Seorang Gadis berseragam khas sebuah Sekolah Menengah Atas terkemuka di Yogyakarta dengan name tag "Fanita Kusuma Widjaya" di dada sebelah kanan seragamnya. Ia berjalan terburu buru menyusuri lobi Rumah Sakit yang dinaungi oleh Perusahaan yang sama dengan Sekolah tempatnya menuntut ilmu kurang lebih sejak 3 tahun yang lalu.
Entah apa saja yang ia fikirkan, intinya ia hanya ingin cepat sampai pada salah satu kamar VIP di Rumah Sakit itu. Rasa cemas begitu mendominasi hatinya hingga fokus nya tidak berada pada tempatnya. Fikirannya terbagi oleh kecemasan yang sejak pagi ia tahan.
BRAK...
Ah.. Ia terjatuh lagi, baiklah! Sudah dua kali sejak pagi sampai siang ini ia terjatuh, pertama disekolah dan sekarang di lobi.
Tapi..
Tunggu tunggu...
Sepertinya sekarang ia menabrak seseorang, Bahkan Jidat Kendal Jenner nya membentur sesuatu yang keras dan sepertinya itu dada seseorang, tapi ko keras banget? Pasti nyaman kalau buat nyandar hehe. Baiklah Fani mulai melantur sekarang!
"Maaf... Maaf... Saya gak sengaja"
Ucapnya tanpa melihat wajah orang yang tak sengaja ia tabrak, ia hanya tau kalau yang tak sengaja ia tabrak adalah seorang pria, bisa ia pastikan dari dada bidang yang ia tabrak dan sepatu pantofel hitam yang tak sengaja ia lihat tadi. Terlihat mengkilap dan khas Bapak - Bapak, ya setidaknya ia pernah melihat sepatu Ayah dan Eyangnya. Bermerek sama dengan milik orang yang ia tabrak, jadi dapat dipastikan kalau umur mereka tidak jauh berbeda, kalau bukan Ayah ya pasti seumuran Eyang.
Jadilah Ia lebih memilih fokus mebereskan beberapa buku yang tidak sengaja jatuh dari dalam tas. Baiklah! Ia tau ini tidak sopan tapi ia tidak mau berlama - lama disini dan melupakan tujuan awalnya.
Secepat kilat Gadis itu bangkit dan meninggalkan orang yang tidak sengaja ia tabrak tadi tanpa melihat wajahnya.
Akan tetapi baru beberapa langkah ia pergi sesuatu seperti menahan kakinya hingga membuat keseimbangannya goyah dan kembali terjatuh.
"Awshhh... Apa lagi Tuhan? Gak bisa ya gue dibiarin selamat sampe tujuan" Gerutunya hingga membuat beberapa pasang mata melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan lebih kepada kasihan.
Rupanya ia tak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri dan hal tersebut jelas saja membuat Fani malu.
"CEROBOH"
Ucap sebuah suara dengan nada datar dan begitu dingin hingga membuat Fani meringis mendengar nya. "Udah jatuh, dikatain lagi!" gumamnya pelan serat akan kekesalan.
Sepertinya Pria yang mengatainya itu adalah Pria yang sama dengan orang yang ia tabrak, terlihat dari sepatu pantofel yang sama dengan sepatu yang ia lihat tadi. Dan orang itu agaknya sedang mencari masalah saat ini. "Gini ni kalau udah tua, bawaannya sensi. Baiklah bapak, akan saya ladeni anda" Kesal Fani meski dalam hati.
"Dengar ya Bapak.. Kalau gak mau nolongin mbok ya gak....
Ucapan Fani berhenti di udara saat ia mendongak dan matanya langsung bertemu dengan bola mata hitam legam di depannya.
"Seseorang tolong aku! Aku tenggelam!.."
Fani bersorak dalam hati saat melihat pria di depannya.Ternyata orang yang ia tabrak dan mengatainya adalah seseorang yang sangat - sangat luar bisa tampan. Bibir Fani bahkan keluh tak bisa melanjutkan sumpah serapah yang sudah ia persipkan tadi.
Bibir mancung dengan garis wajah yang begitu tegas jangan lupa kulit putihnya yang terlihat sangat baby face.. Fani bahkan tidak dapat menggambarkan ketampanannya Uh... Fani terpesona.
"......Mbok ya gak apa apa Mas"
Fani menyengir melanjutkan ucapannya dan segera bangkit dari tempatnya terjatuh tadi, ia harus memperbaiki imejs nya.
Fani merapikan sedikit penampilannya meski matanya masih setia memandangi Pria berparas malaikat didepannya itu, rasa - rasanya mata Pria itu seperti magnet yang menariknya untuk tetap menatapnya. Jantungnya berdetak tak karuan seperti ada yang mengaduk aduk perutnya layaknya ribuan semut menggelitik seluruh syarafnya saat melihat pria itu.
Tapi tunggu...
Pria berjas Putih dengan kemeja biru dongker, Fani menyadari sesuatu. Secepat kilat matanya mencari cari name tag Pria didepannya dan Assa!... Ketemu! Tepat sasaran!... Pria didepannya seorang Dokter.
Dr. Farid Pradipta W
Dengan mata yang masih menyipit berusaha memperjelas penglihatannya, tulisan kecil itulah yang Fani dapatkan di dada sebelah kanan Pria di depannya.
Luar biasa! Ganteng dan seorang Dokter! Pria idaman Fani. Suamiable sekali Kakak!
"Ekhem"...
Deheman itu kembali menyadarkan Fani dari angan - angan singkatnya tentang suami idaman di depannya. Fani yang merasa diperhatikan dengan tatapan aneh oleh Pria di depannya hanya tersenyum kecil dan menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Ah mampus! Diamuk Eyang nih gue" Seru gadis kecil berseragam itu saat menyadari bahwa tujuan sebenarnya adalah menjenguk Eyangnya.
"Pak dokter ganteng! Fani ke Eyang dulu ya. Urusan kita belum selesai loh " Ucap Fani Riang dan berlalu secepatnya dari hadapan Pria ber jas putih kebanggaan tenaga medis ber name tag "Dr. Farid Pradipta W" sambil berjalan mundur dan hampir menabrak tiang besar di loby.
"Ini yang naro tiang disini siapa sih?" Kata Fani salah tingkah sambil mencak - mencak sendiri mencari pelaku utama yang membuatnya malu didepan gebetan barunya. Kan tensin! Dengan wajah memerah sambil berbicara dengan tembok disaksikan suster dan keluarga para pasien yang lewat sambil berbisik membicarakan kelakuan absurd Fani di loby Rumah sakit.
Kelakuan aneh Fani ini yang membuat sang Dokter seketika bergedik sendiri menyaksikan gadis itu sambil berlalu.
"Aneh!"...
Ok guys! Aku muncul lagi dengan cerita baru dan ini bakalan jadi proyek ke 2 aku setelah "BERUJUNG" yang belum kelar itu.
Hope you enjoy in my story guys!
Membangun boleh, judge jangan!
******
Upload asli tanggal : 23 Desember 2018
Revisi tanggal : 6 Juli 2019
Alasan aku ganti prolog yakni aku pengen ngembangin tulisan aku yang ini. Aku pengen semuanya terasa nyata dan feel nya dapet. Soalnya prolog yang awal itu sepertinya kurang nyambung dan sreg di baca. Lagi pula ini bakal tetap nyambung ko sama tulisan selanjutnya. Dan bukan cuma prolog, rencananya aku bakalan revisi tulisan ini buat diperbaikin lagi tulisan dan benerin typo yang ada setelah story ini end 😇
So lets enjoy dear ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Step By Doctor
RomanceAda hal yang membuat kita belajar bahwa untuk mendapatkannya butuh banyak kesabaran dan perjuangan. Dia Cinta! **** Fanita Kusuma Widjaya, kehidupan bak princessnya membuat apa yang dia inginkan satu menit yang lalu akan terkabul satu menit kemudia...