18. DrEsSeU .18

221 32 6
                                    

"Yuqi," dengan suara rendahnya, Hyunjin memanggil nama gue.
"Kamu semalam bener tidur disitu?"

"Eh?"
Mata gue melirik kanan kiri. Meminta bantuan Kak Jisoo. Tapi sial, yang dimintai bantuan cuma mengedikkan bahu lalu melangkah menjauh dengan wajah menyebalkannya itu.

Hyunjin masih menatap gue, menunggu jawaban.

"Itu, sebenernya,"
Gue menggigit bibir, gak sanggup rasanya melanjutkan kalimat.
"Saya kemarin tidur diatas kok, terussss-"

"Terus apa hayo?" Lucas menyela.

Tangan gue yang menggenggam rapat dari tadi siap memulai baku hantam dengan Lucas tampaknya.

"Lo kok bisa denger gedoran gue kalo lp emang tidur diatas? Bukakah SEHARUSNYA Anda tidak mendengarnya?" Lanjut Lucas membuat gue semakin terpojokkan. Apalagi dengan penekanan kalimat seharusnya itu, telak membuat gue termagu sesaat.

"Itu.."

"Itu apa?"

"Ya gu- gue tadi kebelet pipis cas. Makanya turun. Terus denger ada orang gedor-gedor." Elak gue.

Lucas diam, tapi tidak dengan mata piciknya yang masih berusaha mengejek tingkah gue yang selalu aneh dan aneh menurutnya ketika berada dihadapan Hyunjin.

Gue melirik sedikit kearah Hyunjin, memastikan raut wajahnya menunjukkan kepercayaan sama apa yang gue omongin barusan.

Dan gobloknya dia beneran percaya. Dia mengangguk-angguk khidmat sekarang.

"Lo, lo ngapain cas pagi-pagi kesini?"
Gue mencoba mengalihkan pembicaraan, semampang Hyunjin masih percaya.

"Eh iya sampe lupa." Lucas menepuk jidatnya, tertawa. Ia mengeluarkan dua buah dress dari ranselnya.

Gue masih gabisa menebak maksud dia ngeluarin baju perempuan dari dalam tasnya, bahkan sampai dia meminta saran dari gue.
"Bagusan yang mana?"

Gapaham sama yang dimaksud Lucas, gue mengerutkan dahi, belum menjawab.

"Yaelah cepet pilih, Qi. Lama banget deh."

Lucas masih menggantung kedua dress itu dengan hanger yang dijinjingnya.

Niat banget pake bawa hanger.

Gue mengelus dagu, mencoba berpikir mana yang bagus diantara keduanya. Ini cukup sulit bro, kedua dress nya tampak bagus dan bermerk.

Yang satu warna putih tulang dengan motif bunga kecil di semua bagian. Lebih indah lagi karena ada kerah berwarna hitam, lalu diikuti tiga buah kancing di bagian bawahnya.

Yang satu lagi polos di bagian atas, berwarna abu-abu mentah. Sedangkan bagian pinggang kebawah bermotif bunga yang hampir sama. Tapi bunganya sedikit lebih besar dan berwarna putih tulang.

Aduh berat.

"Cepet!"

Gue masih berpikir.
"Oke. Lebih bagus yang abu-abu."

Lucas membalik kedua gaun itu menghadapnya, melihatinya lamat-lamat.

Beberapa detik setelah itu, ia melemparkan gaun abu-abu itu, untung gue tangkas. Jadi gaun bagusnya ga jatuh gitu aja.
"Buat lo deh."

Gue mendelik kaget,
"Lo beliin buat gue?"

"KAGAK LAH."

"Terus?"

"Beli gih. Gue jualan."

"Sialan! Gamau."

Lucas memutar bola matanya. Sedangkan Hyunjin memilih diam daritadi, menjadi pengamat percakapan gue sama Lucas.

Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang