Raina 5

2.4K 166 6
                                    

Silahkan VOTE

1

2

3

terima kasih :)

Entah apa yang membuatku bertahan setelah disakiti
-Raina-

Kutelusuri setiap bagian sekolah untuk mencari keberadaan key. Setelah berjalan - jalan, akhirnya aku menemukan dia di taman belakang sekolah.

SMA Nusa Bhakti memiliki halaman yang luas bukan hanya didepan tapi juga dibelakang, taman tersebut sangat indah karena terurus.
Key duduk dibangku taman itu sendiri, ia menunduk dan memeggang kepalanya dengan kedua tangan. Key bingung ada apa dengan billy mengapa ia sering marah tanpa alasan pasti.

"Billy sering bilang merebut! Apa yang gue rebut bill!! "teriak key dengan penuh tekanan. Untung saja ditaman itu gak ada orang karena memang jam pelajaran.

"nih..lo obatin dulu luka di wajah lo" ucap ku yang tiba tiba datang disamping key membawa obat dan kapas karena aku tau key terluka abis ditonjok jadi tadi aku ke uks dulu ambil obat.

Key langsung membalikkan pandangannya dan melihat ku yang ditolongnya kemarin berada disampinnya. Aku berada ditaman karena guru yang seharusnya ngajar tidak masuk.
"ngapain lo"ucap key dingin,cuek,gak peduli pokoknya dingin. Tanpa menerima obat itu dari tanganku.
"g_gue bawa obat buat lo" gugupku karena tatapan key sangat tajam.

Aku langsung membersihkan darah di ujung bibir key tanpa key mengizinkannya terlebih dahulu. Alasanku hanya satu yaitu membalas kebaikan key tempo hari.
Tapi apa? Balasannya mengejutkan.
Key langsung menepis tangan ku. Sontak ku sangat terkejut karena kapas yang ku pegang tadi langsung jatuh di tanah.

"rasain tuh cewek kegatelan" ucap seorang cewek yang sedari tadi memperhatikan raina dan key dari kejauhan. Siapa lagi kalau bukan clara calista. Yang ditemani dua sahabatnya.

"pergi sana!"ucap key membentak.
"tapi niat gue baik" aku tetap bertahan diposisi sekarang meskipun aku merasa takut terhadapnya.Tapi aku tetap memberanikan diri.
"kalo lo gak mau pergi biar gue yang pergi! " ucap key yang langsung berdiri.
"gak usah biar gue yang pergi" aku pun langsung berdiri sebelum air matakulolos mengalir lalu berjalan meninggalkan key.

"enak dibentak terus dimarahin ha? " ucap clara saat menjumpai ku dengan tawa jahat. Sedangkan aku tidak merespon clara dan langsung pergi dari taman.

Key? Ia masih berada di taman rasa bersalah? Ia rasakan itu.
"ashh... Kok gua kasarin dia"ucap key marah pada dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol emosinya lalu mengacak acak rambutnya.

----
"ra? Lo kenapa kok kayak abis nangis gitu? "tanya lisa yang melihat rara datang ke kelas dengan mata lembab.
"gue cuman gak enak badan kok? "
"lo mau ke uks? "
"gak usah sa.. "tolakku.

Sekarang aku hanya menengelamkan kepala di atas meja. Ku merasa ada yang tertusuk dihati, bentakan itu sangat menyakiti . Saat ini aku hanya ingin cepat pulang.
Sedangkan lisa hanya diam melihatku yang duduk lemas, khawatir? Yah..mungkin dia begitu secara rara adalah sahabatku hang cukup peka.

----
"key lo baik baik aja kan? "tanya reno.
"iya. Sante ajalah ditonjok biasa juga" jawab key santai setelah duduk di bangkunya.
"duh... Reno lo tuh udah kayak emak emak yang nanyain anaknya tau gak"cerosos devan.
"itu namanya peduli bodoh! "balas reno gak terima dibilang emak emak.
"udah diem kalian" cetus key.

**SKIP**

"hai sayang udah balik? Kok tumben cepat biasanyakan pulang sekitar jam 4" tanya bunda yang sedang berada di sofa. Dan aku langsung duduk di samping bunda.
"iya bun.. Itu karena ada rapat guru jadi siswa dipulangkan lebih awal"

"aku ke kamar dulu yahh bun.. Mau istirahat" ucapku yang telah berdiri lalu berjalan menaiki tangga.

Mungkin maksud aku adalah istirahat dari beban pikiran yang terus membuatku jenuh dan badmood. Setelah dibentak tadiaku lebih merasa takut kepada key. Aku tidak sangka jika aku akan mendapat respon seperti itu dari seorang key.

Aku yang tidak mau dan tidak suka menceritakan bagaimana situasi hatiku sekarang lebih memilih untuk berdiam diri dikamar dan meluapkan semua keluh ke buku diary.
Ku mulai membuka buku dan menulis tanggal hari ini di pojok kertas
selasa,27 januari 2019. Lalu melanjutkan tulisandi atas permukaan kertas putih bersih itu dengan tinta hitam.

Aku tak pernah meminta lebih padamu.
Aku hanya ingin bisa menjadi sedikit penting untukmu.
Tidak apakan? Jika aku berada dalam garis lingkaran hidupmu. Tapi jika hadirku mengusikmu. Maka.
Aku akan melangkah keluar dari lingkaran hidupmu. Dan dari luar hanya garis segitiga
warning
Yang tersisa dipandanganku.
Artinya sangat bahaya bagiku untuk kembali mendekat .

-Raina-

Setelah menulis kata terakhir di buku diary akupun menutup buku dan menatap indahnya rintik hujan yang turun di sore hari ini. Sekali lagi hujan menjadi saksi atas apa yang kutuangkan dalam buku diary, dan ini yang ku harapkan Dimana hujan datang menemuiku dikala ku merasa sepi dan menjadi sahabat setia dimanapun dan kapanpun aku membutuhkannya.

Katakanlah jika kau memerlukan hadirku karena aku bukan sosok peramal yang bisa tau semua hal.

"ra kamu udah siap?"
"bentar bun dikit lagi selesai"jawabku dari dalam kamar.

Mungkin bunda merasa aku terlalu lama akhirnya memasuki kamar bernuansa pink itu dengan ruangan yang cukup sederhana namun terasa nyaman.
"lah kok kamu pake baju biasa aja sih"tanya bunda yang melihatku berpakaian biasa saja di kursi rias depan cermin.
"terus aku harus pake baju apa bun?" tanya balik. "inikan juga bagus kok menurutku"

"itu menurutmu, tapi menurut bunda itu gak pantas untuk ke restoran dan bertemu dengan rekan bisnis bunda. Nanti dikirain bunda gak bisa beliin kamu baju"
"jadi, baju yang harus raina pake apa?"

Bunda pun membuka lemari pakaianku dan mencari baju yang cocok ku kenakan.dan akhirnya bunda mendapatkan baju yang pas. Yaitu dress sederhana tapi tetap menawan yang berwarna putih dengan panjang sejengkal dari lutut ke kaki. Jadi gak pendek pendek amat buat cewek yah...kan. oh iya.. Rambut ku hanya diurai sehingga aku terlihat lebih elegant.

"oke siap sayang sekarang kamu udah cantik" kata bunda .
"jadi kapan berangkatnya bun? Ini udah jam 7 lewat lima puluh lima menit" ucap ku santai. Yang sebenarnya tau kalau perjanjian bunda bertemu dengan rekan bisnisnya itu jam 8 dan sisah 5 menit lagi dan otomatis bakal telat.

"ya ampun ra.. Bunda bakal telat nih gara gara kamu" ucap bun bun bunda dengan sangaaaaaaaat khawatir.
"kok nyalahin aku sih bun"

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi, bunda langsung menarik ku berjalan keluar menuju mobil yang akan di gunakan ke restoran.


PERHATIAN!!!
DIHARAPKAN KEPADA SEMUA READER AGAR ME-VOTE AND COMMENT.

LIKE....LIKE..... :D :D

RAINA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang