12) Penghianatan '2

621 14 0
                                    

Pergilah dengannya apabila itu membuatmu lebih nyaman.

SyavGomes.

---

"Hey!!" Sapaan orang yang membuatku tersadar dari lamunanku.

"Apaan sih!" Ucapku jengkel

"Yaa maap habisnya bengong" ucap zidan yg menyapaku di tongkrongan.

"Ga lucu!" Ucapku

"Iya maap. Eh btw kenapa sama aurel? Aku denger kamu sama aurel bertengkar hebat" tanya zidan

"Gak usah dibahas deh. Males" ucapku sambil melihat keatas

"Gimanaa klau kita jalan jalan? Asik nih udaranya" ajak zidan

"Nnti ijah marah ke aku ji" ucapku

"Sehari ajaa kokkk. Darpida kamu bosen dsni?" Ajak zidan

"Yaudah deh ayok" aku setuju

Aku dan zidan pun perlahan menyusuri jalan. Dan kita berhenti di suatu warung makan. Zidan adalah sahabat baikku.

"Eh ji inikan helmnya aurel ini juga motornya ijah" ucapku saat melihat satu motor.

"Yaa kan pabrik gak buat satuu" ucap zidan

"Enggak jii liat dehh ini ada nama aurel" ucapku sambil menunjuk kata Aurelia, yang adalah nama aurel.

"Jangann jangannn aurel sama ijah jalan bareng" ucapkuu

"Udah ah gausah ngaco. Yukk masuk kedalam" ajak zidan

Kitapun masuk kedalam. Dan aku duduk berhadapan. Setelah memasuki warung kita memesan makanan. Aku terdiam saat aku melihat aurel disebrang meja yg duduk menghadap kearahku. Dia bersama seorang lelaki. Aku berusaha berpositive thingking mungin dia bukan ijah.

"Udah yukk pulang" ucap zidan

Setelah selesai makan aku dan zidan memutuskan pulang dan aku harus lewat di depan aurel. Aurel sedang meletakkan kepalanya dipundak laki laki itu. Tapi bagiku tidak penting karena mungkin dia pacarnya.

"Ijahh!!!?" Aku sangat terkejut karena ternyata yg bersama aurel adalah wahyu.

"Hey" ucap aurel dengan senyum sinisnya

"Kamu tega ya rel. Kamu tega banget rel" ucapku pada aurel

"Ehh gak usah nunjuk gitu dong. Biasa aja" ucap wahyu padaku sambil menepis tanganku yg menunjuk aurel

Deggg

"Jah ijah kenapa gini. Kalau aku adaa salah maaf. Jangan ginii jah. Ijah jalan sama aurel, mesra sama aurel ijah kalau udah bosen bilang gak gini caranya jah" ucapku

"Udah deh gak usah drama disinii. Kalah drama di korea sana!!" Ucap aurel padaku

"Eh mulut jaga yaa. Kamu gak malu apa? Ngerebut cowo orang" ucapku

"Hahh apaa hahahha cowok orang? Perasaan wahyu masih singel deh. Bukann pacarmu kan? Ngaca dong mbak" ucap aurel

"Dasarrr gata----" aku yg hendak menampar aurel terhenti saat tangan wahyu menepisnya.

"Jangan nyakitin dia!!" Ucap wahyu dengan mata tajam

"Yuk rel kita pergi" ucap wahyu sambil menarik tangan aurel

Haha iya aku bodoh. Aku bukan siapa siapa wahyu. Aku terlalu berharap.

"Tenang vil" ucap zidan sambil memberiku minum

"Aku gak habis pikir jii. Akuu gak pernah mikir sampe sejauh itu. Kenyataan memang pahit jii" ucapku

"Sebentar ya" ucap zidan

"Eh dobol aku ditinggal sendirian" ucapkuu

Tak lama zidan datang

"Nih buat kamu" ucap zidan sambil menyodorkan es krim padaku

"ehh makasih" ucapku

Aku pun pulang dengan diantar zidan. Sampai dilampu merah aku melihat aurel dengan wahyu lagi. Aurel tampak sangat dekat dg wahyu. Jujur saja hatiku tak karuan melihat itu. Aurel sahabatku bahkan saudara bagiku, menusukku dari belakang.



"Makasih ya ji" ucapku pada zidan didepan rumahku

"Iyaa vil. Kamu jangan galau terusan. Laki laki masih banyak. Masak bigbos lembek" ucap zidan meledekku

"Ih dobol" ucapku kesal

"Hahaha iyaudah aku pulang ya. Jangan lupa nafas buboss" ucap zidan berpamitan padaku

"Dadaaaa" ucapku saat zidan perlahan keluar darii halaman rumah

Setelah masuk kedalam kamar aku mencuci kaki dan tidur. Besoknya aku harus sekolah



"Assalamualaikum" ucapku saat memasuki kelas

"Tumbenn ngucap salam" ucap ira menggoda

"Apaan sih" ucapku jengkel karena setelah kejadian kemarin aku enggan untuk bicara dan yaa really badmood.

"Jadi wahyu sama sahabatmu? Tega ya gak punya hati" ucap ira

Tak lama wahyu datang dengan teman temannya.

"Eh yuu kamu gak punya hati ya!? Bodoh kamu nyianyiain vila. Dan kalau selingkuh yang bener dong. Kamu sadar gak kamu ngehancurin hubungan pershabatan orang. Mikir dong!! Gak punya hati" ucap ira yang membuat ku terkejut dan respon wahyu hanya tersenyum tipis

"Memangnya kalau aku bosan sama vila kenapa?! Kalau aku mau sahabatnya vila kenapa? Apa urusanmu!? Aku udah bosen sama kamu (nunjukk aku) dan ya jangan ganggu aku sama aurel. Karena kita bahagia." Ucap wahyu

~Deg~

Aku tak percaya. Ternyata wahyuu lebih memiloh sahabatku. Dan tak terasa air mataku jatuh. Aku kecewa, aku sedih, marah dan semuanya. Wahyu merakit mimpi bersamaku dan kini mimpi itu hancut seketika. Wahyu yang selalu membangunkanku di kelas kini sudah hilang. Aku harus melepasnya.

Aku harus merelakan wahyu dengan aurel. Iya aku harus merelakan wahyu. Aku ingin wahyu bahagia. Sebab bagiku, bahagia nya adalah bahagiaku. Meski sakit ku yakin aku bisa.

Aku akan memulai hidup baru tanpa wahyu~






---








Huaaaaaaa ada yang mau pisah😭
Hahaiii readerss💙 masih setiaaaaa🌹 btw gimana ya lanjutan cerita inii. Apakahh vila akan membuat cerita baru dengan orang baru? Tebak de tebak😂

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang