5. O .5

288 39 0
                                    

"LAH. Lo lagi!" Teriak gue spontan.

Lucas memberikan buku menu kepada kami dengan wajah cengingisannya.

"Kamu juga kerja disini?" Kak Jisoo menyeletuk ke Lucas tiba-tiba.

Lucas mengangguk.

"Kok kamu ga pake apron?" tanyanya lagi.

Ya terserah Lucas lah mau pake apa nggak. Apa urusannya sama lo sih kak?

Gue mengambil buku menu. Membolak balik mencari yang mahal.

"Ah. Saya bukan pelayan. Saya cuma bantu temen saya yang lagi sakit, jadi posisi pelayannya kurang. Saya disini cuman nyanyi, nanti ngisi panggung itu."

Gue noleh ke Lucas spontan. Mengikuti arah telunjuknya yang berujung ke panggung minimalis di tengah resto.

"Lo bisa nyanyi juga?" kali ini gue angkat bicara. Sedikit tertarik.

"Sedikit." jawabnya.

Kak Jin mendekatkan wajahnya ke kak Jisoo, berbisik mencari tahu siapa Lucas.

Lalu mengangguk-angguk setelah mendapat jawaban.

"Jadi nama lo Lucas?" Kak Jin menoleh ke Lucas setelah mendapat sedikit info tentangnya.

Lucas lagi-lagi mengangguk. Mungkin bosan sudah karena lama berdiri sedangkan pelanggan tak kunjung memesan.

"Lo manggung jam berapa cas?"

"30 menit lagi mungkin."

"Kalo gitu duduk sini aja. Ngobrol sama kami. Kasian juga Yuqi ga ada temen ngobrolnya."

Gue mendelik ke kak Jin. Bisa bisanya dia ngomong gitu. Masih ada hago yang nemenin gue kok.

Lucas menggeleng sopan. Menolak tawaran kak Jin.

"Udah gapapa. Orang resto juga sepi gini."

Iyasih. Berhubung cuaca lagi gak bersahabat, suasana di resto ini menjadi sepi. Orang-orang memilih berbalut selimut dirumah.

"Gue traktir deh."
Lucas tampak berpikir sejenak setelah mendapat tawaran menggiurkan itu.

Sebelum akhirnya mengiyakan.

Berakhirlah kami berempat duduk semeja. Lucas mengambil tempat dihadapan gue yang tadinya kosong.

Kami hanya saling diam sampai akhirnya makanan kami datang.

Aroma pizza menyeruak. Kepulan uap dari atasnya menambah kehangatan. Air hujan masih turun gemercik,  menumpahkan sisanya.

Gue seporsi berdua sama Lucas. Porsi pizza disini terlalu gede buat satu orang, dan terlalu kecil buat 4 orang. That's why.

Gue mengambil potongan pertama, mengabaikan Lucas yang sedang sibuk memegangi gelas choconya. Nampak menghangatkan diri.

"Gue makan dulu ya cas."

Lucas mengangguk. 

Tiba-tiba rasa kepo yang udah gue pendam sedari tadi muncul kembali.

Gue takut ga sopan atau dinilai melanggar privasi. Tapi apa daya, lidah gue keburu gatel.

"Cas. Btw nih, lo kerja part time dimana aja emang?"

Lucas yang tadinya menatap jendela menoleh kaget. Menghadapkan mukanya ke gue.

"Banyak sih."

"Ga capek?"

Dia menggeleng.
"Hobi."

Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang