Silahkan VOTE
1
2
3
TERIMA KASIH :)
Memahami dirimu bukan hal yang mudah untukku.
-Raina-Akhirnya aku dan bunda sampai ke restoran yang begitu besar dan mewah.
Setelah tiba didepan pintu kamipun langsung melangkahkan kaki untuk masuk menemui rekan bisnis bunda.Aku menyelusuri seluruh bagian dalam restoran dengan mataku .dan melihat restoran yang begitu mewah serta terlihat banyak orang yang menikmati pesanannya dan saling berbincang.
Ada yang berpasangan,mungkin mereka pacaran atau mereka sepasang suami istri . Entahlah."selamat datang. Dan silahkan masuk nyonya" ucap ramah seorang pelayan yang sedari tadi berdiri di samping pintu dan menyapa semua orang yang masuk. Mungkin ini adalah pekerjaannya. Secara ini adalah restoran mewah mau tidak mau para pelayannya juga harus mewah.etssss... Maksud aku ramah.
"bun..mana teman bunda?" tanyaku.
"oh itu disana" jawab bunda, setelah pandangannya menyelusuri seluruh orang yang duduk di meja makan.Aku dan bunda pun langsung berjalan menuju meja bernomor 17. Di meja tersebut terlihat dua orang wanita dengan pakaian yang sangat berwibawa dan rapi.
"selamat malam bu Ana" ucap wanita itu dengan menyodorkan tangan untuk berasalaman kepada bunda.
"selamat malam juga bu Rana. Maaf sebelumya karena saya telah telat menjumpai anda" kata bunda ke wanita yang bernama bu Rana itu.
"tidak apa apa. Oh iya ini adalah asisten ku, dan siapa yang bersama mu itu bu ana?" jelas bu rana yang memperkenal kan asisten nya."oh perkenalkan ini anak saya Raina"
"selamat malam bu" ucapku kemudian bersalaman kepada bu rana.
"eh cantik yah.. Trus nama kita mau mirip loh" kekuh bu rana.
"iya bu" aku hanya membalasnya disertakan senyum khas yang manis." ya sudah mari duduk"
Perbincangan bunda dan bu Rana mengenai bisnis yang akan di lalukan pun dibahas oleh ketiganya termaksud asisten bu rana. Sedangkan aku ? hanya duduk dan memperhatikan orang orang yang berada di restoran itu dan sesekali memakan makanan yang berada di meja.
"hai selamat malam semuanya"
Aku langsung mengalihkan pandanganku menuju suara tersebut. Aku merasa kenal dengan suara itu. Dan suara itu berasal dari
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Atas panggung yang khusus untuk band.
Dan terkejutnya lagi suara itu berasal dari cowok yang bernama kevano valerie.
Iya. Dia adalah key. Seorang cowok yang akan menyanyikan sebuah lagu di depan para pengunjung.
Sedangkan, devan menggunakan gitar, reno memainkan drum dan entahlah nama mereka siapa yang bersama key, diatas panggung. Karena mereka bukan hanya bertiga tapi berlima."ha? Dia?" gumamku pelan tapi tetap bisa terdengar.
"kamu kenal sama key?dia adalah putra ku" kata bu rana yang tidak sengaja mendengar perkataan ku."oh itu putra mu?" tanya bunda.memastikan.
"iya. Dia putra sulungku. Key memang senang bernyanyi jadi aku mengijinkan agar dia bisa nge-band bersama teman temannya itu disini." jelas bu rana.Jadi, bu rana itu adalah seorang wanita karier, ibu kandung dari key, pemilik restoran mewah, punya mata,hidung, mulut dua telinga,istri dari ayah key dan tentunya masih hidup. Lahh.... Kok gaje ya? Wkwkwk..
Oke...oke... Kita balik ke alur cerita.
Tut....tutt.....Setelah mendengar perkataan bu rana, aku kembali memandang key yang menyanyikan sebuh lagu berjudul you are the reason. Setiap nada dan lirik yang dikeluarkan key begitu merdu hingga semua orang terhanyut dalam alunan musik dan nyanyian key. Begitupun diriku.
Saat lagu akan habis mata ku tak sengaja bertemu dengan key. Hingga Membuat ku cepat cepat mengalihkan pandangan agar key tidak tau kalau aku sedang memperhatikan dirinya.
"eh itu raina? Atau gue salah liat?" batin key.
Setelah menyanyikan nyanyiannya key langsung turun dari panggung dan menghampiri
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang wanita. Yang sudah sedari tadi duduk dan memperhatikan key sendirian di meja dekat panggung tersebut.Dari jauh aku bisa melihat ke akraban diantara key dan wanita itu. Sayangnya aou tidak bisa melihat jelas wajah wanita tersebut apalagi wanita itu membelakangi diriku.
"siapa yah wanita itu?" batin ku.penasaran.
Setelah bunda dan bu rana berdiskusi tentang bisnis. Akhirnya, bunda pamit untuk pulang. Aku? Aku sedari tadi juga udah capek duduk dan mendengarkan perbincangan antara keduanya dan aku tidak mau tau tentang bisnis yang akan dilakukan oleh bunda itu. Niatku adalah menemani. Tidak lebih.
Setelah berpamitan bunda dan aku akhirnya pulang ke rumah.
Dan beristirahat tentunya.Jangan lupa vote and coment.
Love you reader :*
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA || END
Fiksi RemajaBELUM DIREVISI Tujuan pergi adalah kembali. Itulah yang dilakukan oleh Raina untuk mencoba memperbaiki kesalahan yang terjadi pada masa lalu. Hingga membawanya bertemu dengan sosok pria yang ternyata menjadi jawaban dari teka teki diakhir lembaran...