Gue melempar badan ke kasur pelan. Tulang dan sendi gue semakin kerasa pegalnya. Ponsel gue bergetar, telepon masuk dari Mina.
"Halo." Sapa gue duluan setelah menerima panggilannya.
"Iya halo. Ngapain tadi nelepon?"
"Mau ngajak keluar."
Gue memiringkan tubuh, bosan dengan posisi telentang."Sekarang? Jam segini?"
Ya ampun goblok banget.
"Ya tadi lah! Lo nya ga ngangkat.""Sorry sorry." Mina terkekeh diseberang sana.
"Belajar tadi."Ga nanya.
"Yaudah gue tutup teleponnya!"
Nada gue bersungut sungut. Sebenarnya bukan karena Mina, tapi karena Lucas sialan tadi."Eh jan ngambek dong lo."
Gue ga ngambek. Gue lagi pms Min.
"Yaudah besok minggu deh gue traktir. Bibimbab?"
Itu kelemahan gue. Tapi gue masih memilih diam, siapa tahu Mina mau nambahin yakan?
"Yaudah tambah chatime."
"DEAL!" Kena lo.
"Ah giliran yang gratis aja lo girang."
Kali ini gilran gue yang terkekeh.
Telepon sudah ditutup. Gue tersenyum licik, lumayanlah uang jajan gue ga kepotong.
😼😼😼
Dan sesuai janji, di hari minggu yang terik ini kami akan berangkat ke salah satu mall besar di kota ini. Mina sudah tiba dirumah saat gue masih sibuk dengan body lotion.
Dia menunggu dengan bosan di nakas. Menatap gue yang ngaret dan masih gak tau malu.
"Yuk."
Mina geleng-geleng tak percaya memilih teman macam gue. Ia jalan mendahului, turun tangga, berpamitan kepada empu rumah.
"Tante pamit."
Kami mencium punggung tangan tante bergantian."Kak Jisoo, berangkat dulu ya."
Mina menyempatkan diri berpamitan kepada kak Jisoo yang tengah berada di dalam kamar mandi dekat dapur. Kamar mandi lantai atas airnya mati."Oh iya hati hati. Yuqinya dijaga ya Min, jangan sampe ilang!" Teriak Kak Jisoo dari dalam sana.
Dikiranya gue bocah apa.
"Siap, Kak!" Jawab Mina.
😸😸😸
Chatime sudah berada di tangan kami setelah mengantre panjang, sesekali kami bercanda saling olok sambil melihat kios kanan kiri. Ramai, tapi tidak seramai malam minggu.
Sampailah kami di resto makanan korea. Tidak pikir panjang, dan sesuai yang dijanjikan, gue memilih bibimbab. Itu menu terbaik menurut gue.
Mina memilih jajangmyeon, itu juga menu terbaik, tapi berada diposisi kedua.
Kami melahap makanan kami sambil bercakap cakap santai. Mata gue menyasar kesana kemari, memerhatikan segerombolan orang yang berjalan melintas.
"Eh pacarnya Lucas!"
Gue berseru. Membuat aktivitas makan Mina terhenti.
"Apaa?"Gue menunjuk salah satu kerumunan.
"Pacarnya Lucas."Mina mengernyit. Mengingat ingat nama yang gue sebutin. Dia melebarkan mulutnya, teringat pelayan ganteng depan kampus.
Pernah beberapa kali gue cerita tentang Lucas ke Mina. Tapi sudah hampir semua gue ceritain, karena pada dasarnya kami bertiga dari kota yang sama. Itu menarik untuk dibahas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]
Fiksi PenggemarGini aja deh. Kalo lo jadi Yuqi, mending milih Hyunjin apa Lucas?