Jimin's POV
———————
Aku duduk di sofa — membungkuk sembari menopang dagu. Pandanganku kosong menatap lantai ruangan ini. Memikirkan apa yang terjadi hari ini. Setelah pertengkaran tadi, aku memilih diam di rumah Jungkook."Minumlah."
Jungkook tiba-tiba datang memberiku susu hangat. Apa dia hanya mempunyai susu hangat saja ? Sebelumnya juga dia memberi Hanwoo minuman ini. Tapi dia sangat baik dan perhatian padaku. Aku tidak bisa menolaknya dan mengambil susu hangat itu.
"Tidurlah, hyung. Sudah malam. Sampai kapan kau berhenti menangis?" Jungkook mengingatkan. Kuseka air mataku yang sedari tadi habis menangis. "Sebelum tidur minum dulu susu hangat buatanku. Kau pasti kuat sepertiku, jadi kau tidak usah menangis lagi." Ucapannya membuatku tertawa. Yah, sedikit menghiburku. Aku mengikuti kata-kata Jungkook. Menghabiskan susu hangat itu lalu beranjak tidur. Tidur bersama Jungkook malam ini.
Seulgi's POV
———————-108-46 Dongkyo-dong, Mapo-gu, Hongdae, Seoul, South Korea
8.00 Am
Aku hendak pergi bekerja hari ini — sempat melirik sebentar ruangan disebelahku. Apakah mereka baik-baik saja ?Aku melangkah melewati koridor apartemen hendak menuju lift. Kulihat pintu lift hendak tertutup — aku berlari — menekan cepat tombol open agar pintu lift itu terbuka. Pintu lift itu berhasil terbuka perlahan-lahan memperlihatkan siluet seseorang di dalamnya yang tak lain adalah kekasih Jimin, Hanwoo onnie.
Aku sempat terpaku beberapa detik lalu aku tersadar dan mau tak mau masuk ke dalam lift. Berdiri di belakangnya. Menatap punggung wanita di depanku. Dia tidak menyapaku sama sekali. Bahkan tersenyumpun tidak. Tidak seperti waktu pertama kali bertemu, wanita ini sangat ramah. Apa dia membenciku?
Hanwoo's POV
———————-Vanessa Flower Shop
11.26 AM
Aku menatap di cermin. Kulihat mataku membengkak akibat menangis semalaman. Aku kembali teringat kejadian di lift tadi pagi — satu lift bersama Seulgi dan aku tidak menyapanya sama sekali. Aku masih kesal dengan Jimin, kenapa dia harus membawa masuk perempuan lain yang notabene bukan teman dekat kami.Kulirik handphoneku. Jimin tidak menghubungiku sama sekali sampai pagi ini. Biarkanlah dia. Aku mencoba untuk mengalihkan hari-hariku agar tidak mengingatnya hari ini.
Tiba-tiba pintu toko ini terbuka dan aku melihat Namjoon memasuki toko ini.
"Hei hei hei, kenapa malah bersantai? Apa kau sudah memikirkan project untuk seminggu lagi?" Tanyanya.
"Tentu saja sudah."
"Mwo, kenapa matamu? Hmm.. sepertinya kau belum baikan dengannya. Mau makan siang?"
"Aku tidak nafsu makan." Ucapku. Namjoon beranjak menyentuh bahuku dari belakang — mengajakku keluar ruangan.
"Kau harus makan. Acara kami seminggu lagi, kau harus kuat dan sehat."
"Namjoon-ssi.."
Aku benar-benar bingung ketika Namjoon mengajakku masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan tokoku.
Author's POV
———————-"Jadi, kekasihmu malah meninggalkanmu kerumah adik sepupunya?" Tanya Namjoon sambil memotong chicken katsunya — mengulang ucapan Hanwoo ketika wanita itu bercerita mengenai pertengkarannya sewaktu sampai di sebuah restoran Jepang.
Namjoon memotong Chicken katsu — menaruhnya di atas piring Hanwoo. Hanwoo tertegun melihatnya.
"Mokgoyo (makanlah)." Pintanya.
"Eung, tapi kau .."
"Anio, mokgoyo (Sudah, makanlah) .." Pintanya. Hanwoo menuruti kemauan Namjoon. "Hubungan percintaan memang rumit. Entah kenapa aku tidak ingin berpacaran karena malas berdebat." Imbuhnya lagi.
"Bagaimana jika ganti topik saja. Aku sedang tidak ingin membahasnya. Kau tahu minggu ini temanku akan menikah jadi aku akan sangat sibuk. Aku bisa melupakannya."
Entah mengapa, Namjoon sedikit senang mendengarnya bahwa Hanwoo ingin melupakan Jimin. Jadi ini kesempatan dia untuk berdekatan terus dengan Hanwoo.
"Kau bisa menghubungiku kapanpun kau mau jika kau sedang merasa sedih.." Namjoon menepuk bahunya. "Aku siap meminjamkan bahuku untukmu."
Hanwoo tersenyum. "Kamsahamnida, Namjoon-ssi. Aku tidak tahu kapan aku bisa membalas budi padamu."
"Eeii , biasa saja. Memang aku menolong apa ? Berhentilah memanggilku, Namjoon-ssi. Dulu kau memanggilku dengan sebutan Joonie. Aku tidak mengerti kenapa sekarang kau begitu formal padaku? " Rengeknya membuat Hanwoo tertawa melihat raut wajah Namjoon.
"Bagaimana kau bisa ingat ? Aku memanggilmu seperti itu karena kita sudah sangat lama tidak pernah bertemu."
"Kau harus memanggilku Joonie."
"Begitukah? Shireo."
"Wae ? Wae ?"
Dipermainkan oleh Hanwoo, Namjoon merasa kesal — menaruh garpu dan pisaunya di atas piring berhenti memakan makanannya. Dia memincingkan mata ke arah Hanwoo.
"Hahaha baiklah, Joonie.." ujar Hanwoo. Namjoon tersenyum mendengarnya. "Mokgoyo." Pinta Hanwoo. Namjoon menuruti perkataan Namjoon untuk memakan lagi makanannya. Hanwoo merasa sedikit lega hari ini karena dia tidak begitu mengingat Jimin hari ini.
Author's POV
———————
Seulgi tidak sengaja melihat ruangan Sales & Marketing kosong siang ini. Mungkin mereka semua pergi istirahat. Dia hendak meminta maaf pada Jimin atas tingkahnya dua hari yang lalu. Dia merasa khawatir dan bersalah.Seulgi masuk ke ruangan Jimin dan hendak menaruh minuman yang dia bawa di atas meja Jimin.
"Seulgi-ssi?"
Seulgi terkejut ketika mendengar suara Jimin di ruangan ini. Seulgi menoleh mencari sosok Jimin yang ternyata ada di depan pintu.
"S-sunbae .."
Seulgi menunduk malu. Dia mencoba menyelipkan rambutnya ke telinga. Jimin menghampirinya.
"Kau sedang apa di mejaku?"
"Jeosonghamnida, aku hanya memberikan minuman untukmu sebagai permintaan maafku."
Seulgi menyipitkan matanya — menggigit bibirnya karena takut Jimin akan membentaknya.
"Hahaha.. Kenapa tidak memberiku langsung?"
Seulgi mengangkat kepalanya — mendengar Jimin yang ternyata tidak marah padanya.
"Aku takut kau marah, Sunbae."
"Hahaha, untuk apa marah? Mau makan bersama ?"
Sekarang dia malah terpaku karena Jimin malah mengajaknya pergi makan siang bersama. Apa Jimin sudah melupakan hal kemarin tentang dirinya yang tidak sadarkan diri karena sedang mabuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Love You 2 [COMPLETE]
Fanfiction"I Fall in Love With You More times in a Day Than My Heart Beats.." -Jimin X Hanwoo Daily - Halo.. Ini Season 2 dari Just Let Me Love You sebelumnya. Kalian bisa mampir ke season 1 dulu baru baca yang Season 2 nya ya. Jangan lupa kritik dan sarann...