28) Kedua Kalinya

376 11 0
                                    

Percayalah, rencana tuhan semuanya pasti akan indah

SyavGomes.


--

"Nanti sore ikut ijah ke taman." Ucap ijah

"Ngapain?"

"Udah ikut aja. Jam 3 ijah jemput "

Aku pun meng-iyakan ajakannya. Saat aku berada di Lab Komputer. Hari ini ada simulasi UNBK mengingat aku sudh kelas 9 semester 2

Aku merasakan sedikit perbedaan pada sikap ijah. Dia menjadi sosok yang berusaha tidak perduli padaku. Aku tau itu sangat bukan ijah. Sebab ijah adalah orang yang sangat sangat perduli.

***

Sore pun tiba aku dijemput ijah tepat jam 3 tidak seperti biasanya yang telat setengah jam. Sejak sepulang sekolah tadi ijah tidak memberiku kabar. Tidak juga membalas pesanku di whattsap. Heran

"Mau kemana jah tumben tepat waktu" tanyaku

"Udah ngikut aja. Ada yang mau ijah omongin" ucapnya

Aku pun menaiki Geli. Motor GL milik ijah yang sudah kusayangi.

"Ijah sudh makan kan?" Tanyaku

"Hm"

"Sholatnya?"

"Heem"

Sepanjang perjalanan ijah sama sekali tidak berbicara. Kalaupun hanya membalas ucapnku dengan berdehem.

Siapapun tolong ingatkan aku jika aku punya salah.

Sesampainya di taman kota ijah langsung mencari tempat duduk. Aku pun mengekorinya dari belakang.

"Ada apa?" Ucapku memulai pembicaraan sebab sejak tadi kecanggungan melanda kami.

"Maaf sebelumnya---" ucap ijah yang langsung kupotong

"Maaf apa?" Ucapku penasaran

"Dengerin sampai ijah berhenti ngomong" ucapnya

"Ijah mau berhenti sama syav" kalimat yang membuat ku terpaku

Apa aku salah dengar? Apa aku bermimpi? Siapapun bangunkan aku! Kumohonn

"Ijah mau jadi orang yang baik. Ijah mau ngejar cita cita ijah. Ijah mau syav ngertiin ijah. Maaf selama inii ijah nyakitin syav. Mungkin ijah lelaki terbrengsek yang pernah syav temuii." Ucapnya

Aku tidak bergeming. Tidak bersuara. Aku kecewa, sakit hati, dan semuanya. Inikah balasan dari semua perjuanganku? Tidakkah ijah membalas semuanya?

"Nengg" ucapnya

"Ijah punya komitmen, ijah bakal jaga hati ijah buat syav dan sebaliknya. Gimana?" Ucapnya

"Kita bakal tetap bertemann, ijah bakal tetep kerumah syav, kita keluarr bareng cuman yang beda status kita aja" tambahnya

"Ijah yakin, kalau kita jodoh suatu hari bakal ketemu lagi kok. Insyaallah kalau ketemu lagi, udah sama sama sukses ijah bakal nikahin syav" ucapnya Siapapun ingatkan ijah tentang ini.! Kumohonn!!

"Ijah tega" suaraku bergetar. Aku bersusah payah agar tidak menangis. Kututup rapat bibirku namun nihil. Airmataku rupanya sudah tidak bisa lagi ditahan

"Maafin ijah" ucapnya sembari memgang tanganku

"Syav kuat. Ijah yakin syav bisa tanpa ijah" ucapnya.

"Ijah bakal nemeni syav di Bali" lanjutnya

Mimpi buruk apa ini?

"Yaudah gimana lagi? Aku juga gabisa maksain seseorang biar sama aku terus." Ucapku

Airmataku sudah kering sejak daritadi menangis dalam diam. Sungguh tidak enak, hatiku masih sakit dan sesak. Namun aku harus apa?

Sesudahnya kamipun pulang. Sepanjang perjalanan aku terdiam, kali ini tidak ada lagi syavila yang selalu mengoceh, tidak bisa diam.

"Kok berhenti" ucapku saat Geli berhenti

"Udah sampe" ucap ijah. Ternyata daritadi aku sibuk melamun.

"Iya makasih" ucapku turun dan langsung meninggalkan ijah. Tak ada lagi kalimat lucu saat aku turun dari Geli. Tak ada lagii gombalan receh sebelum aku masuk. Tak akan ada lagi

"Terimakasih untuk cerita indah ini
Ku tau semua orang yang datang pasti akan pergi. Semuanya telah berlalu,
Kita akan menjalani hidup masing masing"



----

Haiiii💙

Berapa lama aku tidak muncul? Aku sedang sibuk ujian temann😥

Sedikit bocoran aku mau buat cerita baru Judulnya "BINTANG RINJANI". Stay tuned yaa❤

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang