45) Sandiwara

227 9 0
                                    

Hujan tak tau sakitnya payung saat kemarau, Sama sepertimu yang tak tau sakitnya aku saat dia bersamamu.

-SyavGomes.

---

Pagi ini, Sabtu. Matahari tampak malu menampakkan dirinya. Syav masih bergelut dengan seperangkat alat tidurnya. Dia masih asyik berkelana dalam bunga tidurnya.

*Tuliluuuuuutt tuliiluuuutt*

Bunyi hp pertanda panggilan masuk. Membuat sang empunya terpaksa tersadar. Bergerak mencari hp kemudian mengangkat panggilan tersebut tanpa perlu repot repot melihat siapa yang menelfonnya.

"Hmm? Apa sih malem malem nelfon. Aku masih ngantuk tau" Ucap syavila dengan suara khas orang bangun tidur. Bahkan matanya saja masih tertutup.

Dia kesal bukan main. Sebab tidurnya terganggu. Lagipula ini hari liburnya setelah 5 hari bersekolah dan sibuk dengan tugas yang tidak sedikit tentunya.

Sejak SMK dia jarang dirumah. Pulang pukul 5 sore, lalu makan, sholat dan berangkat kerja kelompok. Atau kalau tidak, dia mengerjakan PR yang bahkan bisa 6 lembar sampai lebih dalam semalam.

"Baru bangunn?" Suara bariton yang sangat dikenalinya.

Syavila tertegun saat tau siapa yang menelfonnya. Seseorang yang membuatnya menangis sejadi jadinya kemarin malam. Wahyu, yang kemarin berada di latar indoapril bersama sahabatnya, Zahra. Mengingatnya saja cukup membuat matanya yang masih bengkak mengeluarkan lagi air mata itu.

"Haloo syav?" Ucap wahyu lagi sebab tak ada jawaban di sebrang telfon.

Tidak, ini bukan waktu yang tepat untuk mengeluarkan semuanya. Dia harus bisa bersikap seolah tidak terjadi apa apa. Dia harus menjadi sosok yang kuat.

"Eh ijahhh baru bangun aku niih" Ucapnya dengan suara biasanya.

"Mandi gih, habis itu jalan jalan, mau nggak?" Ajaknya

"Ga deh mager" ucap syav

"Yaudah deh kalau nggak mau, aku kerumah mu ya. Ada oleh oleh nih" ucapnya

"Oleh oleh? Emang ijah darimana?" Tanya syav

"Planet jupiter" ucapnya

"Ih ijah alien?"

"Haha nggak lah. Yaudah, nanti jam 9 ijah kesana, soalnya ijah mau ketemu temen temen dulu" Ucapnya

"Oke" sambungan telfon pun terputus. Dia tak sanggup menahan rasa sesak di dadanya. Berbicara dengan wahyu, cukup membuatnya kembali mengingat kejadian kemarin.

Dia menarik napas kemudian membuangnya kasar. Dia harus kuat. Belum saatnya untuk mengeluarkan semuanya.

• S a t u K e l a s •


"Mau kemana?" Tanya Rio, teman wahyu. Saat ini mereka berada di salah satu cafe di Probolinggo.

"Ke rumah syav. Kenapa?" Ucap wahyu

"Kamu serakah sumpah. Kemaren sama si zahra, sekarang mau ke syav. Hati perempuan kalau udah luka sulit sembuhnya" ucap Rio

"Kan udah di bilang kalau aku pacaran sama zahra buat jaga syav" ucap wahyu

Tak di pungkiri. Saat itu Zahra memaksa untuk jadi pacar wahyu. Dan wahyu tentu menolak. Kemudian zahra mengancam dengan hal hal yang tak masuk akal dan berkaitan dengan syav.

"Kamu ngerasa si zahra aneh nggak?"

"Maksutnya?"

"Ya aneh aja. Zahra bisa tau segala hal tentang syav bahkan kamu ga cerita tentang syav sama sekali." Ucap Rio.

Wahyu pun terdiam. Jika di rasakan benar juga. Bahkan wahyu pun tak pernah bilang jika syavila adalah "mantan" nya. Bahkan zahra pun tau tentang sahabat sahabat syavila dengan sangat detail.

"Nggak mungkin ngarang aja kali. Yaudah si duluan ya bro" ucap wahyu tak ingin ambil pusing.

Di sepanjang perjalan pun wahyu memikirkan ucapan rio.

Tak lama wahyu pun sampai dan disambut oleh mama syav.

"Syav nya ada te?" Tanya wahyu

"Tuhh" ucap mama syav dengan menunjuk syav yang tidur di kursi

"Tadi dia bangun, terus duduk di sini. Truss peluk bantal. Jadi tidur lagi" tambahnya

"Boleh saya bangunin te?"

"Boleh silahkan"

Wahyu pun masuk dan segera duduk di samping syav yang tertidur. Sangat lucu. Wajah damai nya dan nafas yang teratur dapat dirasakan oleh wahyu. Tiba tiba muncul rasa bersalah atas sandiwara yang di lakukan wahyu.

Jujur dia tidak ada niat untuk melakukannya. Lagipula yang dilakukan hanya untuk syavila semata.

"Syav bangun" ucap wahyu sangat lembut. Sembaru mengusap pipi chuby milik syav

"Enggghh" syav berdehem tak jelas.

"Bangunnn" ucap wahyu lagi lebih dekat dengan wajah syav

"IJAHHH!!" Syav kaget dan langsung menjauhkan wajahnya agar tak tambah dekat dengan wahyu

"Ihh ijah apa apaan sih. Kagett syavv" ucap nya lagi. Kini ia cemberut

"Hehe maaf buat syav kaget."

"Mandi duluu ayo neng" ucap nya lagi

"Gaakmau. Mager" ucap syav kembali mengambil bantal dan memeluknya.

"Syavvv mandi dulu. Masa ada tamu, kamu nya ngga mandi sih. Kamu bau loh" ucap sang mama

"Ih mamaa apaansih ma"

"Tuh kan mandii dongg sayang" ucap wahyu sembari mencubit pipi syav.

Syav diam. Dia tertegun. Apa yang wahyu perbuat barusan? Bahkan kemarin dia berhasil membuat syav menangis dan kini dia membuat syav Baper?

---

Hai💙
Segini dulu ya:) lagi banyak masalah nih hehe☺ Doakan agar semua baik baik aja oke?
Terus dukung dan stay tuned❤

Salam sayang, SyavGomes💙

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang