4. Gondola

77 12 9
                                    

"HYUUUNGG ... awaaaass !!" Teriak Jungkook dengan kaki gemetarnya memegang stick ski menuruni jalanan salju.

Jimin menoleh ke belakang belum ada beberapa detik badan Jungkook menabrak Jimin. Mereka berdua jatuh ke bawah. Hanwoo dan Hoseok tertawa melihatnya.

"Yaaak! Babo! Aww" kesal Jimin. Hoseok menggerakkan stick skinya  menghampiri Jimin dan Jungkook. Dia membantu dua pria itu bangun.

Hanwoo mendekati Jimin dan Jungkook. Membantu kekasihnya untuk bangun dari duduknya.

"Aiish kau ini kenapa menabrakku?" Protes Jimin.

"Miane, hyung."

"Seimbangkan tubuhmu. Kau masih gemetar. Ketika mengayunkan stickmu kau harus seimbang seperti ini. Dan ketika kau mau menabrak sesuatu di depanmu kau bisa menghindarnya dengan cara menekan pelan stick skimu sampai dia berhenti." Jung Hoseok mulai memberitahu dan mempraktekkan cara bermain skinya. Dia sangat ahli dalam bermain ski.

"Ne kamsahamnida, Hoseok Hyung." Jawab Jungkook.

"Kajja, kita bermain di bawah saja." Ajak Hanwoo.

"Ne.. Kajja Kajja!" Seru Jung Hoseok mengiyakan.

Malam ini mereka benar-benar memutuskan untuk pergi bermain ski. Jung Hoseok mengajaknya ke tempat ski terfavorite anak-anak muda di Gwangju.

Jungkook masih melatih dirinya dengan Hoseok, sedangkan Jimin yang sudah pernah bermain ski sebelumnya mencobanya sendiri mengejar-ngejar Hanwoo.

Jungkook masih penasaran dengan dirinya. Dia mencoba perlahan-lahan untuk bergerak sampai terjatuh beberapa kali. Jung Hoseok mulai mengayunkan stick skinya menghampiri Jungkook dan membangunkannya.

Jungkook melakukannya berulang kali hingga akhirnya dia mulai terbiasa dan bisa. Jimin dan Hanwoo menunjuk Jungkook dari kejauhan yang sudah mulai ahli bermain ski. Hoseok berteriak senang karena Muridnya sudah bisa bermain ski.

Jungkook mendekati Jimin dan Hanwoo begitu juga dengan Hoseok.

"Hebat kau. Ini baru adikku." Jimin menepuk pundak Jungkook bangga. Jungkook tersenyum senang sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Aku mau naik kereta gantung." Tunjuk Hanwoo. Mereka menoleh ke arah kereta gantung yang sedari tadi berseliweran.

Mereka berempat sudah berada di sebuah bangunan tempat masuk ke kereta gantung. Untung saja tempat ini tidak begitu ramai karena bukan weekend. Biasanya masuk ke tempat ini harus mengantri.

Mereka berempat menunggu giliran untuk masuk ke kereta gantung. Ada satu staff yang akan mengarahkan mereka. Satu kereta gantung tiba dan berdiri di hadapan mereka. Staff pria itu mempersilakan mereka berempat masuk.

Jimin dan Hanwoo masuk ke dalam kereta gantung. Tapi ketika Jungkook hendak masuk, Hoseok mencegatnya.

"Wae?" Tanya Jungkook menoleh ke arah Hoseok.

"Biarkan mereka berdua. Kita pisah saja naik kereta yang lagi satunya." Bisik Hoseok yang sudah merencanakan sesuatu untuk pasangan itu.

"Kenapa tidak masuk?" Tanya Jimin.

"Anio, kami pisah saja." Jawab Hoseok melambai-lambaikan tangannya.

"Mwo?" Tanya Hanwoo tidak mengerti. Pintu kereta gantung itu pun tertutup otomatis. Hoseok dan Jungkook melambai-lambaikan tangannya ke arah Jimin dan Hanwoo yang perlahan menjauh.

Kini hanya tinggal Jimin dan Hanwoo yang berada di dalam kereta gantung. Suasana mendadak hening. Jimin mulai berdeham mencoba mencairkan suasana.

Pelan-pelan Hanwoo mendekati Jimin kemudian memeluk Pria itu mesra hingga membuat Jimin salah tingkah.

"Bogoshipo."

"Nado."

Tangan Jimin perlahan merengkuh pinggang Hanwoo - memeluknya.

"Apa kau suka di rumahku?"

"Ne. Semua orang sangat terbuka padaku. Keluargamu sangat baik. Aku tidak melihat ada ketegasan lagi pada Eomonim."

Hanwoo tersenyum mendengarnya. "Ah, aku lega mendengarnya. Aku takut kau merasa tidak nyaman."

Jimin menggelengkan kepala. "Anio."

Hanwoo melepas pelukannya menatap Jimin. Wanita itu mengancingkan kerah coat Jimin yang terbuka agar Pria itu merasa hangat. Jimin memutar badan kekasihnya ke depan lalu memeluknya dari belakang.

"Bagaimana jika seperti ini? Memelukmu dari belakang sambil melihat pemandangan malam penuh salju. Kau harus mengingat semua ini."

Hanwoo tersenyum mendengar Jimin berbicara romantis padanya. Jimin tidak pernah kaku dan mau terbuka mengenai apa yang dirasakannya. Jimin menempelkan dagunya di pundak Hanwoo. Mengecup pipi wanita itu lembut. Hanwoo menoleh menatap Jimin. Udara yang dingin dan pelukan Jimin yang hangat mampu membuat darahnya berdesir ke ubun-ubun. Wajah mereka saling mendekat, Jimin menempelkan bibirnya di bibir mungil Hanwoo. Menciumnya perlahan.

Hanwoo membalas ciuman Jimin. Menyesap bibir Jimin secara bergantian hingga membuat Jimin mendesah. "Essh.." erang Jimin.

Hanwoo melepas ciumannya lalu tertawa mendengarnya begitu juga Jimin. Mereka melanjutkan ciuman panasnya lagi membiarkan kereta gantung ini melaju begitu saja tidak memperdulikan kepada kereta gantung di belakangnya. Hoseok menutup mata Jungkook agar Pria itu tidak melihat adegan apa yang sedang terjadi pada kereta gantung di depannya.

Just Let Me Love You 2 [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang