"Apa? Barusan kamu bilang apa?"
"Aku putus."
Leo mengorek telinganya, berusaha mendengar lebih jelas lagi ucapan Ovel barusan.
"Coba ulangi sekali lagi." Ovel mendengus kesal. Ia menatap tajan Leo yang malah mencibirnya.
"Aku sudah putus!" ucapnya meninggikan suara tepat di telinga Leo, berharap pemuda yang selalu ia panggil kakak itu mendengar ucapannya. Leo memicingkan mata, teriakan ovel yang cukup keras membuat telinganya berdengung seketika.
"Kapan? Bagaimana kejadiannya? Kenapa baru memberitahu kakak sekarang?"
"Hari terakhir ujian. Sudahlah kak, jangan membahas hal itu lagi. Lagi pula sekarang aku dan Dylan sudah bukan pasangan lagi." Ovel memeluk guling yang sedari tadi di pegangnya. Liburan sudah berjalan sejak tiga hari yang lalu dan ia baru memberanikan diri memberitahu Leo mengenai hubungannya dengan Dylan hari ini. Walaupun Leo itu sangat menjengkelkan di rumah tapi ia tahu kalau kakaknya ini sedikit temperamen, apalagi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Ovel melirik Leo, pemuda itu terlihat mengotak atik ponselnya sedari tadi. Dengan cepat gadis itu langsung merebutnya, berharap kalau leo tidak melakukan sesuatu.
"Hei. Kembalikan ponselku." Leo merengek namun tidak berusaha merebut ponsel itu kembali.
"Kakak jangan melakukan apapun. Kali ini biarkan aku yang mengurusnya sendiri. Jangan melakukan hal gila yang membuatmu mengacaukan hidupmu lagi. Apa kakak tidak ingat waktu dikeluarkan dari sekolah saat SMA dulu?"
"Iya, iya. Aku tahu. Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi. Jadi," ucap Leo menjulurkan tangannya. Meyakinkan Ovel untuk memberikan benda persegi panjang itu.
"Kembalikan ponselnya adikku sayang."
Ovel menatap Leo penuh selidik. Seingat Ovel, Leo membuat masalah 4 tahun yang lalu di karenakan masalah pembullyan yang ia alami saat kelas 2 SMP hingga membuat Leo dikeluarkan dari sekolah. Kedua orang tuanya sangat marah dan mengirim pemuda berambut ikal itu untuk tinggal bersama nenek dan kakeknya, mantan angkatan laut, membuat Leo tidak berkutik di sana. Beruntung, saat penerimaan masuk universitas Leo berhasil mendaftar di salah satu universitas Favorit yang ada di kotanya, membuat kedua orang tuanya bangga dan ia bisa terbebas dari jeratan aturan ketat kakeknya.
"cold princess sudah besar sekarang dan kakak yakin kamu mampu menyelesaikan semua masalahmu. Jangan khawatir, kakak akan selalu menjaga dan melindungimu."
Benar. Leo tidak mau bertindak gegabah. Untuk saat ini biarlah Ovel yang menyelesaikan masalahnya sendiri, jika gadis itu tidak sanggup, barulah ia akan membantunya.
"Kakak kan sudah bilang untuk tidak ikut campur. Tapi kenapa raut wajahmu masih terlihat seperti itu? Masih ada yang belum kamu katakan pada kakak?"
"Ah itu. Tanggal 12 nanti aku harus pergi camping dengan anggota tim basket kak."
"Lalu?"
"Dylan juga bagian anggota tim. Dan juga ada beberapa siswi anggota cheerleader yang ikut."
"lah, kan bagus itu. Kamu jadi ada teman di sana."
"Vina pacar baru Dylan itu anggota cheerleader kak. Kakak tolong dong telpon pak Rudi, bilang aku gak bisa ikut kak."
"Ikut saja, have fun juga diperlukan cold princess. Jangan cuman tiduran gak jelas aja."
"Tapi aku gak mau ketemu Dylan kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unnoticed (COMPLETE)
Подростковая литератураFollow dulu sebelum baca yaa Lovelia Anastasia. Si wajah datar tanpa ekspresi tiba-tiba saja 'nembak' seorang cowok yang ditemuinya didepan sebuah cafe hanya karena saran dari kakaknya Dylan Dirgantara namanya. Bukan Dylan yang selama ini kalian ke...