55) Tak Ada Jawaban

116 8 2
                                    

"Jika katanya aku tak bisa memilikimu, maka biarkan aku menjadi separuh mu"

-----

"Neng mau kan jadi pacar ijah?" Ucap wahyu

"Syav.." ucap syav ragu. Dirinya kaget, terlampau kaget

"Ijah tau, gapantes rasanya memiliki syav setelah apa yang ijah lakuin 3 tahun terakhir." Ucap wahyu

"Harusnya ada orang yang lebih baik dari ijah biar syav bahagia"

"Ijah ga maksa, tapi biarin ijah ngerasain apa yang syav rasain"

Hening, tak ada lagi suara. Syav masih berlinang air mata nya. Rasanya semakin sakit entah kenapa.

"Ayo ijah anter pulang" ucap wahyu

Nampaknya ia putus asa. Rasa bersalah semakin membunuhnya. Otaknya seakan membiarkan wahyu bersalah. Hatinya pun begitu.

Syav pun bangkit dari duduknya. Menarik napas dalam dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Wahyu berjalan di depan kemudian diikuti syav.

Sepanjang perjalanan tak ada interaksi. Hanya deru motor dan suara angin. Syav masih memikirkan kejadian tadi. Apakah perjuangannya selama ini akan terbayar? Ataukah itu hanya bait yang dirangkai ijah untuk membuatnya kembali berharap? Setelah nanti ia berharap lagi, ia akan tersakiti lagi?

"Jangan dipikirin, ijah ga maksa neng untuk ngejawab." Ucap wahyu setelah mereka sampai.

"Jangan lupa mandi terus makan ya. Have a nice day!" Ucap wahyu kemudian pergi dari hadapan syav.

Syav pun masuk rumahnya dengan lesu. Ia sangat lelah. Ia pun bergegas mandi dan makan malam. Karena tadi ia sampai dirumah jam 5 lewat.

"Besok mama mau ke malang, ada acara. Kamu mau ikut?" Ucap mama nya ketika di meja makan

"Besok kan sekolah" ucap syav

Mama nya melihat kalender, kemudian menyerngit. Diikuti adik adiknya yang ikut melihat kearah syav. Syav pun yang sadar dilihat mama dan adik adiknya, mendongak dengan tatapan "Apa?"

"Besok minggu ih"

"Oh iya lupa"

"Iyaudah mau ikut apa nggak? Adik adik ikut semua"

"Nggk deh, aku dirumah aja. Ada kerja kelompok juga" ucap syav. Ia berbohong padahal tak ada kerja kelompok. Ia hanya ingin tidur.

Selesai makan syav pun bergegas ke kamarnya. Menghidupkan Tv, mengambil cemilan, menyalakan Kipas Angin dan merebahkan diri di atas kasur. Ia pun berselimut.

Ia pun membuka grup.

Wanita Soleha
Alisaaa, Fidiyaaa, Fifinn, Putri, Silviaaa, Anda

Besok kerumah, aku mau curhat.

Alisaaa
Curhat apa ni?

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang