13. AGaiN .13

224 37 4
                                    

Gue mangap selebar benua pas Lucas bilang kalo dia serius sama omongannya. Dan itu fakta 100%.

Gue makin mangap pas Lucas mengeluarkan ponselnya, menekan ikon foto dilayarnya.

"Ini kemaren pas gue abis dari chatime."
Lucas menunjukkan segera foto yang sedari tadi dicarinya.

Gue kaget lagi. Gue kira dia jomblo.

"ITU KENAPA FOTONYA MEPET BANGET!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ITU KENAPA FOTONYA MEPET BANGET!"

Gue mengepalkan tinju, mengarahkannya ke lengan Lucas dengan kekuatan megasuper.

Lucas mengelus lengannya dengan wajah sebal.
"Kok lo marah sih?"

"YA GIMANA SIH CAS. ITU ANAK PERAWAN BARU LO PACARIN UDAH LO PEPET BEGITU!"

Gue sontak berdiri. Menunjuk nunjuk ponsel Lucas yang masih menampilkan foto yang cuma gue lirik sekilas itu.

Wajah Lucas meringis aneh, heran kenapa ekspresi yang gue tampilin gak seperti yang diharapkannya.

"Mata lo siwer apa! Itu dia yang mepet."

Gue mingkem. Mengintip kembali fotonya. Gue yakin kok kalo Lucas yang mepet tadi.

Mata gue membulat sempurna setelah melihatnya lebih dekat.
Loh? Sejak kapan fotonya jadi gitu?

"Tuh?! Melek yang gede!"

Anjer. Malu. Gimana dong.

Gue memilih duduk kembali. Menyilangkan kaki agar terlihat masih mempunyai sisa-sisa kepercayaan diri.

Lucas tertawa kecil. Mematikan layar ponselnya lalu memasukkannya ke saku celana.

Lelaki jakung dihadapan gue ini berdiri, melepas apronnya lalu meletakkannya di atas meja kasir.
"Mau kemana emang?"

"Eh?"
Gue menoleh. Rasa malu gue udah berangsur surut. Toh, Lucas juga bukan orang yang perlu gue jaim-in.
"Terserah." Gue meringis. Tertawa kecil dengan kaku.

"Yaudah ayo!"

Lucas berjalan mendahului gue, ia sudah membuka pintu depan. Gue yang masih duduk pun ikut menyusul akhirnya.

Kaki gue berjalan lebih cepat untuk mengimbangi Lucas.
"Lo ga pergi sama cewek lo?" Tanya gue hati hati.

Lucas memberikan helm cadangannya ke gue, baru naik ke motornya.
"Dia lagi ada urusan." Jawabnya.

Dagunya terangkat, menunjuk jok belakang. Meminta gue segera naik.

"Dia ga cemburu?"

Lucas ketawa.
"Cewek gue ga kaya lo kali."

Gue yang udah nangkir di jok belakang menepuk helm yang udah dipake Lucas dengan keras. Biar tau rasa.

Dia masih ketawa, mungkin tepukan gue kurang keras.

Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang