17) Kesalahan Kecil

532 24 0
                                    

Marahlah padaku, asalkan jangan pernah meninggalkanku. Aku tak sanggup.

SyavGomes.

----

Harii inii aku sedang badmood. Yaa masalah wanita. Mengertilah.

"Ijaahh" ku panggil ijah agar mendekat padaku

"Apaa?" Jawabnya yg kini sudah di depanku

"Eee enggak gapapa" ucapku ragu karena sebenarnyaa aku inginn mencubitnya atau meremas tangannya, karena itu kebiasaanku saat dilep melanda. Tapi aku takut untuk meminta karena tidak mau merepotkan dan membuat ijah kesakitan.

"Kenapaa? Kok cemberut?" Tanya nya

"Gapapaa" jawabkuu dengan sedikit senyum

"Woooo jelekk" ucapnya dengan tangan yg memegang kepalaku dan membuatku tidak bisa melihatt (Au ahh pikir sendiri gimana:v)

"Ijahh aku gak bisa ngeliatt" ucapku.

Dia terus melakukan hal itu berulang kali. Membuatku kesal.

"IJAHHH!" Yaa aku membentaknya. Ntah karena terlalu kesal, dilep atau apa aku tak tay apa yg membuatku membentaknya.

Tergambar raut tak percaya di wajah ijah. Dia seperti terheran karena ini pertama kalinya aku membentaknya. Sebelumnya aku tak pernah membentaknya. Tanpa basa basii dia langsung pergi meninggalkanku. Yaa aku paham dia mulai marah padaku.

"Bodohhh!! Ngapain ngebentak ijah" ucapku dlm hatii

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan di kantin sekolah. Ntah aku sangat mager dan enggan untuk beli makanan (biasanya paling rakus). Kemudian ijah masuk ke kelas aku mencegatnya.

"Ijah marah?" Tanyaku dengan wajah takut

"Nggak" jawabnya melirikku sekilas

Dengan sikapnya aku mengerti. Dia benar benar marah padaku. Akupun diam dan memberinya jalan. Dia pun pergi dengan langkah lebarnya. Kulihat dia dan sahabatnya berjalan kearah ruang adiwiyata.

"Hati hati suamiku. Semoga tidak ada adik kelas yang mengganggu mu." Ucapku dalam hati (alay de:v)

Hingga pulang sekolah dia tetap bersikap seperti itu. Bahkan dia tidak mengantarkanku kr halte yang biasanya dilakukannya akhir akhir ini.

"Maaf yaa jah tadii ga sengaja ngebentak" chatku pada ijah.

Terakhir dilihat 5.36 am

"Mungkin belum nyampe" ucapku dalam hati

Hingga larut malam pun tak ada jawaban. Mungkin dia benar benar marah padaku. Aku sangat bingung aku tidak menemukan cara agar dia tidak lagi marah.
Kumatikan hp. Dan kutarik selimutt. Kulihat bantal disamlingku yang kosong.

"Kuharap suatu hari nanti saat ku terbangun, yang kulihat adalah wajahmu yang tersenyum lalu memelukku erat" Batin ku

Besoknya disekolah aku menunggunya. Dan aku ingin meminta maaf padanya. Tapiii dia tak kunjung datang.



"Assalamualaikum" suara yang khas kudengar. Membuatku menegakkan kepala yang tadinya berada di atas meja.





--

Holaa semuaa dukung novel ini dengan cara klik bintang di pojok kiri bawah yaa❤ Dengan begituuu kalian mendukung novel ini untuk update:)) -SyavGomesAuthor:vvv

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang