Hanwoo's POV
————————
Sepulangnya dari Sokcho, Namjoon mengajakku ke suatu tempat, Sugarlane Cafe. Dia menarikku masuk ke dalam ruangan yang interiornya sangat sweet seperti warna unicorn.Aku berteriak ketika melihat Jung Hana dan Cha Suh Won teman kami sewaktu berada di Universitas. Jung Hana berteriak kegirangan memelukku sedangkan Cha Suh Won hanya melambaikan tangannya ke arahku.
Kami duduk di meja bundar — menikmati cemilan snack dan americano yang telah kami pesan. Orang Korea sangat suka Americano, termasuk aku.
"Akhirnya aku bertemu kalian lagi." Ujar Jung Hana. Perempuan dengan rambut berwarna pirang.
"Berterima kasihlah pada Namjoon. Jika tidak dia yang menghubungi kita mungkin kita tidak akan bertemu. Itu semua karena kesibukanmu." Ujar Cha Suh Won pria dengan rambut hitam. Selain dekat dengan Namjoon, mereka berdua adalah teman dekat kami juga. Banyak hal semasa kuliah yang kuhabiskan bersama mereka.
"Namjoon tidak mengatakan apapun tentang hal ini." Kesalku. Namjoon hanya tersenyum membuat matanya semakin menyipit seperti tertelan bumi. Pria itu melipat kedua tangannya di dada sambil mengangguk-anggukkan kepala.
"Well guys, terima kasih sudah mau menyempatkan datang." Ujar Namjoon. Jung Hana menepukkan tangannya memberi selamat pada Namjoon atas kerja kerasnya mengumpulkan kami. Karena kami sangat sibuk dengan kerjaan masing-masing.
"Jadi ... kalian jadi team partner lagi?" Tanya Jung Hana penasaran — menopang pipinya menatapku dan Namjoon.
"Ne." Jawabku.
"Aigoo.." Jung Hana menarik tangannya — menegakkan badannya. "Apa kau tidak bosan bertemu Namjoon terus ?"
"Mengapa bosan? Aku justru senang bisa bertemu dengannya lagi." Jawabku membuat Namjoon mengusap-usap lehernya. Senyumnya tidak menghilang.
"Jangan sampai cinta lokasi." Ujar Cha Suh Won.
"Hmm aku takutnya seperti itu Suh Wonie." Jawab Jung Hana.
"Hei hei hei .. Kenapa kalian meributkan kehidupan seseorang? Ngomong-ngomong Su Ah tidak dimana?"
Su Ah, salah satu teman dekat kami yang belum datang. Kami saling bertatapan dan saling melihat handphone masing-masing mencoba mencari Su Ah.
"Anyeong !"
Kami menoleh ke arah suara dan melihat Su Ah yang tiba-tiba berdiri di hadapan kami. Wanita ini memotong rambutnya yang panjang menjadi sebahu dan dibuat bervolume di bagian bawahnya juga poni yang menutupi dahinya membuat dia semakin terlihat sangat cantik dan berbeda.
"Yak yak yaaak, Jung Su Ah !" Teriak Jung Hana. Kami menyuruhnya duduk. Kami tertawa bersama dan berbagi cerita tentang pengalaman kami seusai kuliah sampai tidak tahu waktu. Aku dan Namjoon pulang hampir larut malam.
Namjoon mengantarku pulang dengan mobilnya. Kami banyak mengenang masa-masa perkuliahan. Aku dan Namjoon melanjutkan pembahasan tadi di dalam mobil.
Kami hampir tiba di Apartemen. Namjoon menepikan mobilnya persis di depan Apartemenku. Dia memang selalu memberhentikanku di depan Apartemen tidak turun dulu ke parkiran bawah tanah. Beda dengan Jimin.. lagi-lagi aku teringat dengannya.
"Gomawoyo, Joonie. Kau pulang hati-hati ya."
Aku hendak membuka pintu mobil tapi Namjoon tiba-tiba menarik tanganku — badanku menghadap ke arahnya. Jarak kami sangat dekat hingga aku bisa merasakan hembusan napasnya. Ini membuatku merinding. Namjoon mau apa ?
"Cakkaman.." ujarnya.
"Ne?"
Namjoon melepas tangannya. Dia membenahi posisi duduknya berhadapan denganku.
"Nan johayo."
Deg!
Apa aku tidak salah dengar? Tiba-tiba saja Dia mengatakan suka padaku?"Ap-apa maksudmu?" Tanyaku.
"Aku menyukaimu sudah lama. Mianhae. Aku terlalu berani untuk hal seperti ini. Sepertinya aku harus mengatakannya padamu agar kau tahu dan bisa memikirkan perasaanku selagi kau bertengkar dengan pacarmu."
Barusan apa dia sedang menyatakan cintanya padaku? Dia bilang sudah lama menyukaiku? Sejak kapan? Berarti apa yang wanita-wanita tadi katakan itu benar tentang Namjoon yang menyukai si wanita bunga yang tak lain adalah aku ?
"Hhh !" Namjoon menghela napasnya seperti merasa lega dengan dirinya. "Tapi aku tidak memaksamu untuk menyukaiku.." Namjoon menggenggam tanganku lembut. "Aku sudah menyukaimu sewaktu di Universitas. Dulu aku tidak punya keberanian mengatakan hal ini seperti sekarang. Aku sudah tidak tahan lagi untuk jujur padamu. Semua kulakukan hanya demi kamu."
Aku benar-benar bingung harus bicara apa. Kenapa harus saat ini? Kenapa tidak dulu saja dia mengatakannya ? Apa dia tidak tahu aku juga menyukainya ?
"Aku juga menyukaimu .." ucapku.
Ketika kau hidup mengikuti alurmu. Waktu yang akan membawamu di hari ini. Waktu juga yang akan merubah segalanya menjadi hal baik atau buruk. Menjadi cinta atau sudah tidak cinta lagi, jika kau tidak mempunyai kunci untuk menjaga semua itu. Semua akan sirna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Love You 2 [COMPLETE]
Fiksi Penggemar"I Fall in Love With You More times in a Day Than My Heart Beats.." -Jimin X Hanwoo Daily - Halo.. Ini Season 2 dari Just Let Me Love You sebelumnya. Kalian bisa mampir ke season 1 dulu baru baca yang Season 2 nya ya. Jangan lupa kritik dan sarann...