menerima karena Seulgi tidur di kamarnya. Hanwoo benar-benar kecewa pada Jimin. Mengapa harus Seulgi?

Flashback Story End

Hanwoo dan Seulgi masih saling tatap setelah Hanwoo menuduhnya dengan pertanyaan apakah dirinya menyukai Jimin.

"Aku tahu semua. Dari gerak-gerikmu, tatapanmu, aku tahu, kau tidak bisa bohong, Kang Seulgi. Kau menyukai Jimin, kan? Kenapa tidak menjawab? Jap Chae yang kau berikan, itu sebenarnya untuk Jimin kan? Kau bisa bebas mengajak Jimin pergi minum ketika aku tidak ada. Jangan-jangan kau merencanakan kepindahanmu kesini karena Jimin tinggal disini?"

"Ne." Ujar Seulgi pada akhirnya. Hanwoo membuka mulutnya tidak percaya dengan ucapan Seulgi. Dia teringat dengan apa yang Taehyung bilang waktu itu. Dia telah membuktikannya sendiri kali ini. Seulgi menyukai Jimin. "Apa salah aku menyukai Sunbae ? Maka dari itu, jika kau tidak menyukainya lagi, aku yang akan merebut Jimin. Aku tidak ingin membuatnya sakit seperti ini. Asal kau tahu saat jam makan siang tadi, Jimin sunbae melihatmu dengan pria yang tadi bersamamu di taman. Dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dan lagi satu, aku tidak tahu bahwa Jimin Sunbae juga tinggal disini. Ini adalah kebetulan, jadi jangan menuduhku yang tidak-tidak selain perasaanku. Aku masih baik untuk menjaga perasaanmu selama ini dan ingin membantu kalian berbaikan. Tapi jika kau sudah tidak menyukai Jimin lagi, aku yang akan merebutnya. Anyeong, Onnie."

Seulgi meninggalkan Hanwoo masuk ke dalam kamarnya. Hanwoo memejamkan matanya. Dia tidak percaya mengapa dirinya selalu ditimpa masalah seperti ini pada kisah percintaannya. Mengapa harus ada orang ketiga diantara dirinya dengan Jimin, setelah dia juga mengalaminya dengan Min Yoongi. Hal ini seperti terulang lagi.

Just Let Me Love You 2 [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang