39 - Sehari Bersamamu

3.2K 136 32
                                    

Sesuai janji aku post ya..
Bdw kalau males baca close aja ya, soalnya ini part panjang banget parah.

Dan kalau suka dont forget to vote, comen and support this story...

Semoga kalian gak kehilangan fell sama cerita ini.
Oke langsung aja..

Happy reading...

****

Fani sedang sibuk memilih outfit yang akan Farid kenakan dan nyambung dengan pakaiannya.

Semua jadwal sudah tersusun dengan sempurna di kepala Fani. Ia hanya tinggal menyelesaikan pekerjaannya untuk mencarikan pria itu pakaian yang cocok dan mereka akan berjalan jalan untuk mengawali hari ini.

Tapi Farid malah bersantai dengan tablet ditangannya usai sarapan, padahal mereka tidak boleh santai.

Sejak tadi pria itu selalu menolak pakaian yang Fani pilihkan dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal menurut Fani.

"Dokter. Pakai yang ini ya. Ini keren kok"

Kali ini Fani membawa sepasang jeans denim dan kemeja abu abu untuk Farid. Terlihat serasi dengan apa yang dikenakan Fani, sederhana dan tidak merepotkan.

Farid sudah akan kembali menolak tapi dengan cepat Fani menahanya. Akhirnya pria itu menurut dan melepaskan tabletnya.

Fani menggeleng pelan melihat Farid yang berjalan ogah-ogahan untuk mengganti pakaiannya. Terlihat kekanakan, berbanding terbalik dengan tingkah super dingin pria itu selama ini.

Setelah beberapa saat Farid muncul dengan penampilan barunya.
"Gimana?"

Fani terseyum, dia melihat penampilan Farid dari atas hingga bawah, matanya berbinar merasa puas dengan selera fashionnya. Farid terlihat jauh lebih muda dari sebelumnya, terlihat tampan dan cute.

"Tidak perlu memuji. Mas memang tampan" ucap pria itu jumawa. Fani hanya menggeleng pelan, satu lagi yang ia ketahui, Farid begitu narsis.

"Berangkat sekarang?" tanya Farid. Dan diangguki oleh Fani. Mereka berjalan beriringan keluar rumah menuju tepat pertama yang akan Fani kinjungi hari ini bersama Farid.

**

Satu jam kemudian, mereka sampai di salah satu mall. Fani berjalan disamping Farid sementara Farid terlihat bingung hendak akan kemana Fani membawanya.

"Kita nonton ya. Dokter gak masalah kan?"

Fani sedikit mengangkat tangan mereka yang saling bertautan. Takut-takut Farid keberatan dan membuat pria itu merasa tidak nyaman. Lagi pula ini pertama kalinya mereka berjalan berdua layaknya sepasang kekasih di tempat seramai mall. Tapi Farid tak menjawab apapun, Fani malah merasakan genggaman tangan pria itu mengencang dan menariknya.

Kali ini Farid yang melangkah lebih dulu menuju lantai tiga mall, Fani yang mengikuti dari belakang sedikit takjub melihat antusias dari Farid.

"Pengen nonton film apa?" tanya Farid saat mereka sudah berada di antrian penjualan tiket.

"Terserah dokter" jawab Fani.

"Kan, kamu yang pengen nonton. Kok terserah Mas?"

"Hm.. Apa ya? Nanti kalau aku pilih romance, yang ada dokter malah ngantuk" balas Fani asal.

"Romance? Ide bagus. Kita bisa sekalian praktek didalam sana. Kamu kan udah pinter" bisik Farid dan langsung dihadiahi dengan cubitan oleh Fani hingga pria itu mengaduh kesakitan.

Step By DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang