"Ga. Gini. Lo nganggep gue sebagai apa sih, Cas? Gue bener-bener gabisa ngambang gini."
Lucas tertawa ringan, "Adek. Kan gue udah sering bilang." Ia meminum chatime yang tadi sudah diracik, meletakkan kembali gelasnya.
"Lo yakin sama apa yang lo omongin?" Gue menantang, berjalan lebih dekat kearahnya.
Lucas mengangguk. Gue semakin mendekat, matanya saja bergetar, bagaimana bisa mulutnya seyakin itu tadi.
"Lo ma-mau ngapain?" Lucas terus memundurkan tubuhnya, sedangkan gue masih percaya diri buat nerusin langkah, pepet terus Lucas sampe tembok. "Lo mau ngapain?!" Ulang Lucas lebih panik, suaranya meninggi.
Gue berhenti. Mentap Lucas dengan poker face. "Oke gue paham."
"Apanya?" Lucas melemaskan tubuhnya yang tadi sempat tegang.
Gue tersenyum miring, "Lo suka sama gue." Jawab gue kemudian bersenandung sambil melangkah mencari minum di kulkas.
"Pede banget kenapasih?"
Gue mengedikkan bahu lagi, meneguk minuman dari botol aqua yang tadi gue ambil.
"Gue udah ada cewek, Qi."
Gue berhenti minum, menoleh kearah Lucas, belum mengatakan apapun.
"Gue ada Doyeon." Lanjut Lucas.
"Ya kan selingkuh bisa. Atau kalo lo gabisa milih bagi dua aja hati lo."
"Sinting lo." Lucas pergi meninggalkan pantry menuju kamarnya.
"Cas gue serius." Gue mengekorinya sampai di depan kamar. Ia menutup pintunya rapat, menyuruh gue pulang.
Gue mencibir dalam hati. Entah gue yang kepedean atau bagaimana gue gapeduli. Rasa-rasanya memang benar seorang Lucas menyukai Yuqi Song, dan menyembunyikan sesuatu di dalam otaknya.
Gue melemparkan tubuh ke sofa depan TV, menatap langit-langit rumah Lucas sambil bergelut dengan argumen sendiri. Bukannya gue bilang Lucas ada rasa ke gue itu cuma dari kehaluan gue doang, tapi kemarin tuh gue sempet baca buku gitu. Judulnya If He Loves You dan isinya tuh sama persis kaya kelakuan Lucas.
Jadi biar gue simpulin, Lucas suka sama gue.
Bosan rebahan tanpa kegiatan, gue memilih untuk membuka beberapa sosial media gue secara bergantian, dan sial banget. Lagi-lagi nama gue dan Lucas menjadi trending di twitter.
Aduh mampus. Mana retweetnya ribuan lagi ahila. Gue bangkit karena kaget, berlari ke pintu kamar Lucas dan mengetoknya keras-keras. "Lucas!"
Lucas membuka pintu dengan wajah malas. Gue menyodorkan layar ponsel tepay di depan matanya. "Kita trending lagi."
Lucas memejamkan matanya, mendongak sambil menghembuskan napas kasar. "Ya elo ngapain kesini bego?!"
"Ya kan gue minta maaf." Gue menunduk, membuat ekspresi paling menyesal yang gue bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]
FanfictionGini aja deh. Kalo lo jadi Yuqi, mending milih Hyunjin apa Lucas?