47). Tentang Kita

247 8 2
                                    

Temani dia, habiskan malam harinya dan buat dia tertawa.  Meskipun sederhana itu mampu membuatnya merasa berharga.

-SyavilaLz.

----

"Apa salahku ga bisa dimaafin ra?" Tanya syavila yang kini berhadapan dengan Zahra

"Kamu nyadar nggak sih? Ngaca dong. Orang kayak kamu ga pantes di maafin." Ucap Zahra dengan penuh kebencian

"Ra aku harus apa? Aku udah minta maaf ke semua orang tapii semuanya ga ada yang maafin. Apa sebesar itu kesalahanku ra?" Ucap syav dengan gemetar.

Dia hanya ingin berdamai, tetapi kenapa semua orang mempersulit.

"Kamu masih nanya sebesar apa? Bahkan rasanya kamu di depan aku udah najis sya. NA JIS" ucap zahra dengan penuh penekanan

"Kamu tau nggak sih? Kamu itu orang paling jahat yang ada dimuka bumi. Kamu orang tertega melebihi tega nya psikopat sekalipun."
Ucap zahra lagi 

"Bangunnn mbak udah pagii" Suara anak kecil terdengar di indra pendengarannya.

Apa ini, dia bermimpi?

"Jam berapa?" Ucap syav. Dadanya naik turun, nafasnya tercekat dan matanya basah. Rupanya ia hanya bermimpi

"Udah jam 6. Di tunggu mama buat sarapan. Katanyaa buruan mandi" ucap adiknya.

Kini hari minggu. Meskipun libur, sudah menjadi kebiasaan di keluarga syav untuk tetap bangun pagi di hari libur sekalipun. Mama nya yang memerintah. Mungkin agar anak anak nya tidak malas untuk bangun pagi.

"Iya bentar lagi mbak turun. Udah sana mbak mau mandi" ucap syav

"Mbak" panggil adiknya 

"Hmm?" Ucap syav

"Aku kangen sama mbak Rara, sama mbak Rere juga. Kenapa kalian ga main bareng lagi?" ucapan adik nya sukses membuat syav terdiam. Rara adalah panggilan untuk Zahra dan Rere adalah panggilan untuk Aurel.

Rasanya syav ingin teriak dan menangis sejadi jadi nya. Hatinya sangat sesak. Benar benar sesak tatkala mengingat sahabat nya itu. Mungkin -mantan- sahabat?

"Udah sana aku mau mandi" ucap syav

"Yaudah iyaa. Siap siap ya soalnya jam 9 mas ijah mau kesini" ucap adiknya

"Ngawurr. Tau darimana?

"Tadii buka hp nya mbak" ucap adiknya kemudian berlarii menjauhi syav

Memang adiknya terlampau kepo. Bahkan syav telah memasang pola yang rumit tapi adiknya bisaa tau saja.

"Good morning syavv. Jangan lupa mandi terus sarapan. Jam 9 aku kesana oke?"  Benar saja, terdapat Pesan dari ijah

"Mau ngapain?"

"Main ajaa. Aku adaa sesuatu buat kamuu"  Baru 5 detik syav membalas, wahyu pun langsung membalasnya.

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang