15. Rumah Dinda

3.8K 185 12
                                    


Dinda menuju ke dapur, dia berniat untuk mengambilkan Vano minum. Dia sebenarnya masih bingung, apa yang sebenarnya terjadi pada Vano? Sampai dia rela datang malam-malam ke rumah Dinda, dan memeluknya seperti tadi. Mengingat perlakuan Vano, mampu membuat semburat merah muncul di kedua pipi Dinda.

"Sebenarnya Vano kenapa ya?" Ucap Dinda, sambil menuangkan air ke dalam gelas.

Malas menerka pikirannya sendiri, Dinda memilih untuk segera kembali ke ruang tamu, dimana Vano sekarang berada. Dinda melihat Vano yang sepertinya sedang melamun.

"Vano" Ucapan itu membuat Vano tersadar, dan segera menoleh kearah Dinda. Sedetik berikutnya, dia tersenyum memandang Dinda. Vano mengambil air yang diberikan Dinda, lalu meminumnya.

Dinda memandang Vano, kenapa cowok disampingnya ini begitu tampan? Oh ralat, sangat tampan. Jambul badai, rahang yang tegas, bibir yang tebal, hidung mancung. PERFECT. Dinda tersenyum. Merasa diperhatikan, Vano lagi dan lagi menoleh kearah Dinda.

"Kenapa?" Seperti biasa, datar.

Dinda hanya cengengesan, lalu menggeleng. Vano yang melihat Dinda seperti itu, lantas segera mengacak rambut cewek itu pelan. Lucu.

Dinda menegang, ini kedua kalinya Vano membuat Dinda sport jantung. Vano yang melihat kedua pipi Dinda memerah, hanya menggeleng geli.

Dinda menarik napasnya dalam-dalam, berusaha membuat jantungnya berdetak dengan normal kembali. Setelah itu, Dinda melihat Vano, lalu berdehem singkat.

"Vano?" Vano memandang Dinda dengan satu alisnya yang terangkat.

"Sebenarnya lo kenapa?" Mendengar pertanyaan Dinda, membuat wajah Vano berubah menjadi datar. Melihat itu, Dinda jadi tidak enak, harusnya dia tidak usah bertanya seperti itu kepada Vano. Anjir, kayanya gue salah ngomong.

"Ehm Van, nonton tv aja yuk" Dinda menarik Vano, dan segera menuju ke ruang keluarga.

Melihat Dinda yang seperti ini, membuat Vano merasa bersalah. Maaf Din, gue belum bisa ceritain ini ke elo. Vano menahan langkahnya, membuat Dinda berhenti dan menoleh ke belakang. Dinda yang melihat Vano diam saja, lantas mengernyit bingung. "Kenapa berhenti?"

"Maaf" Mendengar ucapan Vano, membuat Dinda semakin bingung.

"Kenapa minta maaf?"

"Gak" Vano segera melanjutkan langkahnya begitu saja melewati Dinda yang menganga melihat perlakuan Vano. Dasar aneh!

Sesampainya di ruang keluarga, Vano dan Dinda memilih film yang akan mereka nonton. "Mau nonton apa nih?" Tanya Dinda sambil sibuk mengotak-ngatik box yang berisi kaset film.

"Terserah" Vano hanya sibuk memperhatikan Dinda.

"Drama korea mau?" Setelah mengucapkan itu, Dinda terbahak melihat ekspresi kesal Vano.

"Jangan itu juga" Vano menyentil kening Dinda pelan, membuat Dinda memberenggut kesal. Lalu melanjutkan memilih film yang akan mereka tonton.

Setelah sekian lama memilih film, akhirnya pilihan mereka jatuh pada film yang judulnya First love. First love ini film dari Thailand, Bergenre fiksi remaja. Dalam cerita ini, seorang cewek bernama Nam, berusaha mati-matian mengejar cowok yang dia suka. Dia berusaha mempercantik dirinya, agar cowok yang dia suka bisa tertarik melihatnya. Dia juga berusaha belajar, agar tidak dipandang remeh oleh orang lain. Lalu, cowok yang dia suka, yang tak lain adalah Shone ternyata juga memiliki perasaan yang sama pada Nam. Mau tau kelanjutannya? nonton sendiri aja hehe.

Dinda sibuk menonton sambil memakan keripik pisangnya, sedangkan Vano? Dia hanya sibuk memainkan ponselnya. Sebenarnya dia malas menonton film seperti ini, dia lebih suka menonton film bergenre action. Tapi apa boleh buat, Dinda ingin menonton film itu, jadilah Vano mengalah demi Dinda.

[#1] DEVANO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang