29) Teman Masa Kecil

381 13 0
                                    

Ketika aku mulai menyadari bahwa selama apapun aku berusaha bertahan, namun kenyataan tak berpihak disanalah kita harus berpisah.

SyavGomes.

--

Setelah kejadian itu aku menjadi seorang yang pendiam. Ralat aku tambah tidak bisa diam. Bukan aku senang ditinggal ijah, tidakk. Menurutku dengan berpura pura bahagia setidaknya orang orang disekitarku tidak ikut merasakan sakit yang aku rasakan.

Angin malam menemaniku disebuah taman. Taman yang cukup jauh dari rumahku. Jam menunjukkan pukul 8 malam. Satu satunya cara mencari ketenangan adalah dengan pergi ke taman ini. Disini aku hanya duduk, melihat hp, melihat rumput, termenung (tau kan gimana kalo remaja lagi galau? Yaa gitudeh). Bukannya aku tidak ingin pulang. Hp lowbat dan tidak bisa memesan gojek. Angkutan? Kota ku bukan kota yang besar.

"Hey kok sendirian?" Ucap seseorang yang berhasil membuatku terkejut

Sebentarrr sepertinya aku mengenalinya.

"Siapa ya?" Ucapku pura pura lupa

"Fikri, aku temen pas kamu kecil masa udah lupa?" Ucapnya

"Oiyaa?" Ucapku pura pura terkejut.

Aku sudah mengenalnya karena dia teman masa kecilku, ternyata kini dia sudah menjadi seorang lelaki tampan.

"Iyaa. Inget kan? Aku yang dulu didandani sama kamu itu loh, rambutku di kuncir terus di kasih bedak sama kamu. Trus nyuri bunga di rumah Ko Lie sampek sampek dikejar. Inget gak?" Ucapnya panjang lebar

"Iyaa inget kokk. Lucu yaa kita duluu" ucapku canggung.

"Iyaa haha. Eh btw kamu ngapain disini malem malem? Diculik orang gimana?" Ucapnya

"Ehh ee aku lagi nyari angin aja" ucapku

"Nyari angin kok sampe sini? Jauh loh. Ahh aku tau biasanya kalau cewek ginii, itu lagi patah hatii. Bener ga?" Ucapnya

Aku pun tersenyum renyah

"Kalo boleh tau kenapa? Aku siap kok jadi teman pendengar. Biar aku tebak pasti diputusinn" ucapnya

"Aku punya cowok. Dia minta berhenti, alasannya dia pingin lebih baik dan sesuai syariat. Padahal kita udah hampir 2 tahun" Ucapku

"Gituu yaa.?" Ucapnya tampak sedang berpikir

Aku hanya mengangguk kecil

"Kadang ga semua orang yang dateng di hidup kita itu ditakdirkan bersama. Kadang tuhan mendatangkan seseorang ke hidup kita untuk mengajarkan sesuatu hal untuk kita" ucap Fikri

Aku hanya mendengarkan sembari memainkan kuku jariku

"Dia ngajarin bahwa selama apapun hubungan bertahan, kalau bukan jodoh pasti pergi jugaa" ucapnya

"Dan aku percaya, sesuatu yang pergi pasti akan digantikan dengan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya" tambahnya lagi

Aku hanya termenung mencerna ucapannya

"Hey! Kok malah bengong?" Ucapnya

Satu Kelas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang