Epilog

4.6K 149 40
                                    


-Happy Reading-


4 tahun kemudian. .

Seorang cewek baru saja memasuki toko kuenya, dia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan teman-temannya. Lalu dia tersenyum, saat melihat segerombolan orang sedang tertawa bersama di meja pojok kanan. Cewek itu lalu melangkahkan kakinya kearah segerombolan orang tersebut.

"Seru amat kayaknya" ucap cewek itu lalu duduk disamping sahabatnya.

"Eh Dinda, kapan sampainya? Kok gue gak lihat?" ucap Alya sambil menatap Dinda. Yah cewek itu adalah Dinda.

"Kalian kan lagi seru ngobrol" ucap Dinda sambil menatap Alya dan Anggi beserta tiga cowok didepannya. Mereka adalah Aldo, Dany, dan Farhan. Entah mulai kapan mereka akrab seperti ini. Mungkin setelah kepergian cowok itu.

"Eh iya, gimana kuliah kalian? udah lama gak ngumpul, terakhir dua minggu yang lalu kalau gak salah?" tanya Dinda sambil menatap mereka semua.

"Gue sih aman-aman aja. Bentar lagi urusin skripsi." jelas Dany.

Mendengar ucapan Dany, membuat Farhan jadi sedih. Dinda yang memerhatikan itu, lantas segera bertanya. "Kenapa muka lu sedih amat Han?" pertanyaan Dinda membuat yang lainnya menoleh kearah Farhan.

Tak lama suara tawa Aldo dan Dany pun terdengar. "Dia harus ngulang satu semester Din. Bego sih, kita pada lagi ngurusin skripsi, dia malah ngurus cewek. Hahaha." ucap Aldo sambil masih tertawa keras.

"Sabar yah Han." ucap Dinda sambil menepuk pelan bahu Farhan. Membuat Farhan mengangguk.

"Lo gimana Din?" tanya Anggi. Yah mereka memang kuliah ditempat yang berbeda-beda.

"Gue sih lancar, Minggu depan udah kelulusan." ucap Dinda sambil terkekeh pelan. Kelima orang yang ada disitu memandang Dinda sendu. Mereka tau, dibalik tawa ataupun kekehan Dinda, ada luka yang cewek itu tutup rapat-rapat. Mereka juga menyadari, tawa cewek itu tidak selebar dulu. Saat cowok itu masih disini.

Dinda yang melihat teman-temannya menatapnya dengan pandangan aneh, lantas bertanya. "Apaan sih, kok ngelihat gue gitu amat?" tanya Dinda membuat mereka berlima tersadar dan lantas terkekeh pelan.

"Gak kok. Guys, kan Dinda udah kelulusan nih minggu depan, gimana kalau dia traktir kita?" ucap Farhan tanpa dosa sambil melirik Dinda yang tersenyum.

"Makan aja sepuas kalian, gak usah bayar." ucap Dinda.

Sementara Anggi dan Alya hanya mendengus pelan. "apaan, kita udah bosen makan kue ditoko Lo, mending kita makan steak aja di Mall. gimana gengs?" ucap Alya.

Mendengar ucapan Alya , membuat Anggi, Aldo, Dany, dan Farhan lantas mengangguk setuju. Sementara Dinda? Dia hanya mampu menepuk jidatnya.

"Serah kalian deh" ujar Dinda membuat Alya dan Anggi bersorak gembira.

Suara dering ponsel membuat mereka semua menoleh kearah Aldo. Membuat Aldo mengambil ponselnya lalu segera menjauh dari mereka.

Sepersekian detik, Aldo kembali dan membereskan barangnya yang ada di meja. "Gue duluan yah, ada urusan. Ayok Al, sekalian kamu pulang bareng aku." Alya mengangguk, lalu ikut berdiri.

"Gue juga balik deh" ucap Farhan.

"Kamu mau pulang gak Gi?" tanya Dany kepada Anggi.

"Ayuk deh." mereka semua lantas berdiri, dan pamit kepada Dinda.

"Duluan yah Din, ingat yah janji Lo!" ucap Farhan, lalu terkekeh.

Dinda hanya mengangguk lalu membiarkan teman-temannya pergi.

[#1] DEVANO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang