36. An IgNorAnce.36

121 19 0
                                    

f l a s h b a c k - a u t h o r p o v

Pikiran Lucas kalut semenjak lima jam tadi. Mulai dari kabar bahwa Shuhua mengalami kecelakaan hingga koma saat ini sukses membuatnya nyaris pingsan.

Ia menatap adik perempuannya yang terbaring diatas kasur, beberapa alat terpasang di tubuhnya. Air mata Lucas bahkan sudah tidak mau menetes. Tolong jangan pernah bilang laki laki tidak boleh menangis karena asal kau tahu, laki-laki bukan batu atau kayu.

Siwon yang berdiri disebelah Lucas memegang bahunya, saling menguatkan. Kedua orang tua mereka terduduk lemas di sofa yang tak jauh dari ranjang Shuhua.

Lucas berdiri, ia mengambil minum dari kulkas. Sedari tadi tenggorokannya kering, satu tetes air saja belum melintas di tenggorokannya beberapa jam ini.

Ia melirik ke secarik kertas berbentuk kue ulang tahun yang tergeletak begitu saja dilantai. Ujung kertas itu terdapat noda darah, sepertinya kertas ini berasal dari kantong kemeja yang tadi digunakan aiknya saat kecelakaan, pikir Lucas.

Tanpa pikir panjang, Lucas memungut kertas itu. Ia termagu setelah mengetahui isi di dalamnya.


Happy birthday, to my beloved bestie, Doyeon.

Semoga diumur lo yang ini, hal hal baik aja ya yang datang. Gue ga pinter bikin kata-kata yeon. Tapi gue bersyukur banget lo mau jadi temen terbaik gue, selalu ada buat gue.

Gue jadi inget deh waktu itu lo tiba-tiba dateng pas gue mau disiram air comberan sama Kak Hana dan gengnya. Kocak banget muka lo pas itu, sok pahlawan. Tapi justru karena ke-sok pahlawanan lo itu mereka mundur.

Bukannya gue alay, tapi apa lo tahu? You are the best thing that God sent to me, selain keluarga gue ya yang pasti.

Gue doain deh, cinta lo ke Kak Lucas terbalas. Gue masih ga ngerti deh kenapa tu orang masih nolak lo, udah baik cantik lagi. Kurang apa coba? HIHIHI

Bahagia banget gue kalo lo bisa jadi pacar si Lucas bego itu. Semangat ya Yeon, I'll always support you.

From your bestie now n always, Shuhua.


Lucas melipat kembali kertas itu, menyimpannya dalam saku. Mataya berpindah melihat Shuhua yang tidak berdaya di ranjangnya, tidak lagi perempuan itu mencecar Lucas dengan kalimat andalannya.

"Kak, Doyeon tuh baik tau."

"Kak. Kenapa sih kakak nolak Doyeon?"

"Kak Lucas jahat banget parah."

Mata Lucas kembali memanas, ia memilih keluar dari ruangan itu daripada membuat yang lain sedih.

Tak lama ia duduk di depan ruangan Shuhua, perempuan bertubuh tinggi ramping datang dengan wajah pucat dan mata yang bengkak, tidak ada riasan lagi di wajahnya, rambutnya bahkan tampak tidak di sisir.

"Gimana keadaan Shuhua, Kak?"

Lucas menggeleng, "Masih belum sadar."

Perempuan itu terjatuh ke lantai, tangisannya pecah. Mungkin ia terlalu lemas untuk meneruskan langkah kakinya menuju ruangan itu.

Lucas tidak tega melihatnya, ia menekuk kakinya, menyejajarkan tubuh dengan perempuan itu. "Dia pasti bakal kembali, Yeon." Ucapnya sambil mengelus pundak perempuan yang tak ia sangka akan berubah dikemudian hari itu.





p r e s e n t t i m e

Gue mengerjapkan mata tak percaya, menarik napas sangat dalam. "Bentar, jadi lo pacaran sama Doyeon bukan karena lo suka dia?"

Hellove - FanFiction [Lucas, Hyunjin, Yuqi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang