2. oh GoD .2

496 46 14
                                    

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Gue duduk dipojok, di kafe depan kampus yang biasa jadi langganan mahasiswa.

Gue duduk sendirian, menunggu Mina yang masih ada matkul. Mungkin bakal selesai dalam beberapa menit lagi.

Gue mengaduk aduk americano yang gue pesan. Belum gue minum, masih terlalu panas.

Kafe cukup sepi karena hari masih gerimis. Air berjatuhan perlahan, angin bertiup dingin. Menjadikan para mahasiswa memilih berdiam di kampus.

Dari dinding kaca kafe, bisa gue lihat Mina yang berlari tergopoh-gopoh dengan tasnya. Menutupi kepala dengan tangan, gesit menghindari air hujan.

Gue tersenyum kearahnya yang membuka pintu, lalu sibuk menepis air yang menempel di bajunya.

"Mas, hot americano 1."

Mina duduk setelah memesan minumannya didepan kasir. Sekalian jalan ke arah gue yang mulai menyeruput americano.

"Kenapa? Ada yang mau diomongin?"

Gue ragu mengatakan semuanya ke Mina. Takut didiagnosis halusinasi atau gangguan jiwa karena kebucinan gue ini.

"Jadi gini,"

Mina mendekatkan wajahnya antusias. Gue semakin mundur dibuatnya.

Americano milik Mina telah siap. Mina pergi untuk mengambil kopinya di kasir. Mengganggu acara bincang-bincang kami.

Setelah Mina kembali, gue mencoba melanjutkan.
"Kemarin, gue ketemu kak Hyunjin."

Mina nyengir. Menyibakkan rambutnya ke belakang telinga sambil menahan tawa.

"Yakin lo ga salah orang? Jangan-jangan cuma halu doang."

Tuhkan.

Gue menggeleng.
"No. Im sure. Dia kak Hyunjin. Gue ketemu di indomaret depan perumahan kemarin pagi."

Mina semakin ingin tertawa nampaknya. Wajahnya merah padam karena menahan.
"Tapi dia di Ausie Yuqi"

Gue menggeleng lagi.

"Terus kalo dia disini dia ngapain? Terus beasiswanya yang ke ausie dibuang gitu? Ga masuk akal dong qi."

"Emang ga masuk akal Min, tapi itu keny-"

Tubuh gue menegang. Memutus kalimat dalam sekejap, sibuk memeriksa apa mata gue ini salah lihat apa gimana.

"Heh, liat apa lo!" Mina mengibaskan tangannya tepat didepan wajah gue.

"Lihat kasir sekarang!"

Mina menuruti perintah gue. Ia terkejut melihat siapa yang tengah memesan minuman disana.

"Anjir."

Mina ikut mati kutu. Kaget karena sempat meragukan omongan gue tadi.

Setelah memesan minumannya kak Hyunjin berjalan mencari tempat duduk. Ia memilih bangku arah pukul 2 dari gue.

Dia duduk sendirian. Menyalakan laptop sambil menunggu minumannya siap.

Gue dan Mina tentunya cuma bisa lirik-lirik. Kami berdua mengenal kak Hyunjin sepihak. Dia tidak tahu keberadaan kami semasa SMA.

"Makin ganteng aja kak Hyunjin."

Mina berbisik, takut takut yang diomongin tahu.

Gue mengangguk malu. Pipi gue udah kaya buah persik aja. Padahal pake blush on juga enggak.

"Bucin."

Mina sibuk mengejek, gue sibuk menatap kak Hyun. Benar, dia semakin tampan.

"Btw nih qi. Udah mutusin ikut ukm?"

Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang