27) Untuk kalian yang pergi.

402 10 0
                                    

"Mungkin anak buah bisa menjadi mantan anak buah, tapi kalau keluarga tidak akan menjadi mantan keluarga"

-Kang Bahar

--

Part ini ku buat khusus untuk Geng ku yang kini hilang entah kemana:"

---

Hari ini seperti biasa, aku dan ijah bersekolah. Mengerjakan tugas yang tidakk aku kerjakan:v, mendengarkann ucapan guru sekaligus menghitung berapa banyak ludah yang keluar dari mulutnya:vv haha

Hobby ku disekolah adalah makan, ijin ke toilet namun ternyata ke kantin (sekarang gabisa karena kantin sekolah dibuka pas istirahat aja😔), tidur di uks karena tidak betah dg ocehan guru, dan yaa tidak memakai sepatu saat di kelas. Aku sangat senang mencopot sepatuku, karenaa sangat nyaman dan ringan di kaki ku.

"Mana sepatunya?" Ucap ijahh tegas. Sayangnyaa dia tidak mendukung hobbyku untuk ini:(

"Anuuu.. jebol" ucapku cengengesan. Pada dasarnya sepatuku tidak jebol, itu hanya alasan semataa

"Besok ikut ijah beli sepatu" ucap ijah

"Apaa? Gausahh jahh, masih bagus kokk. Tuh liatt ga lecet kann" ucap kuu sambil menunjukkan sepatuku

"Beli atau ijah ajak kak santi" ucap ijah

"Nggausahh ijah tabung aja, beli kuota buat mabar PubG, atau mobelejen, atauu di buatt apa tah"

"Mau apa ndakk?" Ucap ijah

"Huu syav gamau repotkan ijah" ucapku lagi

"Mau apa ndakk?" Ucap ijah dengan nada penegasan

"Huuu gausahh ijah. Liat bisokop ajaa, Film 'Preman Pensiun' yayay" ucapku asall sajaa

"Emang disini ada?" Ucap ijah

"Adaaaa." Ucapku bersemangat

"Kalau gaada beli sepatu ya?" Ucap ijah

"Iyaa siapa berani:v" ucapku

Sekolahpun selesaii dan seluruh siswa pulang. Rutinitas ku dan ijah adalah pulang bersamaa. Hari ini hujann, aku pun mandi hujan setelah ijah pulang. Kami berbeda arah jadi ijah pulang dulu.

Sore pun aku sampai dirumah setelah puas mandi hujan. Sesegera akuu mengecek jadwal film di bioskop lewat hp, kemudian ada jadwal Film Preman Pensiun. Akupun men screenshot nya dan mengirim nya ke ijah.

"Iya iyaa adaa" ucap ijah di chat

"Mau liat sekarang?" Ucap ijah lagi

"Terserahh" ucapku

"Jam setengah 5 ijah berangkat" ucapnya

"Oke" ucapku

Sesuai persetujuann aku dan ijah pergi ke bioskop, sebelumnya akuu dan ijah berhenti di minimart.

"Jah kok kesini?" Ucap ku

"Neng mau nunggu lamaa tanpa makanan? Ijah gabisa. " ucap ijah

"Kann gabolee bawa makanann jah" ucapku

"Disembunyiin" ucapnya

Aku dan ijah membeli makanann dan menyembunyikannya di tas ku (jangan ditiru ya geng).

Setelah memesann tiket dan masuk ke dalam Audio. Aku dan ijah duduk di Seat F-8 dan F-9. Kami pun duduk.

Aku sangat menyukai film Preman pensiun, sejak preman pensiun 1 - 3 aku tak pernah absen menontonnya. Semua tokohnya pun aku hafal, dari kak Bahar, kang mus, dan seluruh anak buahnya, dan nama penjual cilok nya pun aku masih mengingatnya. Ijah? Aku tidak tau dia suka atau hanya menemanikuu menontonn.

Ada salah satu adegan yang membuatku mengingat Geng ku. Bila kalian membacaa novel ini dari awal, kalian akan tau itu. Aku merasa Film Preman pensiun mirip dengan kehidupanku. Aku mempunyai geng, yang kini sudah bubar dann mungkin kacau.

Aku sangat merindukan Geng ku itu, namun apa daya kini semua sudah hilang satu persatu. Mulai dari Aurel, zahra, zian, Putra, lala, apeng dan lainnya tidakkah kalian merindukanku? Markas kita, semuaa hal yang pernah kita lakukan dulu, tidakkah kalian merindukannya? (Ehh kok curhat:( )

"Syav jadi kangen Geng syav" ucapku pada ijah yang menyadari akuu sedikit berkaca kaca

"Ajak reuni kecil kecilan" ucapnyaa menirukaan dialog di film itu.

Film pun selesai dan aku masihh hilang mood karena merindukan sahabat sahabatku itu. Entah kemana mereka sekarang. Aku sangat merindukan kalian.

"Kee 'kecapan' dulu jah. Beli gorengan buat mama" ucapku

"Siap" ucapnya

Akupun membeli gorengan sesuai perintah mamaku. Kami pun berjalan jalan duluu melewati jalan yang mulai sepi karena sudah malam.

"Lewat kuburan cina yok" ucapnya

"Ndakkk!!!" Ucapku. Aku sangat tidak menyukai hal gelap, kecuali kamarkuu. Bagiku gelap akan saangat nyaman jika di kamarkuu, namun tidak ketikaa diluarr.

"Takotann" ucapnya

Ijah pun melajukan si Geli. Entah kenapaa dia berhentii tepat di tempat yang menyeramkan bagiku, padahal masih banyak kendaraan yang lewat.

"Ijahhh kok berhentiii ayoo berangkatt" ucapku

"Hiii neng apa itu putih" ucap ijah

"Aaa ijahh ayo bernagkatt" ucapku

"Hii itu dibelakangg" ucapnya

"Aaaa ijahh ndakmauuu ayoo cepetan" rengekku membuat beberapa orang yang melewati kami menoleh sekilas. Okee aku akui suaraku terlaluhh cempreng:v

Dengan tertawa bahagiaa karena sepanjang jalan membuatku takut, ijah punn berjalan akhirnya kami pun pulanggg.



Dear ijah,

Terimakasih untuk cerita indah ini.





-----

Dear CrsFamilia

Aku tauu kini mungkin kita menjalani hidup masing masing, setelah pembubaran saat itu. Mungkin bagi kalian aku gila membubarkan pertemanan yang sudah berjalan 5 tahun. Tidak, aku tidak membubarkan pertemanan kita, aku hanya membubarkan apa yang salah dari kita. Namun nasi sudah menjadi bubur, kaliann rupanya tidak menepati janji. Kalian berjanji akan selalu bersama bukan? Kalian berjanji akan tetap bersamaku bukan? Kalian tetap akan menjadi team yang kuat tanpa melakukan kesalahan bukan? Kemanaa? Kalian kemana. Maafkan aku yang saat itu egoiss. Benar kata Zahra :

"Membubarkan sesuatu yang telah dibangun susah payah itu mudah, namunn yang membuatnya sulit adalah penyesalan yang datang di temani kerinduan yang mendalam"

Kinii yang kuingin hanya satu, bisakah kita berkumpul layaknya dahulu? Mungkin tidak akan. Tapi aku yakinn suatu hari kita bertemu meski tidak lengkap.

Untuk Aurel, maafkan aku jika aku egois dan membuatmu benci padaku. Ingatlah kau tetap sahabat terbaikku

Untuk zahra, kuharap kau tenang disana:"

Untuk vivi, pernahkah kau merindukanku? Ingatkah? Kau yang mengajariku bahasa Isyarat?

Untuk Apeng, maafkan aku jika mungkin aku membuatmu sakit hati

Untuk zian, kumohon jaga Aurel semampumu. Dia sahabat terbaikku

Untuk Zidan, kau dimana? Sudah lama aku tidak mendengar celotehanmu

Untuk semua yang pernah berada dalam satu keluarga inii, aku merindukan kalian. Tidakkah bisa kita reuni kecil kecilan?





---


Haiii berapa lama aku tidak muncul?:vvv maafkan part ini yaa. Sengaja aku buat khusus untuk sahabat ku:" bilangkan kepada mereka bahwa aku sangat merindukan mereka.

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang