14 • MURID BARU

28 13 0
                                    

***
Dunia ini penuh dengan orang munafik
Yang hidup dengan wajah iblis bertopeng malaikat
Bertutur kata lemah lembut padahal tidak lebih dari seorang pengecut

***

Gadis berambut coklat terang itu turun dari mobil sedan mewah yang mengantarnya. Ia manatap gedung putih dihadapannya. Tak menghiraukan banyak pasang mata yang menatapnya dengan berbagai respon.

Ada yang memuji, menghina tapi sebagian besar bertanya-tanya siapakah dia ?

Gadis itu tak ambil pusing dengan banyak pendapat orang tentang dirinya. Ia melangkah santai masuk kesekolah barunya itu. Dilihatnya sudah banyak siswa yang datang. Ia tahu statusnya sebagai anak baru harusnya ia bersikap ramah dan murah senyum agar mempunyai banyak teman. Tapi tidak, ia tidak akan melakukan itu.

'Teman ? Itu cuman perumpamaan buat penghianat yang merangkap sebagai malaikat.' batinnya.

Ia melewati koridor yang ramai sekali anak lelaki. Ia tadi sudah bertanya pada satpam dimana letak ruang tata usaha. Makanya, ia harus berjalan disini. Dengan diiringi tatapan genit dari siswa-siswa tersebut. Ya bagaimana tidak ? Ia menggunakan rok span yang ketat dan baju yang cingkrang dengan dua kancing teratas yang dibuka.

"Nikmat tuhan mana yang ingin kau dustakan...."

"Yaallah, kok baru sekarang gitu ada tempat cuci mata."

"Sempurna paripurna banget dah..."

"Gini kek dari dulu, kan jadinya gue rajin kesekolah. Enggak lagi nonton dirumah."

Sepanjang ia berjalan dikoridor, itu lah perkataan yang ia dengar. Ia menyunggingkan senyumnya. Heh, bukan kah semua pria itu sama saja ? Hanya mencintai tubuh perempuan ? Ia tidak heran.

Tapi ia sedikit mengernyit melihat segerombol siswa diujung koridor yang sedang tertawa keras dan beberapa menatap kearahnya.

"Wihh, murid baru nih. Mau kemana beb ?" ucap siswa dengan kulit coklat gelap itu. Beb katanya ?

"Beb-beb palak lo !! Kayak dia nya kenal aja sama lo Ji." balas temannya.

"Lagian lo sama dia kalau jalan gimana coba ? Udah kayak orang bawa anjing pelacak yang warnanya item, macem kulit lo tuh. Hahaha....." tawa mereka membeludak seketika mendengar ucapan kelewat jujur dari Bima. Iya, gadis itu tau setelah melihat badge dikanan atas seragam siswa itu.

"Kalau gak percaya gue tunjukin nih sekarang." Oji-yang dihina, itu berjalan kearah murid baru tersebut. Lalu berhenti disampingnya dan menaikan sebelah tangannya dibahu gadis itu. Merangkulnya.

Sontak teman-temannya langsung melotot tak percaya melihat keberanian Oji. Sedangkan gadis itu, ia langsung melepaskan kasar tangan siswa itu.

"GAK USAH KURANG AJAR YA LO !!" Teriak nya kencang. Membuat banyak pasang mata kini melihat kearahnya.

Oji mendelik mendengarnya, tapi itu tidak berarti ketika teman-temannya malah tertawa tambah keras.

"Galak amat sih sayang." bukannya merasa bersalah, Oji dan teman-temannya itu malah kian bertambah. Wajah gadis itu memerah karena marah.

"Iya, jangan galak-galak loh. Kan percuma cantik sama badan sexy nya kalau sukanya marah-marah. Ntar cepet tua. Mending duduk manis disini bareng kita-kita." Bima dengan santainya bicara, ia teman se-geng Kanaka.

Dan dengar kurang ajar-nya salah satu dari mereka menarik tangan kanannya. Ia menghempaskan tangan yang menyentuhnya tadi.

"BRENGSEK !!" Teriaknya lagi.

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang