Welcome....
Jangan lupa VOTE :)
Setiap tetes hujan yang turun menyentuh tanah membuatku hanyut dalam kenangan manis dan pahit yang pernah ku alami.
Entah sejak kapan hujan menjadi sahabatku dikala sakit yang tak berbekas dan rindu yang tak terbendung.
Dia yang hadir saat hujan pertama dalam lingkungan baruku, sejak saat itulah aku merindukan setiap tetes hujan mengguyur tubuh ku.Disinilah awal mulainya...
Tok.. Tok..
"ra.. Bangun udah jam 7,bunda gak tanggung jawab yah kalau entar kamu telat ke sekolah" teriak bunda dari balik pintu."haa udah jam tujuh? Duhh bunda kok gak bangunin aku dari tadi" dengan sigap aku bangun dari tempat tidur kemudian lari ke kamar mandi untuk bersiap siap ke sekolah baru.
Dari luar pintu kamar, bunda hanya tertawa tawa kecil mendengarkanku yang kewalahan.
Setelah selesai menggunakan seragam sekolah aku berjalan menuruni anak tangga menuju dapur.
Antara kaget atau kesal saat ku lihat jam dinding yang terpasang diruang tamu yang nyatanya masih menunjukkan pukul enam di pagi hari."bunda... Kok bunda gitu banget sihh ngerjain aku ternyata baru jam 6" ringisku dengan nada yang sangat kesal ke bunda.
"kalau gak digituin pasti kamu belum mau bangun hehehe.. " ucap bunda dengan sedikit tertawa melihat raut wajahku yang udah mau nangis.
"udahh.. Udahh.. Gak usah masang muka melas gitu, mending sekarang sarapan terus berangkat ke sekolah inikan hari pertama di sekolah barumu" bujuk bunda.
Setelah menghabiskan sarapan aku pun berangkat kesekolah dan tidak lupa bersalaman kepada bunda.
"dah... Bunda aku berangkat ke sekolah yahh" ucapku yang berjalan meninggalkan rumah untuk menuju halte dekat rumah. Yahh.
Aku harus menggunakan bus untuk ke sekolah karena jarak rumah ke sekolah cukup jauh dan tidak memiliki kendaraan lain, lagian menggunakan bus sekolah mampu menghemat biaya.Untuk menghilangkan kebosanan dalam bus,aku mengeluarkan sebuah novel dalam tas dan mulai membuka buka tiap lembaran yang telah ku baca.
Namun, ditengah perjalanan tiba tiba bus yang kutumpangi memiliki masalah pada mesin, mau tidak mau para siswa yang berada dalam bus harus turun dan melanjutkan perjalannya ke sekolah. Untung saja jarak ke sekolah sudah tidak terlalu jauh lagi.
"duhh gawat kok mendung sih. Gak bawa payung lagi" resahku yang baru turun dari bus.
Mendung belum tentu hujan tapi hujan sudah tentu mendung. Yahh.. Sudah tentu hujan. Rintik rintik hujan pun jatuh membuat para pejalan kaki berlarian dan mulai berteduh.
"arghhh baru juga awal masuk sekolah aku udah kewalahan gimana kalau udah disekolah" ucapku.
Dengan gesit pun aku berlari menuju sekolah sebelum hujan semakin deras dan awan tidak lagi bersahabat."duhh.. " karena terburu buru aku tidak melihat batu yang tepat berada didepan dan membuatku jatuh. Yah.. Awan hari ini memang tidak bersahabat tetes hujan pun tak terbendung lagi bahkan rintikpun kian membuat siapapun menjadi sangat basah dibawah langit. Seperti air yang mengalir.
Entah sosok hero apa yang datang apakah itu superman, battman, atau pangeran dalam dongeng anak anak? Seperti apapun itu tapi yang jelasnya ada sosok lelaki yang tinggi, tampan, keren, putih, dan staylis datang dan berdiri memegang payung yang pas diatas kepala ku. Sedangkan aku? Masih tergeletak di pinggir jalan. Entah angin apa yang datang membuat hati ku sangat berdebar bahagia, bagiku ini seperti berada dalam film-film romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA || END
Teen FictionBELUM DIREVISI Tujuan pergi adalah kembali. Itulah yang dilakukan oleh Raina untuk mencoba memperbaiki kesalahan yang terjadi pada masa lalu. Hingga membawanya bertemu dengan sosok pria yang ternyata menjadi jawaban dari teka teki diakhir lembaran...