Happy reading 🙋
***
"LEPASKAN TANGANNYA"
Sebuah cengkraman lain dirasakan Fani pada tangan kirinya dan sebuah suara yang tidak asing membuai indra pendengarannya. Suara tegas dan sangat dingin namun mampu mengembalikan Fani pada sebuah harapan untuk dapat membebaskannya dari neraka di depan sana.
"Siapa Lo? Jangan ikut campur urusan Gue atau Lo dalam masalah" Teriak Argan penuh ancaman dan berusaha menyentak tangan Fani dari sosok pria asing yang menghalangi rencananya yang tinggal selangkah lagi berada dalam kamar yang sudah ia pesan sejak pagi.
Pria berjaket kulit hitam dengan topi hitam dan celana jeans yang begitu pas pada tubuhnya tersenyum miring dibalik topi yang menutupi sebagian wajahnya. Ia merasa ancaman anak ingusan didepannya ini seperti teriakan maling teriak maling. Sedikit saja dia memaksa ia yang akan dapat masalah.
Tanpa memperdulikan perkataan anak itu ia menyentak keras tangan gadis kecil didepannya hingga ringisan terdengar dari bibir mungilnya.
"SIALAN!"
Sebuah tendangan mendarat mulus pada punggungnya membuat pria berjaket kulit hitam itu tersentak kedepan hingga genggaman tangannya pada Fani terlepas.
Ia kembali tersenyum sinis saat merasakan sakit pada punggungnya akibat serangan tiba - tiba anak ingusan dibelakangnya itu.
Benar benar cari masalah!!Secepat kilat ia berbalik dan kembali menggapai tangan Gadis dengan dress silver yang kembali ditarik paksa oleh pria muda didepannya. Bisa ia rasakan gadis itu meronta kecil dengan sisa tenaga yang masih tersisa, berusaha meloloskan diri dan mencari perlindungan kepadanya. Rasa takut dan air mata tercetak jelas di wajah ayunya. Dan perasaan yang semakin mengganggu itu kembali menggerogoti hatinya.
"Rama benar - benar mempunyai adik yang kurang ajar"
Perkataan pria misterius itu membuat tubuh Argan membeku. Dari mana dia tau nama kakaknya?
"Siapa Lo?" sergah Argan cepat tidak mau kalah.
"Lepaskan selagi saya meminta baik baik!" Suara dingin yang begitu khas ditelinga Fani membuat atensi Gadis itu teralih.
Kesadaran sedikit menguasainya saat mendengarnya, perasaan membucah melingkupinya, ia sangat tau pemilik suara khas itu.
Sedari tadi ia hanya mendengar perdebatan kedua pria didepannya dengan harapan siapapun yang berhasil membawanya ia hanya ingin masa depannya utuh. Namun ketika ia mendengar suara dingin penuh penekanan itu angannya memunculkan nama prianya disana. Pria yang ia rindukan belakangan ini, tapi rasanya tidak mungkin ia berada disini. Untuk apa?
Lamunan Fani buyar ketika rasa mual di perutnya semakin menjadi, sesuatu seperti mengaduk aduk perutnya. Hingga rasa mual itu tidak dapat lagi ditahannya dan menyembur keluar dengan sendirinya sementara kedua tangannya masih digenggam kedua pria yang berbeda disampingnya.
"Uekkkkk... "
Biar saja images Putrinya terkoyak akibat kelakuannya ini, salah siapa pria jahat itu memberikan minuman kepadanya.
Argan yang melihat Fani muntah refleks melepaskan genggaman nya karna merasa jijik saat muntahan Fani hampir mengenai tangannya. Sementara disisi yang berbeda pria bertopi hitam itu memanfaatkan situasi dengan menarik tangan Fani kuat dan mengajak nya berlari secepat mungkin dari hadapan Argan tak perduli kesadaran Fani masih belum terkumpul karna baru selesai muntah.
"Uueekkk... Tunggu Mas Fani kayaknya mau muntah lagi" dengan cepat pria yang membawa Fani berbelok kearah kamar mandi yang berada di ujung lorong yang gelap dan segera mengantarkan gadis yang masih sedikit lingling itu ke salah satu bilik toilet yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step By Doctor
RomanceAda hal yang membuat kita belajar bahwa untuk mendapatkannya butuh banyak kesabaran dan perjuangan. Dia Cinta! **** Fanita Kusuma Widjaya, kehidupan bak princessnya membuat apa yang dia inginkan satu menit yang lalu akan terkabul satu menit kemudia...