54) Peresmian

224 7 4
                                    

Percayalah, bahwa perjuanganmu akan terbalaskan.
-Syavilaa

----

Pagi ini berbeda, syav masih sangat enggan untuk membuka mata. Padahal ia harus bersekolah bahkan ada ulangan IPA.

Kejadian kemarin membuatnya enggan percaya lagi terhadap lelaki. Bahkan untuk kak Santi. Ia pikir kak santi akan menjadi temannya, akan menjadi kakak nya. Setelah hampir 3 tahun menjalani, ia pikir kak santi dan ijah sudah tidak berhubungan lagi. Ternyata ia salah besar.

Rupa nya dengan sering bersama, dijemput saat pulang sekolah, bahkan ikut hangout bersama teman ijah tak membuat posisi nya istimewa. Dihati ijah tetap ada satu nama, Santi Azzahra Putri.

"Udah jam setengah 6, ayo mandi trus sarapan" ucap mama syav

"Hmm" syav hanya membalas dengan deheman

"Kemarin ijah whattsap mama, dia nanya kenapa hp kamu ga aktif" ucap mama nya

"Mati lupa ga di charge" ucap syav. Bahkan untuk mendengar nama nya ia sudah enggan

"Kalau ada masalah di omongin baik baik, jangan gegabah, dengerin dulu penjelasannya biar kamu ga salah ambil keputusan, kesempatan cuman datang 1 kali"

Syav tak menjawab ia hanya mengikat rambutnya dan melipat selimut.

"Syav!" Ucap mama nya karena tak mendapat jawaban

"Iya mama" ucap syav kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi

S A T U   K E L A S

Setibanya di sekolah ia sangat badmood, kejadian kemarin sangat membuatnya terpukul.

Teman temannya pun heran dengan sikap nya, namun ia tak menceritakan hal ini kepada semua temannya.

Selama jam pembelajaran ia hanya diam, hingga Silvi -Teman sebangkunya- bingung bukan main.

Syav pun mengampiri Rio, temannya sejak kelas 8 yang mengerti tentang dirinya dan ijah.

"Kenapa lagi?" Ucap rio

"Ijah selingkuh"

"Sama santi?"

"Iyaa"

"Ih wahyu sumpah gaada akhlak ya!! Fakboy banget sii! Player banget sumpahh" Ucap silvi

"Enggak, dia bukan playboy"  ucap rio

"Kogitu?" Ucap syav

"Kalau dia playboy dia bakal selingkuh dengan banyak cewek, tapi ini? Dari jaman kita kelas 8 sampe sekarang kelas 10 dia cuman main sama santi kan? Itu artinya dia memang sudah cinta sama santi. Dan tugasmu Mundur" ucap rio

Syav pun diam begitu juga teman temannya memikirkan ucapan rio. Ternyata benar, dari dulu hingga kini Ijah hanya bermain dengan santi.

"Gausah nangis, kamu yang tenang" ucap rio dan temannya yang lain.

Tak lama bel pulang pun berbunyi, syav masih setia dengan diam nya. Ia tak ingin berbicara. Ia hanya ingin diam.

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang