26) Berbohong

411 7 0
                                    

Apapun kebohongannya pasti akan terbongkar. Percayalah!

SyavGomes.

---

"Aku mau tidur ya. Nanti jam 1 aku kerumahmu" pesan dari ijah

"Asiaapp" balasku

Moodbosterku pagi inii. Baru bangun sudah mendapat pesan seperti itu darii ijah. Sederhana tapii mampu membuatku mengukir senyuman lebar.

Pagi ini semua terasa menyenangkan. Sangat menyenangkann. Entah hari yang memang menyenangkan atau aku yang sedang goodmood:vv

Pagi ini akuu sedang berbelanja bersama adikku. Membeli makanann minuman dan lainnya.

~Drrttt ddrrtt~

Getar hpku membuat aku langsung mengambil hp dari saku rok ku.

"Ijah di gang neng!" Pesan dari ijah

Aku yang masih di supermarket memilih es krim pun langsung buru buru membayar dan pulang.

"Tunggu syav masih di jalan jangan kemana mana" balasku

**

"Hehh udh daritadi?" Ucapku berhasil membuat ijah sedikit kaget

"Nggak" ucap ijah

"Yauudah yok masukk dulu. Pamit ke mama" ucap ku

Setelah berpamitan aku dan ijah pun berjalan jalan. Memutari kotaaa, menemani ijah makan, Mood ku sedang bagus sekarang. Siapapun jangan merusaknya!

"Ijah besok mau ketemuu kak santi boleh?" Ucap ijah saat kami berada di taman kota

Bahkan saat bersamaku pun kau tetap memikirkan kak santi

"Boleh lah. Kenapa harus gak boleh?" Ucapku

"Gak marahh?" Ucapnya

"Apa yang harus dimarahi?" Ucapku santai.

Seandainya kau tau, tidak ada wanita yang tidak sakit melihat lelakinya akan bertemu orang yang pernah dicintainya, bahkan sampai sekarang:'

Mendengar itu mood ku hancur seketika. Tapi aku tidak bisa melarang ijah. Mungkin menurut kalian aku bodoh, gila dan sebagainya. Tapii jika aku mengekang dia pasti akan berbohong karena aku melarangnya.

**

Kita pun pulang saat matahari mulai menenggelamkan dirinya di barat. Setelah perizinan ijah menemui kak santi, moodku hancurr. Benar benar hancur.

"Ijah pulang yaa" ucapnya saat aku telah turun dari motor.

"Iyaa hati hati ya ijah, hati hati Geli (Geli adalah nama motor ijah dari aku:v)" ucapku

Ijah pun menyodorkan tangannya.

"Kenapa tangannya?" Ucapku tak paham maksud ijah

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang