Jangan lupa tekan ☆ dan follow akun aku ♡
Happy reading...
.
.
Farid berdiri kaku di tempatnya seolah seluruh udara menghindar untuk ia hirup. Detak jantungnya berpacu kuat hingga kilasan masa lalu yang kelam berputar seperti rol film di matanya.
Dia kembali.
Satu satunya kalimat yang berputar di otaknya. Seseorang yang sudah sejak lama ingin dia lupakan bahkan perlahan telah ia lupakan kembali dan berada di hadapannya. Sungguh ia tak pernah menyangka ketika ia membuka pintu apartemennya wajah wanita yang pernah mengisi hari harinya-lah yang ia dapati saat ini.
Tubuhnya kaku dengan pendangan datar, sungguh jika boleh memilih lebih baik ia tak bertemu lagi dengan wanita ini.
Dia Clara Swasti wanita berperawakan tinggi semampai khas seorang pramugari dengan wajah blasteran Jawa dan Rusia, sahabat sekaligus wanita yang pernah benar - benar menyakitinya, membuatnya terpuruk dan butuh bertahun tahun untuk bisa bangkit kembali.
Mengingatnya membuat hati Farid kembali geram, wanita dengan dress merah marun selutut dqn rambut panjang yang bergelombang. Bagaimana cara wanita yang telah memeluknya saat ini itu tau kalau ia berada disini?
"Aku kembali"
Bisik wanita itu parau dan semakin menenggelamkan dirinya kedalam pelukan Farid meski Farid masih mematung ditempatnya tak tau harus melakukan apa.
Wanita itu melepaskan pelukannya dan tersenyum ramah, senyum yang empat tahun lalu dapat meluluh lantahkan Farid. Ia menyentuh kedua sisi wajah Farid dan mengecupnya pelan penuh perasaan."Aku rindu kamu Farid, sungguh maafkan aku yang telah egois selama ini"
Apa? Egois? Ya kamu memang egois!
Kata itu yang ingin Farid lontarkan saat mendengar penuturan wanita di depannya, tidak hanya ia lontarkan tapi ingin ia teriakkan diwajah wanita itu tapi apa daya tak satupun kata yang terucap, semuanya seperti tertahan dan terjepit di tenggorokan.
Egois! Gadis itu berkata egois! Satu kata yang membayanginya, seperti sebuah kata yang pernah ia ucapkan tapi dimana?
Fanita.
Farid melepaskan kedua tangan Clara pada sisi wajahnya. Dia baru saja bersikap egois kepada Fanita! Kesadarannya kembali dan ia melupakan sesuatu bahwa Fanita masih berada di sini, di ruang tamu atau bahkan dibelakangnya.
Tanpa memperdulikan sikap heran dari Clara, Farid segera membalik badannya berharap masih ada gadis itu disana tapi nihil, semuanya sepi.
Dengan perasaan campur aduk Farid kembali ke kamarnya mencari gadis itu lalu ke ruang kerjanya, dapur dan kamar mandi tapi semuanya kosong. Clara yang mematung di tempatnya bahkan merasa kebingungan, apa yang Farid cari?
"Ahhh... Sial!"
Farid kalut tak mendapati Fani dimanapun. Farid berjalan keluar apartemen mencari Fani barangkali tanpa ia sadari tadi Fani sudah keluar dan meninggalkannya. Tidak... Apa maksudnya meninggalkan Farid? Dia tidak akan meninggalkanmu. Tidak...
Tapi sampai kakinya menapak di lobi tak sedikitpun ada tanda tanda keberadaan gadis itu. Seperti dejavu - Farid pernah merasakan ini sebelumnya. Ia pernah mengejar Fani seperti ini akibat kebodohannya dan ia seperti melakukan hal serupa saat ini. Sangat serupa bahkan sama seperti malam itu ia tak tau apa yang menggerakkan kakinya hingga berlari seperti orang kalut saat ini.
Farid kembali ke unit nya dengan perasaan gamang, gurat lelah terlihat jelas dari raut wajahnya.
"Kamu udah balik? tadi nyari siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step By Doctor
RomanceAda hal yang membuat kita belajar bahwa untuk mendapatkannya butuh banyak kesabaran dan perjuangan. Dia Cinta! **** Fanita Kusuma Widjaya, kehidupan bak princessnya membuat apa yang dia inginkan satu menit yang lalu akan terkabul satu menit kemudia...